Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pelaku Bisnis, Selain Memburu Cuan Harus Memperhatikan Nyawa Konsumen!

15 Juli 2024   06:48 Diperbarui: 15 Juli 2024   07:10 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Oleh Amidi


 

Pelaku bisnis yang melakoni bidang kuliner terus bertambah dan semakin meramaikan dunia bisnis di negeri ini. Berbagai jenis makanan dan minuman diproduksi atau jual mereka, mulai dari makanan pokok sehari-hari (nasi, lauk pauknya dan pelengkapnya), sampai pada aneka ragam snack serta makanan ringan lainnya.


Namun sayang, dikalangan mereka hanya memburu cuan/uang tanpa menghiraukan kesehatan konsumen bahkan terkadang merengut nyawa konsumen. Selama ini tidak sedikit terjadi kasus penyimpangan dalam bisnis, mereka menggunakan bahan pengawet makanan dari formalin, menggunakan pewarna kain sebagai pewarna makanan dan menggunakan pemutih untuk memberi kesan suatu makanan agar kelihatan bersih dan putih.

Jika dicermari penyimpangan bisnis tersebut merupakan lagu lama mengalun kembali, kini justru lagu tersebut bertambah keras dan nyaring. Dengan kata lain penyimpangan bisnis tersebut bertambah parah dan atau semakin banyak terjadi serta semakin banyak yang melakukannya.


Kasus Yang Muncul.

           

Untuk memberi rasa asin dan agar lebih awet terhadap suatu makanan, mereka terkadang memberikan garam yang berlebihan terhadap suatu makanan tersebut.

Untuk memberi rasa sedap terhadap suatu makanan, mereka memberikan bumbu atau bahan penyedap yang berlebihan, yang nota bene bumbu atau bahan penyedap makanan tersebut tidak baik bagi kesehatan orang yang mengkonsumsinya atau konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun