Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Berikan Apresiasi kepada Pemuda Bangkit yang Melakoni Bisnis!

21 Mei 2024   20:09 Diperbarui: 22 Mei 2024   04:24 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila dicermati, dalam melakukan bisnis tersebut, harus ada unsur motivasi dan atau dorongan, terutama dorongan dari diri sendiri. Jika dorongan yang timbul tersebut datangnya dari pihak eksternal atau dari luar diri mereka, maka bisnis yang mereka jalankan tidak "langgeng". Baru saja membuka suatu unit bisnis, tidak lama kemduian sudah berhenti alias tutup.

Untuk itu pentingnya motivasi yang timbul dari diri sendiri. Pemuda dalam menjalankan bisnis harus ada motivasi dari diri sendiri. Seperti yang pernah saya alami, anak saya masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD), pada saat itu, ia mulai tertarik untuk melakukan bisnis. 

Diam-diam, ia melakukan bisnis kecil-kecilan, ia membeli kertas folio dalam jumlah banyak (satu bal) untuk dibawah ke sekolahnya, saya kaget, saya bertanya; "nak" untuk apa membeli kertas folio dalam jumlah banyak, ia menjawab, "pa" kertas folio ini akan saya jual dengan kawan sekelas, biar kawan-kawan tidak perlu membeli ke luar, tidak perlu keluar kelas. 

Saya sempat "terharu" dengan jawaban anak saya tersebut, kaget bercampur haru, dalam hati saya, anak saya ini sudah tumbuh jiwa bisnis dalam dirinya.

Seiring dengan bergulirnya sang waktu, eh, bisnis kecil-kecilan yang dilakukannya ternyata terus berjalan, pada saat ia sudah di Perguruan Tinggi, ia tetap melakoni bisnis tersebut, namun beralih bidangnya, pada saat ia sudah kuliah, ia melakukan bisnis farpum dengan sistem penjualan online. 

Singkat cerita pada saat ia sudah tamat dan sudah bekerja pun ia melakukan bisnis kembali dengan bidang yang lain, ia melakukan bisnis menjual lukisan hasil dari melukis sendiri.

Dari fenomena ini, dapat dipetik suatu pelajaran, bahwa bisnis memang harus dilakukan dengan landasan motivasi terlebih motivasi dari diri sendiri, karena jiwa bisnis akan tumbuh, di mulai dari sedini mungkin seseorang terdorong untuk melakukan bisnis itu sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita saksikan, tidak sedikit pelaku bisnis dikalangan pemuda atau pebisnis pemula, dalam melakukan bisnisnya karena dorongan atau karena ada motivasi dari luar atau dari orang lain. 

Misalnya, karena ia belum mempunyai pekerjaan atau belum bekerja alias masih menganggur , sehingga ia didorong oleh orang tua nya agar melakukan bisnis dari pada "menganggur", entah hanya membuka toko atau warung kecil-kecilan, entah menjadi pedagang eceran di kaki-lima (K-5), yang penting ia harus memperoleh penghasilan atau pendapatan.

Nah, biasanya, pemuda-pemuda yang melakukan bisnis akibat adanya motivasi dari luar atau dari orang lain, bisnis yang dilakoninya tidak bertahan lama. Mengapa? Karena ia melakukan bisnis terkadang lebih banyak unsur terpaksanya ketimbang unsur kesadaran atau tumbuh dari jiwanya.

Tersulah Bangkit!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun