Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengintip Kuburan Fir'aun Dalam Pyramid

17 April 2012   09:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:31 5316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin semua orang sudah tahu jika Pyramid merupakan bangunan fenomenal hasil karya manusia ribuan tahun lalu. Sebuah mahakarya yang menunjukkan bahwa ilmu arsitektur sudah maju pada 5000 tahun yang lalu di Mesir. Pyramid sebenarnya adalah bangunan makam untuk raja dan istrinya selama periode kerajaan lama dan tengah, di sanalah jasad raja dan hartanya berupa perhiasan emas, lukisan dan barang-barang kesayangan raja disimpan.

Ada sekitar 168 pyramid yang ditemukan di Mesir tetapi yang sangat terkenal dan menjadi ikon adalah Pyramid yang berada di Giza atau disebut The Great Pyramid yang berada dalam satu area bersama patung manusia berkepala singa, Sphinx. Pyramid Giza ini memang yang paling besar di antara pyramid-pyramid yang ditemukan di Mesir tetapi bukanlah pyramid tertua. Pyramid tertua adalah pyramid Sakkara yang terletak di sebelah barat laut Memphis, ibukota Mesir jaman dulu yang dibangun pada 2630 SM-2611 SM.

Pyramid kedua tertua dibangun pada 2613 SM-2589 SM adalah pyramid Dahshour, berada sekitar 7 km selatan Pyramid Sakkara. Dibangun pada masa Fir'aun Sneferu periode old kingdom. Ada dua Pyramid besar di area ini yaitu Red Pyramid atau pyramid merah dan Bent Pyramid (piramida bengkok). Kalau Sakkara berada dekat Memphis, pyramid Dahshour berada di Necropolis, yang sempat juga menjadi ibukota Mesir kuno setelah Memphis.

Akhir minggu kemarin, kami menjadwalkan jalan-jalan mengisi waktu liburan ke komplek pyramid Dahshour. Awalnya kami tidak tahu bahwa nama pyramidnya adalah Dahshour, tapi kami tahu kalau lokasinya berada tidak jauh dari pyramid Sakkara yang pernah kami kunjungi beberapa minggu lalu. Letaknya memang tidak jauh dari tempat tinggal saya yaitu sekitar 50 km serta akses jalan yang sudah kami kuasai membuat Dahshour menjadi pilihan tempat jalan-jalan di akhir minggu yang murah.

Karena kami tidak tahu nama pyramid yang akan kami tuju, serta hanya berbekal ilmu kira-kira kami sempat salah jalan. Agak sulit juga kami menanyakan lokasi pastinya, karena tidak tahu namanya ini. Saat bertanya pada orang-orang yang kami temui ternyata mereka malah mengarahkan ke pyramid Sakkara. Akhirnya kamipun masuk ke Sakkara hanya untuk mengetahui apakah ada jalan menuju pyramid bengkok yang memang kelihatan dari arah Sakkara. Setelah tanya pada polisi wisata di Sakkara, akhirnya kami tahu bahwa pyramid yang bengkok itu namanya pyramid Dahshour. Ternyata tidak ada jalan langsung ke pyramid bengkok ini dari Sakkara, jadi harus keluar dari Sakkara dulu lewat jalan besar menuju ke arah selatan.

Masuk ke Dahshour kita membayar tiket seharga 30 LE untuk umum dan 15 LE pelajar. Lebih murah dibandingkan dengan tiket masuk ke Pyramid Giza yang 60 LE untuk umum dan 30 untuk pelajar. Tapi kami sungguh beruntung, hanya membayar tiket harga pelajar untuk 6 orang hehehe... lumayan. Lokasinya cukup sepi dibandingkan Giza. Dan ternyata tempat ini dulu sempat tertutup untuk wisatawan karena di dalamnya terdapat kamp militer. Dan  saat ini walaupun sudah dibuka untuk wisatawan kamp militer masih terdapat di area pyramid Dahshour.

Tidak seperti di Giza, yang pyramidnya letaknya berdekatan di Dahshour pyramidnya letaknya agak berjauhan. Dua pyramid yang cukup besar di Dahshour memang terlihat sangat kokoh apalagi letaknya yang berada ditengah padang pasir halus yang bersih. The Red Pyramid memiliki tinggi 104 meter dan luas dasarnya adalah 220 meter pesegi sedangkan Bent Pyramid adalah piramida unik, seperti namanya pyramid ini berbentuk bengkok memiliki tinggi 101 meter dan luas dasarnya adalah 188 meter persegi.

Red Pyramid

[caption id="attachment_175220" align="aligncenter" width="614" caption="The Red Pyramid, Dahshour"]

1334653347805559810
1334653347805559810
[/caption]

Saya tidak tahu kenapa dinamakan Red Pyramid, mungkin batu-batu yang disusun adalah batuan berwarna merah berbeda dengan pyramid lainnya. Di Red Pyramid, ternyata kita bisa masuk ke dalamnya. Wah, sejak pertama kali saya berkunjung ke Pyramid Giza beberapa bulan lalu saya memang penasaran untuk mengetahui apa isi atau interior pyramid itu. Tapi dulu, saya ke Giza saat musim panas jadi untuk masuk ke dalam pyramid sangat tidak disarankan karena ruangan yang tertutup dan tentu saja sangat pengap. Nah, mumpung suhu udara saat ini masih bersahabat karena tidak terlalu panas maka kesempatan melongok isi pyramid adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan begitu saja.

Di depan Red Pyramid terdapat tangga setinggi kurang lebih 20 meter menuju pintu masuk ruangan. Tidak ada biaya tambahan untuk memasuki ruangan dalam pyramid, cukup menunjukkan tiket masuk kita. Ada satu penjaga yang bahasa Inggrisnya lumayan baik, biasanya pengunjung memberinya 5 LE untuk tip. Dia akan mengatakan "no problem" jika ada pengunjung terlihat ragu untuk memasuki ruangan pyramid ini.

Pintu masuk pyramid ternyata berupa lorong dengan kemiringan 45 derajat yang cukup curam dengan kedalaman sekitar 50 meter. Ada tangga berupa kayu yang diberi besi sebagai penahan kaki lumayan ngeri kalau kita melihat ke bawah dan harus hati-hati jika menuruni tangga. Tinggi pintu hanya sekitar 1 meter saja, jadi kita harus membungkukkan badan sambil menuruni tangga.

[caption id="attachment_175197" align="aligncenter" width="313" caption="Pintu Masuk ke dalam Red Pyramid"]

1334650860110472155
1334650860110472155
[/caption]

Sampai di dalam, cukup menakjubkan walaupun aroma pengap akan menyergap. Ruangan terbagi atas 3 bagian, ruangan pertama dan kedua hanya berupa serambi. Ruangan kedua berada di lantai 2, ada tangga kayu menuju ke sana. Tangga kayu bukan asli peninggalan ribuan tahun lalu, tapi dibuat untuk memudahkan pengunjung melihat ruangan ke tiga. Kalau dahulu kala entah apa yang digunakan untuk naik ke lantai 2. Dari ruangan kedua baru menuju ruangan ketiga sebagai tempat penyimpanan peti mati . Tentu saja peti mati sudah tidak ada lagi, namun terlihat tempat penyimpanannya di sana. Sepertinya ruangan memang dirancang sedemikian rumit untuk mengelabuhi orang-orang yang berniat jahat mengambil harta benda raja yang memang ikut di simpan dalam pyramid.

[caption id="attachment_175200" align="aligncenter" width="309" caption="Serambi kedua dan tangga menuju ruangan ketiga tempat peletakan peti mati "]

13346510891945695555
13346510891945695555
[/caption] [caption id="attachment_175202" align="aligncenter" width="430" caption="Tempat peti mati Fir"]
13346513191000272743
13346513191000272743
[/caption]

Turun naik dalam sebuah ruangan yang cukup curam membutuhkan tenaga ekstra. Terutama untuk orang-orang yang berbadan besar. Saya lihat orang-orang asing bermandi keringat keluar dari dalam pyramid. Untung saja saya tidak mengeluarkan keringat setetespun walaupun paha terasa pegal hehehe...

Jadi bertanya-tanya, bagaimana orang-orang jaman dulu memasukkan peti mati beserta harta benda raja itu ke dalam ruangan pyramid yang sempit itu ya???

Bent Pyramid

[caption id="attachment_175207" align="aligncenter" width="491" caption="Bent Pyramid "]

13346519951407805647
13346519951407805647
[/caption]

Pyramid berbentuk unik ini terletak di selatan Red Pyramid. Bagian bawah piramida memiliki kemiringan 54 derajat tetapi bagian atas sudutnya sangat dangkal yaitu hanya 43 derajat. Jadi terlihat sekali bentuk bengkoknya dan sepertinya ada revisi konstruksi pada masa itu. Umurnya lebih tua dari Red Pyramid karena konstruksi Red Pyramid lebih proporsional dan kemiringannya lebih landai. Banyak juga di beberapa sisi piramida bengkok ini susunan batu-batunya sudah banyak mengalami kerusakan.

Ada juga tangga menuju ke dalam piramida ini tetapi tidak ada penerangan di ruangan dalamnya seperti di piramida merah. Cukup ngeri juga jika masuk ke ruangan sempit dan pengap tanpa ada penerangan. Dan waktu saya ke sana pintu masuknya juga sedang ditutup. Akhirnya ya hanya berfoto ria di luarnya saja.

Kecanggihan arsitektur bangsa Mesir kuno memang sudah sangat diakui dunia. Bagaimana tidak, jaman ribuan tahun lalu, saat teknologi belum secanggih saat ini mereka sudah mampu membangun monumen dengan tingkat kerumitan seperti itu. Dan hingga kini para ahli arsitektur dan arkeolog belum mampu memecahkan teknologi pembangunan piramida-piramida oleh bangsa Mesir kuno. Tak heran Mesir dijuluki IBUNYA DUNIA karena kemajuan peradabannya sudah terbentuk sejak lama.

Salam hangat dari Kairo....

Sumber sejarah: Wikipedia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun