Beberapa Langkah.
Untuk itu, setidaknya ada beberapa langkah yang harus kita lakukan untuk meneruskan pembangunan SDM. Kemudian agar anak negeri ini dan atau SDM negeri ini yang berkualitas dan cerdas tersebut tidak putus asa, tidak apatis, dan dapat dimanfaatkan dalam mengisi dan mewarnai pembangunan negeri ini.
Jangan hentikan untuk mengalokasikan pos anggaran yang akan menopang kualitas SDM tersebut atau dengan kata lain jangan hentikan mengalokasikan pos anggaran untuk mendongkrak angka IPM negeri ini, seperti angaran pendidikan, dan angaran kesehatan. Alokasikan pos anggaran ini dengan angka yang terus meningkat.
Dengan demikian, UKT mahal tersebut, jelas-jelas bertentangan dengan langkah kita untuk terus memperbesar anggaran pendidikan tersebut.Â
UKT mahal akan mengerem semangat anak negeri ini yang kurang mampu untuk memperoleh pendidikan yang baik, pendidikan negeri (PTN) yang selama ini diketahui biaya pendidikannya terjangkau oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Sementara, saat ini anak negeri ini dihadapkan dengan hiruk pikuknya UKT mahal, kenaikan UKT yang tidak tanggung-tanggung, adanya keinginan merubah status PTN menjadi PT mandiri dalam pembiayaan.
Langkah melakukan koordinasi antar pihak yang terkait, dalam hal ini menteri pendidikan, menteri keuangan, pimpinan PTN dan pihak yang terkait lainnya, untuk duduk bersama membicarakan bagaimana sebaiknya besaran UKT yang ideal, bagaimana besaran UKT yang tidak membebani masyarakat yang kurang mampu.
Memang bila dihubungkan antara biaya pendidikan dengan kualitas pendidikan, akan berpengaruh secara signifikan, namun masih ada jalan lain untuk menutupi biaya pendidikan anak negeri ini pada PTN tersebut.
Negeri ini masih memiliki sumber pembiayaan untuk pendidikan dari sumber lain, tinggal komitmen dan konsistensi kita semua dalam mencetak SDM berkualitas dan cerdas tersebut.
Kita berharap agar hirup pikuk UKT mahal atau kenaikan UKT tersebut segera akan berakhir, anak negeri ini yang lolos jalur prestasi tetap dapat melanjutkan pendidikannya pada PTN yang mereka tuju tersebut. Semoga!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H