Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Aktivitas Ekonomi "Mu" Pengorbanan Bukan untuk Dirimu Sendiri!

20 Juni 2024   15:06 Diperbarui: 21 Juni 2024   03:01 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja online.(Dok. Shutterstock/Blue Planet Studio via Kompas.co)

Oleh Amidi

Kurban bisa dimaknai dari berbagai dimensi, termasuk dimensi ekonomi dan sosial. Pada hakikatnya anak negeri ini yang melakoni kegiatan ekonomi juga merupakan suatu pengorbanan, dengan kata lain mereka sudah mengimplementasikan makna yang terkandung dalam ibadah kurban.

Berbagai kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, sebagai pedagang kecil, pedagang kaki lima (K-5), pedagang asongan, tukang taxi online, tukang ojek online, tukang becak, tukang rumah tangga, berternak, bertani, menjual jasa, dan berbagai kegiatan ekonomi yang tidak bisa disebut satu persatu.

Memenuhi Kebutuhan.

Pengorbanan yang mereka lakukan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan terkadang dengan sekuat tenaga mereka telah mengorbankan tenaga, perasaan, menahan emosi, dan menghadapi tantangan serta rintangan yang tidak ringan, semua demi memenuhi kebuthan hidup sehari-hari.

Kami tahu bahwa pengorbanan "mu" tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dirimu sendiri, tetapi untuk memenuhi kebutuhan tanggunganmu, memenuhi kebutuhan istri, anak-anak, dan anggota keluarga yang lain. 

Suatu pengorbanan yang sungguh "dahsyat", terkadang dirimu rela diterjang panas, diguyur air hujan, diganggu orang yang iseng dan atau orang yang tidak bertanggung jawab, di "garuk" oleh petugas ketertiban kota, dan terkadang dirimu juga kuat menahan "cercaan" konsumen, serta berbagai tantangan dan rintangan yang dirimu harus hadapi.

Sekali lagi, semua itu, demi memenuhi kebutuhan dirimu dan keluargamu. Kita tahu bahwa pekerja dan atau pelaku ekonomi dan atau bisnis di negeri ini, termasuk pekerja "serabutan" dan atau pelaku bisnis skala kecil, rata-rata akan menanggung dua sampai tiga orang anggota keluarga, bahkan lebih dari jumlah itu.

Suatu pengorbanan yang tidak ringan, suatu pengorbanan yang tidak mudah, tapi kami yakin bahwa dirimu "mampu" menghadapi semua kondisi, semua situasi, semua atmosfer yang dirimu akan hadapi. Suatu pengorbanan yang patut diberikan apresiasi dan patut dibanggakan.

Begitu juga dengan keluhan demi keluhan yang dapat dirimu lalui. Seperti pengalaman pribadi, saya pernah naik salah satu mobil taxi online, saya sempat bertanya pada sopir tentang apa yang mereka keluhkan. 

Ia berujar bahwa saat ini, terutama pasca pendemi mereka merasakan penumpang sepi, persaingan antar sesama sopir terus meningkat, jumlah mobil taxi online semakin banyak, begitu juga dengan motor atau ojek online. 

"Sehari ini, saya baru dua kali menarik/mengantar penumpang pak," katanya sambil mengarahkan pandangannya menerawang ke arah depan sambil mengendarai mobilnya. Saya bilang, sabar, terus lakukan pendekatan dengan konsumen/pelanggan dan berikan pelayanan terbaik, sembari terus berdoa. 

Memang pengorbanan mereka luar biasa. Betapa tidak, dengan pengobanan itu telah dapat membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran di negeri ini, telah dapat memberi kontribusi terhadap perekonomian negeri ini, telah dapat mengerem "instabilitas", karena kesibukan dalam pengorbanan dirimu sehingga dirimu tidak sempat berbuat "menyimpang/gaduh", yang ada dirimu senantiasa berkonsentrasi untuk melakukan aktitas ekonomi dan atau bisnis yang dirimu lakoni tersebut.

Rupiah demi rupiah bernilai "recehan" yang dirimu kumpulkan, setiap saat dirimu berpacu dalam mengumpulkan cuan recehan tersebut, sembari dirimu dimakan usia, namun pengorbananmu tak lekang karena cauca panas dan dingin. 

Di tengah diri rekan/sahabatmu bersuka ria menikmati "kekayaan/harta" orangtuanya, kamu tak peduli dan tak gusar, dirimu tetap terus melanjutkan pengorbanan hanya demi "sesuap nasi", hanya demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang sangat mendasar, dan hanya demi memenuhi kebutuhan yang diharapkan tanggunganmu. 

Berikan Ruang Kepadamu.

Bagi Anda yang mempunyai kekuasaan, yang mempunyai kewenangan, yang mempunyai "taji", yang mempunyai kelebihan untuk membantu mereka, jangan dtunda-tunda lagi. 

Misalnya, bagaimana memperjuangkan mereka agar kegiatan ekonomi dan atau bisnis yang mereka lakukan dapat berjalan dengan baik, bagaimana pekerja yang belum mempunyai pengakuan sebagai pekerja yang mendapatkan hak-haknya, seperti tukang ojek online dan yang lainnya tersebut, akan mendapatkan hak-halnya, seperti THR dan hak-hak yang lainnya.

Dirimu yang terus berkorban demi membesarkan unit bisnis orang lain yang memang sudah besar tersebut, sudah selayaknyalah dirimu juga ikut diberi ruang untuk berkembang, dengan memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas publik yang dapat diakses dirimu dan keluargamu.

Terima Kasih Sudah Peduli.

Bila disimak, memang beberapa tahun terakhir ini, dirimu sudah mulai mendapat perhatian dari pihak yang berwenang. Dirimu yang merupakan anggota masyarakat sudah memperoleh asuransi kesehatan, dengan kartu sehat dan atau berobat gratis, sudah memperolah jaminan pendidikan, dengan kartu sehat dan atau sekolah gratis, sudah mendapatkan berbagai bantuan sosial, sudah mendapatkan Corporate Social Responsibilty (CSR) dan sudah mendapatkan fasilitas lainnya.

Untuk itu kamu dan kita semua mememberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang berwenang, dan atau kepada pemerintah yang sudah peduli kepadamu. Semoga kepedulian dan perhatian ini terus berlanjut, semakin meningkat dan semakin baik di kemudian hari. 

Dirimu juga sudah selayaknya mengucapkan terima kasih kepada pihak pemberi kerja, pihak yang telah menyediakan lapangan kerja bagi dirimu, sehingga dirimu memperoleh fasilitas/alat/objek untuk melakukan pengorbanan demi memenuhi ke butuhan dirimu dan keluargamu tersebut.

Selain itu dirimu juga, pada kesempatan hari raya Idul Adha ini, sebaiknya mengucapkan terima kaish juga kepada konsumen/pelangganmu yang telah bersedia membeli barang (makanan/minuman), membeli barang kebutuhan pokok sehari-hari, membeli/menggunakan jasa yang dirimu tawarkan kepada mereka tersebut.

Dirimu, konsumen, pihak yang berwenang dan atau pemerintah (pihak eksekutif dan legislatif) harus saling bahu membahu dalam menopang "pengorbananmu", dalam melakoni aktivitas ekonomi dan atau unit bisnis skala kecilmu, dalam menjalankan pekerjaan yang diberikan/dipercayakan kepada dirimu, agar tercipta hubungan INDUSTRIAL PANCASILA dan agar senantiasa tercipta KEMESRAAN antar semua komponen. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun