Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pasar Lima Tahunan Lebih Rumit dari Pasar Reguler?

26 April 2024   20:56 Diperbarui: 26 April 2024   21:01 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Dalam pasar reguler, bisa kita rasakan sendiri, apabila kita membeli suatu produk, produk tersebut ada masalah, rusak, tidak sesuai dengan standar, tidak laik untuk dikonsumsi dan seturusnya, maka jelas kita akan komplain. Komplain sebenarnya sah-sah saja dan biasa terjadi dalam suatu pasar. Tidak hanya terjadi dalam pasar regional, tetapi terjadi juga pada pasar Internasional (ekspor-impor).

            Komplain bagi konusmen, karena konsumen ingin mendapatkan pelayanan yang prima dan ingin mendapatkan kepuasan maksimal. Pelayanan maksimal tersebut penting, bukan hanya untuk memuaskan konsumen, tetapi penting juga bagi pelaku pasar, pelaku bisnis atau penjual suatu produk. Dengan memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen, konsumen akan menjadi pelanggan pada unit bisnis yang kita lakoni, konsumen akan terus mengingat brand kita, konsumen akan mempromiskan unit bisnis kita kepada sesama konsumen dengan menceritakan kebaikan, pelayanan prima yang kita berikan.

            Sebenarnya komplain konsumen/pelanggan memberi manfaat tersendiri bagi pelaku pasar, pelaku bisnis atau penjual, mereka akan mengetahui kekurangannya, pelaku pasar, pelaku bisnis atau penjual dapat memperbaiki pelayanan, meningkatkan kualitas produk-nya,  sebagai alat intropeksi, mempermudah mencari solusi dalam meningkatkan  pelayanan kepada konsumen,  menggiring konsumen agar menjadi pelanggan setia, dan yang jelas kompalin akan mendorong pelaku pasar, pelaku bisnis atau penjual bekerja semakin baik (detikfinance.com, 15 September 2022)

Hindari Komplain !

            Dalam pasar reguler, maupun dalam pasar lima tahunan tersebut, sebaiknya komplain harus dihindari!. Mengapa?, karena sekali saja konsumen komplain, akan membekas dibenak konsumen, dan akan menjadi catatan khusus bagi konsumen.

            Unit bisnis yang sengaja atau tidak sengaja menciptakan komplain, akan mencoreng "kredibilitas" unit bisnis tersebut,  akan mencederai brand yang sudah bangun bertahun-tahun. Untuk itu, komplain harus dihindari.

            Pelaku bisnis atau penjual, tidak boleh menghindar jika konsumen/pelanggan komplain, begitu juga dengan perangkat untuk mengatasi komplain pada pasar lima tahunan tersebut. Untuk menghindari/mengatasi  komplain tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.

Detikfinance.com mensitir beberapa langkah mengatasi komplain konsumen/pelanggan dalam pasar reguler yakni terima keluhan dengan baik,  tunjukkan empati dan komunikasi yang baik, petakan masalah keluhan/komplian, segera selesaikan komplain dengan cepat, dan berikan solusi yang terbaik (lihat detikfinance.com, 15 September 2022)

Begitu juga dengan Kompas.com,  dalam mengatasi komplain setidaknya pelaku pasar, pelaku bisnis atau penjual, harus bersikap tenang jangan emosi, menyimak dan mendengarkan dengan baik atas komplain kosnumen/pelanggan, segera berikan solusinya, berikan bonus sebagai peredam kekecewaan konsumen/pelanggan, ciptakan suatu kondisi agar hati konsumen/pelanggan senang. (lihat Kompas.com, 21 Penruari 2021).

Menurut hemat saya, untuk mengatasi komplain konsumen dalam pasar reguler tersebut, yang paling utama harus dilakukan adalah menerima dengan baik kedatangan langsung konsumen pada unit bisnis kita, secepatnya menerima telpon/WA/lainnya yang dilayangkan konsumen/pelanggan, begitu ada sinyal komplain tersebut, segera dihadapi dengan baik, dengan hati bukan dengan emosi, dan usahakan segera untuk menyelesaikan komplain tersebut serta ciptakan suatu kemesraan.

Ini penting, karena konsumen/pelanggan yang kita junjung tinggi sebagai "raja" tersebut harus dilayani dengan baik, harus dilayani apa  mau-nya konsumen/raja tersebut. Sehingga, begitu konusmen/pelanggan komplain, tidak lama kemudian sudah "beres", maka komplain akan segera dilupakan konsumen/pelanggan, yang ada justru konsumen/pelanggan semakin simpati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun