Belum lagi, bila dicermati dari aspek kesehatan, apakah krupuk tersebut baik atau memenuhi syarat suatu kesehatan makanan atau tidak, dan seterusnya. Kita atau panitia tidak mengetahui pasca lomba, apakah peserta akan terganggu "kesehatannya" akibat makan makanan yang disediakan oleh panitia dalam ajang lomba tersebut, apalagi peserta tidak peduli dengan persoalan kesehatan tersebut, yang penting "heboh", "lucu", dan pada akhirnya memperoleh hadiah.
Belum lagi lomba memanjat batang pohon pinang, memang sepintas "menjadi objek hibiran", kita bisa menyaksikan kelucuan pemanjat, di tengah  licin-nya batang pohon pinang . Namun, kita lupa pula bahwa badan mereka penuh dengan oli, kotor, belum lagi secara pisik terkadang mereka terkena benturan batang pohon pinang dan terkena kaki peserta yang lainnya. Biasanya setelah lomba selesai, mereka baru merasakan badannya capek, lecet, luka dan nyeri.
Nah, yang demikian, kita tidak sadar bahwa lomba atau ajang lomba yang kita saksikan atau yang kita lombakan tersebut secara tidak langsung mengikis nilai kemanusiaan mereka. Mereka secara tidak sadar, kita perlakukan tidak manusiawi (maaf) ini harus dikemukan untuk kebaikkan  ke depan.
Bagaimana Sebaiknya?
Memperingati HUT RI itu penting, karena merupakan suatu kegiatan yang "sakral", merupakan penghargaan kepada pahlawan yang telah berjuang mengorbankan jiwa dan raga serta harta benda.
Mengadakan lomba dalam rangka  meneriahkan peringatan HUT RI itu boleh-boleh saja, namun perlu dipertimbangkan bentuk lomba-nya, jangan mengikis nilai kemanusiaan mereka.
Untuk itu, permombaan yang akan kita lakukan, boleh saja harus mengandung unsur "hiburan", mendatangkan "cuan" bagi pesrerta lomba, tetapi juga harus menjaga nilai kemanusiaan dan harus dapat mengangkat harkat dan martabat manusia atau peserta lomba.
Misalnya, lomba di arahkan dengan kegiatan yang bermanfaat, hidari lomba panjat batang pohon pinang yang akan mencederai dan mengikis nilai kemanusiaan mereka, mari kita arahkan lomba pada hal-hal yang bermanfaat, seperti lomba membaca puisi, lomba pidato, lomba memasak, dan berbagai perlombaan lain yang bisa bernilai hiburan, cuan dan juga tidak mengikis nilai kemanusiaan perserta lomba.
Dengan demikian, diharapkan kegiatan memperingati HUT RI menjadi hikmat dan bermakna serta dapat mengangkat nilai kemanusiaan, harkat dan martabat manusia selaku peserta lomba dan  semua. Semoga !!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H