Oleh Amidi
Dengan semakin sulitnya mencari pekerjaan dan atau masih terbatasnya lapangan pekerjaan serta terbukanya peluang bisnis disegala sektor dan disegala bidang, maka tidak heran jika anak negeri ini berbondong-bondong masuk pasar (free entry) untuk melakukan bisnis.
Sehubungan dengan itu, tidak heran pula jika sebelumnya rumah atau halaman rumah disulap menjadi sarana untuk melakukan bisnis, termasuk merubah rumah menjadi rumah toko (ruko).
Saat ini sudah jarang melihat rumah-rumah penduduk yang berada dikawasan jalan perkampungan, dikawasan jalan raya, dikawasan jalan protokol, dan yang berada dikawasan sekitar jalan tempat lalu lalang kendaraan atau orang. Rumah-rumah tersebut sebagian besar sudah di sulap menjadi ruko.
Tidak hanya rumah-rumah tersebut yang di sulap menjadi ruko, tanah kosong pun tidak sempat  "menganggur/terbengakalai", karena tidak lama kemudian pada tanah kosong tersebut akan "tumbuh" alias dibangun ruko. Dahsyat bukan?
 Ada idiom warga  di Palembang, jangan biarkan tanah "mu" kosong, jangan biarkan tanah "mu" "menganggur", nanti tidak nanti  akan tumbuh ruko, maksudnya akan didirikan atau berdiri suatu ruko di atas tanah tersebut. Saking, maraknya berdirinya ruko.
Kemudian, fenomena ini tidak hanya terjadi di kota-kota saja, tetapi daerah dipinggiran kota dan di desa pun terkedang demikian. Ruko  berada dimana-mana, tiada hari tanpa bisnis, tiada hari tanpa ruko!.
Apa yang Terjadi dengan Banyaknya Ruko?
Jika jauh sebelumnya, kita hanya mengenal perkampungan yang hanya ditumbuhi atau dihiasi dengan rumah-rumah saja, saat ini suatu perkampungan tak terlepas dari berdirinya ruko atau rumah di sulap atau di rombak menjadi ruko. Begitu juga dengan perumahan yang diusahakan pengembang. Jika dahulu, pada suatu perumahan, hanya terdapat perumahan saja atau perumahan tok, namun saat ini, perumahan dapat dipastikan disertai dengan pembangunan ruko.
Ruko pada perumahan tersebut, biasanya dibangun/berada dimuara kawasan pintu masuk perumahan atau di depan perumahan di bangun roko terlebih dahulu baru kemudian dibelakangnya dilanjutkan dengan pembangunan perumahan. Roko pada perumahan tersebut, biasanya jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga rumah dengan ukuran yang sama, karena ruko akan memberi/menciptakan nilai keekonomian yang tinggi dari hasil bisnis yang akan dilakukan oleh pemilik ruko.
 Tidak heran pula, pada kawasan tertentu yang diketahui memiliki peluang pangsa pasar besar,  dimana ruko yang baru akan dibangun disana jauh-jauh hari sudah ada yang mem-booking atau memesannya. Sehubungan dengan itu, ada suatu kawasan perumahan justru ruko-nya laris masnis alias terjual semua, sementara rumah-rumah dibelakangnya justru lambat atau sepi pembeli.
Roko Menciptakan Keindahan.