Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dimensi Ekonomi Kurban dan Mengoptimalkan Pembagian Daging Hewan Kurban

18 Juni 2024   07:07 Diperbarui: 19 Juni 2024   00:17 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hewan kurban. (Dok. Shutterstock/Untungsubagyo via Kompas.com)

Oleh Amidi

Perintah sang Khaliq untuk melaksanakan ibadah kurban bagi umat muslim/muslimat, tidak hanya mengandung dimensi nilai ketaqwaan kepadaNya, tetapi juga mengandung dimensi ekonomi bagi umat secara keseluruhan.

Melaksanakan kurban dengan menyembelih hewan kurban juga mengandung makna suatu keyakinan, "seyakin-yakinnya" atau ainul yaqin atas perintah sang khaliq tersebut, sehingga hewan kurban merupakan wujud dari "taqarrub" atau merupakan langkah mendekatkan diri, merupakan ketaqwaan hamba kepada Allah SWT.

Dimensi ekonomi melaksanakan kurban nyata dan dapat dirasakan umat, baik bagi pihak yang melaksanakan kurban maupun yang akan menerima hewan kurban yang sudah disembelih tersebut.

Dimensi Ekonomi Pebisnis

Para pelaku bisnis atau pedagang yang menjual hewan kurban atau hewan yang akan digunakan untuk melaksanakan kurban tersebut, pada hari-hari biasa sepi pembeli, apalagi dengan adanya kontraksi ekonomi beberapa tahun terakhir ini.

Penjual sapi, kerbau, kambing, dan domba pada hari-hari biasa terkadang gigit jari, hari-hari dilalui tanpa pembeli, walaupun ada yang membeli, hanya satu dua orang saja, hanya pedagang yang akan menjual sate, atau anak negeri ini yang mau hajatan serta yang mau beternak sapi, kerbau, kambing atau domba tersebut.

Namun, pada beberapa hari sebelum tibanya hari raya Idul Adha atau hari raya kurban 1445 H, pedagang tersebut mulai kebanjiran pesanan, sehingga keuntungan mereka pun menjadi "gede". Pedagang hewan kurban juga ketiban rezeki nomplok dengan tibanya hari raya Idul Adha tersebut.

Tidak heran, jika panitia kurban atau institusi yang akan melaksanakan ibadah kurban atau yang akan menyembelih hewan kurban tersebut, jauh-jauh hari sudah "menempa" hewan kurban dan ada juga yang membeli hewan kurban ukuran masih kecil untuk dilakukan pemeliharaan dengan sistem bagi hasil kepada pihak yang bersedia memelihara untuk membesarkan hewan kurban tersebut, sehingga pada saat mendekati hari "H" atau hari raya Idul Adha, hewan kurban yang dipelihara tersebut sudah besar dan sudah masuk kriteria hewan untuk digunakan dalam menunaikan ibadah kurban. 

Tinggal kedua belah pihak menghitung berapa harga hewan kurban pada saat itu, tinggal negosiasi antara pihak yang menitip hewan kurban untuk dibesarkan tersebut dengan pihak yang memeliharanya.

Dimensi Ekonomi PelakU Kurban

Orang yang diberi Tuhan Yang Maha Esa rezeki yang dapat digunakan untuk melaksanakan ibadah kurban barang tentu akan membeli hewan kurban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun