Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hiruk Pikuk Disekitar Persoalan Pajak Lagi !

24 Desember 2024   05:41 Diperbarui: 24 Desember 2024   05:41 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Untuk itu, tidak  ada salahnya,  jika kebijakan kenaikan PPN 12 persen tersebut ditinjau ulang, kenaikan PKB dan PPN-KB dikaji kembali sebelum diputuskan untuk dinaikkan. Masih banyak  jalan menuju Roma!

Jika disimak dari potensi sumberdaya alam (SDA) yang kita miliki, negeri ini masih bisa mengoptimalkan pengelolaannya. Negeri ini masih bisa memperbesar pendapatannya, sehingga tidak perlu getol "memburu" pajak kepada anak negeri ini selaku warga negara.

Nilai tambah yang masih relatif kecil, dapat ditingkatkan melalui kemauan keras dan penggunaan teknologi serta langkah inovasi untuk meningkatkan nilai tambah dari produk primer yang di miliki oleh negeri ini.

Mendorong hilirisasi dan atau industrialisasi menjadi PR besar bagi pihak yang berwenang dan berkompeten, apalagi petinggi-petinggi negeri ini dan atau daerah ini baru saja menyelesaikan pemilihan umum yang nota bene sudah terpilih pimpinan-pimpinan baru yang diharapkan dapat membawa perubahan besar.

PR Pertumbuhan ekonomi 8 persen, tidak hanya ditumpuhkan kepada petinggi negeri ini yakni pemerintahan baru dengan kabinet merah putih  nya tersebut, tetapi merupakan PR juga bagi pimpinan daerah yang baru saja terpilih tersebut.

Potensi pajak,  objek pajak dan subjek pajak yang masih belum tergali, hendaknya segera harus digali. Jangan ada lagi kasus penipuan pajak, jangan ada lagi kasus penggelapan uang pajak, jangan ada lagi usaha memperkecil pajak, jangan ada lagi kasus mempersulit objek pajak membayar pajak dan seterusnya.


Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah upayakan kebijakan yang akan kita ambil tersebut kini dan ke depan, tidak membebani anak negeri ini selaku warga negara dan pelaku bisnis selaku komponen pendongkrak pendapatan  negeri ini. Kebijakan yang kita ambil, usahakan jangan menimbulkan kontradiksi dan usahakan  diterima dan tidak memberakan anak negeri ini. Selamat berjuang!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun