Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pelaku Binis Dadakan di Bulan Ramadhon Hanya Dapat Memburu Konsumen dalam Waktu Terbatas

16 Maret 2024   13:43 Diperbarui: 16 Maret 2024   13:47 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Strategi promosi mutlak harus dilakukan, misalnya dengan memasang banner atau spanduk kecil didepan/diatas meja/grobak tempat mereka menggelar barang dagangannya (makanan/minuman), promosi yang harus dilakukan harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada disekitar lokasi. Jika dilokasi tersebut hanya kita yang menjual makanan/minuman tersebut, maka promosikan jenis makanan/minuman tersebut.

Misalnya, jika di Palembang terkenal dengan pempek, promosikan pempek kita dengan konten; "disini tersedia pempek ikan gabus dengan bahan-bahan terjamin untuk kesehatan". Misalnya, jika di Aceh terkenal dengan Mie Aceh, promosikan Mie tersebut dengan konten; "Disini Tersedia Mie Aceh dengan Mie Murni Tanpa Bahan Pengawet Yang merusak kesehatan", begitu juga dengan pedagang K-5 dadakan yang ada didaerah lain di negeri ini.

Bila dibutuhkan strategi harga, tidak salah, kalau dilakukan. Misalnya; dengan menjual makanan/minuman sistem paket, membeli satu unit mendapatkan dua unit, membeli dua unit mendapatkan  tiga unit. Dengan kata lain, membeli satu paket mendapatkan  dua paket dengan cukup membayar dengan harga satu paket.

Kemudian strategi lain yang bisa dilakukan adalah startegi produk. Startegi produk disini, maksudnya strategi produk  dalam artian, penyediaan makanan/minuman yang akan kita jual/tawarkan kepada konsumen. Pedagang K-5 dadakan tersebut harus jeli menyediakan barang dagangannya, jika berdasarkan pengalaman hari-hari sebelumnya, makanan/minuman tersebut laku terjual dengan jumlah "tertentu" atau "sekian" saja,  maka untuk hari berikutnya sediakan saja makanan/minuman tersebut sejumlah yang sudah sering terjual.  Kalau pun kita akan melebihkannya sebagai cadangan jika ada kenaikan permintaan, maka tidak perlu banyak-banyak melebihkannya.

Ini penting,  jika stok atau jumlah makanan/minuman yang kita sedikan tersebut tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, atau secukupnya, maka diharapkan setiap hari barang dagangan (makanan/minuman) yang kita tawarkan/jual tersebut selalu habis,  tidak berlebihan yang akan menyebabkan makanan/minuman tersebut basi/rusak.

Strategi yang demikian, berguna juga bagi konsumen yang mengutamakan kebersihan dan kesehatan. Jika barang dagangan (makanan/minuman) yang kita sediakan tersebut akan habis selalu, akan mengandung arti bahwa makanan/minuman kita akn tawarkan/jual tersebut selalu dalam kondisi baik, tidak rusak/basi.


 Akhirnya, yang tidak kalah penting diperhatikan adalah bahwa para pelaku bisnis skala kecil dan atau pedagang K-5 dadakan tersebut, sedapat mungkin memperkirakan volume atau jumlah barang dagangan yang harus digelar untuk dijual, karena mereka mempunyai waktu yang terbatas untuk memburu konsumen,  jika tidak,  maka barang daganganya akan tersisa yang menimbulkan potensi rusak/basi, yang tidak bisa dijual kembali esok harinya. Selamat Berjuang!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun