Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Mikroplastik Lagi! Kapan Konsumen Terbebas dari Rasa Takut Mengkonsumsi Makanan?

23 Agustus 2024   06:26 Diperbarui: 23 Agustus 2024   08:54 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mikroplastik (Sumber: Shutterstock via KOMPAS.com)

Mikroplastik jika dikonsumsi terus menerus dan dalam jumlah banyak akan menyebabkan penyakit kanker. Kandungan pada mikroplastik, seperti dioksin, Bahan kimia ini bisa menganggu kesimbangan hormon dan menyebabkan penyakit kanker sehingga perlu diwaspadai, Bahkan dioksin bisa bertahan lama dalam tubuh sekitar 7-11 tahun. (ciputrahospital.com).

Masuk Melalui Konsumsi Makanan.

Bila dicermati, dan menyimak informasi yang ada, maka mikroplastik tersebut lebih memungkinkan bahkan dominan masuk dalam tubuh manusia (konsumen) melalui konsumsi makanan, terlebih melalui air yang kita (konsumen) minum. Terlepas dari air dalam kemasan maupun air laut/sumur yang kita minum (konsumsi).

Betapa tidak? Telah sama-sama kita ketahui bahwa saat ini tidak sedikit tempat/wadah/kotak makanan dan minuman yang menggunakan bahan plastik atau bahan yang mengandung unsur plastik.

Misalnya, kotak/wadah makanan dari kotak styrofoam/sterofoam, kotak ini disinyalir mengandung plastik dan atau bahan plastik. Konon jika kotak tersebut diisi atau dituangkan dengan makanan dalam kondisi masih panas, maka akan memuai dan mengeluarkan mikroplastik.

Begitu juga dengan cangkir kertas yang sering kita gunakan untuk minum kopi/teh atau ice cream atau lainnya. Bila diperhatikan dengan seksama, cangkir kertas tersebut, di bagian dalamnya ada unsur plastik, sehingga pada saat cangkir kertas tersebut diisi dengan benda cair yang panas, gelas akan memuai dan akan mengeluarkan unsur mikroplastik yang berasal dari lapisan cangkir kertas tersebut.

Belum lagi, memang makanan yang kita makan, yang dalam proses produksinya atau dalam kandungan bahan bakunya sengaja atau tidak terdapat unsure mikroplastik-nya.

Belum lagi berbagai kosmetik yang digunakan oleh emak-emak atau kaum ibu-ibu, yang disinyalir ada kandungan atau unsur mikroplastik tersebut, terlepas dari mikroplastik ukuran nya masih relatif sangat kecil, yang jelas dalam jangka panjang, ia akan berakumulasi menjadi banyak dan dalam jumlah besar.

Belum lagi, adanya penggunaan bahan baku atau bahan penunjang pada obat yang disinyalir mengandung unsur plastik, atau terindikasi menggunakan bahan pembalut/pembalut obat dari bahan plastik.

Rasa Takut Menghantui!

Berdasarkan informasi tentang mikroplastik tersebut dan dengan ramainya media mengangkat persoalan yang satu ini, maka setidaknya akan menggiring konsumen menjadi "khawatir" atau "takut" mengkonsumsi makanan, takut kalau makanan tersebut mengandung mikroplastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun