Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mampukah Iklan "Kesehatan Produk" Menggaet dan Mempertahankan Pelanggan Produk Pengiklan?

11 Maret 2024   06:49 Diperbarui: 11 Maret 2024   06:56 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Oleh Amidi

Pada tulisan saya yang dipublis  kompasiana.com, 07 Maret 2024, sudah dijelaskan bahwa  indikasi senyawa kimia yang terkandung dalam  air minum kemasan tersebut, memang harus disikapi dengan serius, karena  tidak hanya membahayakan kesehatan konsumen yang mengkonsumsinya, tetapi akan berdampak pula pada keberlangsungan hidup produk air minum kemasan yang terindikasi tersebut.

Indikasi senyawa kimia tersebut, bermula dari  unggahan  video TikTok dr. Richard Lee yang menyebutkan bahwa  "salah satu"  merek air minum kemasan Indonesia, galon-nya  mengandung Bisfenol A (BPA). (cnbc Indonesia, 08 Oktober 2023). Kemudian tidak lama dari itu,  viral pula dimedia sosial, yang menginformasikan bahwa dalam salah satu air minum kemasan terdapat kandungan bromat.  

Pernyataan tersebut ditanggapi pakar farmasi  UGM Prof. Zullie Ekawati bahwa  seorang content creator yang mengklaim hal tersebut tanpa dasar. Ia menepis pernyataan  seorang content creator  yang menyatakan bahwa rasa manis pada air minum kemasan tersebut, pertanda mengandung bromat tidak tepat. (detik.com, 25 Pebruari 2024)

Sekali lagi, perlunya menyikapi  indikasi  senyawa kimia tersebut, karena senyawa kimia yang disinyalir tersebut, membahayakan kesehatan  konsumen.   Bromat adalah senyawa kimia yang bersifat karsinogenik, alias dapat menyebabkan kanker, jika dikonsumsi dalam jangka panjang. (rri.co.id)

Tidak heran, kalau pelaku bisnis  yang memproduksi air minum kemasan tersebut menepis indikasi yang  dipublis  tersebut, sehingga mereka tidak tinggal diam, mereka berlomba-lomba dengan berbagai cara untuk meyakinkan konsumen dan pelanggan setia-nya, termasuk melakukan iklan "kesehatan produk" mereka.

Iklan Pernyataan Produk Sehat.

Bila dicermati, sebenarnya, pelaku bisnis yang memproduksi air minum kemasan tersebut, sudah lama melakukan iklan produk-nya yang menyatakan produk mereka sehat dan baik untuk dikonsumsi. Kedua pelaku bisnis air minum kemasan tersebut masing-masing mempunyai tagline (slogan) sendiri-sendiri. Dalam wikipedia.org, dipaparkan bahwa tagline atau slogan Aqua dan Le Minerale, hampir sama,  yang konten-nya mengenai "kesehatan produk" mereka.


Slogan Aqua:

- Bersih bening, bebas bakteri (1986-1990)

- Sehatnya Nyata (1999-2004)

- Dari Sumber Terlindungi, Melindungi Anda Sekeluarga (2002-2004)

- Bukan Asal Murni, Ini Murninya Aqua (2004-2005)

- Kalau Minum Aqua, Ya Harus Aqua (2005-2006)

- Begitu  Hidup Dengan Aqua (2005-2007)

- Kemurnian Untuk Masa Depan (2007-2009)

- Kebaikan Alam, kebaikan Hidup (2009-2013, 20017-2020)

- Terlindungi Untuk Melindungimu (2020-2022)

- Murni dan Terlindungi (2022-2023)

- 100 % Murni (2003-sekarang)


Slogan Le Minerale:

- Beda Segarnya, Bukti Terlindung Mineralnya (2015-2016)

- Terasa Segarnya, Terlindung Mineralnya (2016-2017)

- Air Meneral, Jelas Le Minerale (2017-2020)

- Anugrah Mineral Alami (2020-2022)

- Galon Le Minerale-Bikin Tenang, Bikin Nyaman (2021-sekarang)

- Pilih Sehat, Pilih Le Minerale (2022-2023)

- Kebaikan Mineral Terlindungi (2023-sekarang)

Bila disimak slogan yang mereka buat tersebut, semua menyatakan tentang kebersihan dan kesehatan produk mereka. Air minum kemasan yang mereka produksi dijamin bersih dan baik untuk kesahatan.  Kedua pelaku bisnis air minum kemasan tersebut  berlomba-lomba menyajikan slogan iklan kesehatan produk yang mereka produksi tersebut.

Saking tidak mau disaingi, diantara mereka ada yang menonjolkan produknya "sangat terjamin untuk  kesehatan konsumen", botol air minum kemasan dilengkapi dengan segel,  agar air mineral terlindungi  dari debu dan kotoran yang akan menempul dan  masuk ke dalam botol. Kemudian, galon air minum kemasan-nya tidak untuk di-isi ulang, hanya sekali pakai saja.

Ekses Iklan Kesehatan Produk.

Lantas, apakah dengan melakukan iklan "kesehatan produk" terhadap air minum kemasan,  pelaku iklan dapat menggaet konsumen lebih banyak lagi dan dapat mempertahankan serta meningkatkan pelanggan-nya?

Sebenarnya, bila ditelusuri lebih jauh lagi, iklan "kesehatan produk" tersebut memang dibutuhkan, apalagi saat ini konsumen sudah mulai cermat dalam membeli suatu produk. Dalam  membeli suatu produk, terutama produk makanan/minuman, mereka sangat peduli dengan aspek kesehatan,  baik aspek kesehatan dari  kandungan produk maupun aspek kesehatan dari sisi ke-kadaluarsa-an suatu produk.

Bila dicermati, memang ada kelompok/kelas  kosumen yang memang benar-benar mempertimbangkan aspek kesehatan suatu produk tersebut. Kelompok ini, akan memutuskan untuk membeli produk yang sehat, yang menjamin kesehatan mereka, walaupun dari sisi harga terbilang relatif lebih mahal.

Namun, ada juga kelompok konsumen, dalam  membeli suatu produk hanya  mempertimbangkan aspek harga produk semata. Kelompok ini, mengutamakan harga produk yang akan dibeli-nya terjangkau, walaupun mereka mengetahui bahwa produk tersebut dari aspek kesahatan tidak terjamin, alias tidak sehat.


Dengan demikian, iklan "kesehatan produk" tersebut, berati secara signifikan hanya akan berdampak positif bagi konsumen yang mengedepankan/mengutamakan aspek kesehatan suatu produk. Dengan demikian pula, berarti iklan "kesehatan produk"  akan dapat menggaet  pelanggan  yang lebih banyak dan dapat mempertahankan serta meningkatkan pelanggan, hanya bagi   konsumen/pelanggan yang  mengutamakan aspek kesehatan. Bagi kelompok konsumen yang tidak mengutamakan aspek kesehatan suatu produk, mereka membeli hanya karena ada usnur keperpaksaan.

Langkah Ke Depan.

Kedepan tetap perlu iklan "kesehatan produk",  karena pada suatu saat akan lebih banyak lagi bahkan sebagian besar konsumen yang ada di negeri ini sudah mengutamakan aspek kesehatan suatu produk yang akan dikonsumsinya.

Saat ini saja, konsumen sebagian besar, sebelum mengkonsumsi suatu produk, terutama makanan/minuman, mereka memeriksa label masa pakai atau masa kadaluarsa produk tersebut.

Dikalangan pelaku bisnis pun menyadari bahwa  mereka harus mencamtunkan masa kadaluarsa  produknya tersebut, disamping mencantumkan bahan baku atau bahan yang terkandung dalam produk yang mereka produksi tersebut.

Usahakan untuk tidak menggunakan senyawa kimia atau bahan baku atau bahan lainnya dalam memproduksi makanan/minuman yang membahayakan kesehatan konsumen. Sekali saja, konsumen terkena dampak ketidakj jujuran kita atau tindakan kita yang melanggar etika bisnis tersebut, maka selamanya mereka akan "meninggalkan" produk kita dan beralih kepada produk yang lain.

 Selain aspek kesehatan produk yang harus diutamakan, aspek lainnya, seperti keamanan produk , aspek kebaikan produk, aspek kelengkapan produk lainnya juga harus diperhatikan. Jika pelaku bisnis akan menyasar konsumen kelompok/kelas menengah ke bawah,  jika pelaku bisnis akan membuat/memproduksi produk dengan harga terjangkau, maka aspek kesehatan produk yang akan diproduksi tersebut tetap harus diperhatikan, sekalipun menggunakan bahan/faktor produksi yang berkualitas rendah.


Tindakan melangar etika bisnis dan atau melanggar nilai-nilai kemanusiaan, mutlak harus dihindari, lakukan bisnis dengan jujur, agar  konsumen yakin dan selalu jatuh cinta dengan produk yang kita tawarkan, selain itu agar bisnis kita "berkah". Diharapkan semoga "kemesraan" antara pelaku bisnis dan konsumen terus terjalin sepanjang masa. Semoga!!!!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun