Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisa Saja Menjual Produk Turunan Akan Berdampak pada Peningkatan Volume Penjualan Produk Inti!

1 Maret 2024   06:59 Diperbarui: 1 Maret 2024   11:27 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengolahan produk turunan CPO. (KONTAN/Muradi)

oleh Amidi

...............................Fenomena yang berkembang menggelitik saya untuk menulis artikel dengan judul di atas. Namun, saya mohon maaf kalau narasi dalam tulisan ini sedikit membingungkan, karena membutuhkan pemahaman yang agak mendalam.....................

 _________________________@@@@@@________________________

Bila mengacu pada tingkatan produk, maka antara tingkatan produk yang satu dengan yang lainnya saling keterkaitan (lihat Amidi dalam Kompasiana.com, 09 Pebruari 2024). Bagi pelaku bisnis yang sudah  profesional, mereka paham betul dengan tingkatan produk yang harus mereka acuh dalam melakoni bisnis-nya tersebut.  

Dalam "pasar lima tahunan", tingkatan produk ini menjadi perhatian serius  lembaga publik (partai)  yang menjual produk tersebut. Tak ubahnya dalam pasar pada umumnya, pihak yang melakoni "pasar lima tahunan"  harus melakukan hal yang sama dengan pelaku bisnis yang ada.

Pelaku "pasar lima tahunan",  harus piawai "memainkan" mesin produksi-nya atau mesin lembaga publik yang menjual produk tersebut, kalau tidak, mereka akan kalah bersaing dengan  mesin produksi pesaing  yang handal  dan  sudah mengakar/besar tersebut.

Bagi pihak yang melakoni "pasar lima tahunan",  walaupun produk turunan  yang mereka  tawarkan tidak "sekapasitas" produk turunan  pesaing yang sudah kuat/besar tersebut, sebenarnya mereka bisa saja mengungguli pesaing-nya yang sudah terlebih dahulu  mempunyai banyak "konsumen".

Strategi Menjual Produk Inti   dan Produk Turunan.

Produk inti  yang dimaksud adalah produk yang ditawarkan/dijual pelaku yang melakoni "pasar lima tahunan" berupa  lembaga publik itu sendiri, sedangkan  produk turunan yang dimaksud adalah produk yang ditawarkan pelaku yang melakoni "pasar lima tahunan" berupa pasangan calon yang diusung oleh lembaga publik tersebut.

Produk inti  yang  akan ditawarkan pelaku bisnis dalam pasar pada umumnya adalah produk yang memang untuk dijual langsung kepada konsumen.  Namun,  produk inti dalam "pasar lima tahunan", yang ditawarkan  terkadang bukan pada produk intinya, tetapi justru pada produk turunannya, terutama untuk pelaksanaan "pasar lima tahunan" beberapa waktu bekalangan ini, kecuali pada masa lembaga publik hanya ada beberapa saja (tiga) waktu itu, yang ditawarkan/menonjol  justru produk intinya saja.

Pihak yang melakoni "pasar lima tahunan" tersebut, mencari model yang tepat untuk menawarkan produk turunan yang akan dijualnya pada konsumen (pemilih). Bisa saja, mereka menawarkan produk turunannya untuk menopang produk intinya yang selama ini perolehan  konsumen-nya  masih terbilang sedikit, dengan harapan agar perolehan konsumen-nya   bertambah banyak, terlepas pada saatnya produk turunannya tersebut "tereliminir"  atau tidak, kala bersaing atau tidak.

Bila disimak, ada sinyalemen,  salah satu pihak yang melakoni "pasar lima tahunan" tersebut  memahami  bahwa produk turunan yang mereka  akan jual, akan diminati oleh banyak konsumen. Mengapa?,  karena produk turunan yang ditawarkan mempunyai keyakinan/kesalehan yang sama dengan keyakinan/kesalehan mayoritas konsumen di negeri ini (calon konsumennya  ada sekitar 90 persen lebih).

Kalah Bersaing Tapi Ada Sisi Menang.

Dalam dunia bisnis,  apa saja model strategi yang dilakukan oleh pelaku bisnis dalam rangka meningkatkan volume penjualan-nya, menurut saya,  boleh-boleh saja, asal tidak  melanggar etika bisnis.

Begitu juga dalam  melakoni "pasar lima tahunan" tersebut, segala macam strategi  yang dilakukan mereka dalam rangka memenangkan persaingan termasuk dalam meningkatkan volume perolehan konsumen pada produk intinya,  menurut saya,  boleh-boleh saja, asal tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh  lembaga penyelenggara "pasar lima tahunan" (KPU).

Strategi yang dilakukan oleh pihak yang melakoni "pasar lima tahunan" tersebut, berbeda antar pelaku yang satu dengan yang lain (pesaing). Saya mencermati paling tidak ada tiga indikasi  model strategi dari pelaku "pasar lima tahunan" tersebut  yang mereka lakukan, yang tercermin  dari tiga indikasi berikut ini.

Indikasi pertama, ada yang beranggapan yang penting mereka menawarkan atau memutuskan untuk menawarkan produk turunan yang akan digemari/disukai oleh banyak  konsumen, karena keyakinan/kesalehan  "mayoritas" golongan konsumen yang ada di negeri ini sama dengan keyakinan/kesalehan salah satu dari paket produk turunan yang ditawarkan (pasangan calon). Terlepas  produk turunan yang ditawarkan tersebut nantinya  menang atau tidak atau kalah bersaing atau tidak, yang penting produk turunan yang dijual tersebut dapat meningkatkan  volume perolehan konsumen, agar pelaku "pasar lima tahunan" tersebut dapat mengahantarkan produk turunanya yang lain untuk bisa masuk arena pasar yang bergengsi (parlemen) yang dituju oleh banyak pesaing.

Indikasi kedua, ada juga yang sengaja menawarkan produk turunan mereka sebagai produk yang diyakini dari kekuatan/kemapanan lembaga publik yang mereka "mesrai" bisa memenangkan persaingan (karena mereka juga unggul dalam pasar lima tahunan sebelum-senelumnya), apalagi mereka tahu bahwa mereka akan mendapat dukungan dari "otoritas pengatur pasar yang memang sedang berkuasa", terlepas ada tidaknya unsur "XWZ" nya, yang banyak ditakui pasar.

Indikasi ketiga, ada yang juga yang sengaja mengandalkan "kebesaran" yang disandang  oleh pelaku "pasar lima tahunan"  selama ini,  yakni dimana setiap diselenggarakan  "pasar lima tahunan" tersebut, untuk beberapa priode "pasar lima tahunan" belakangn ini,  perolehan konsumen-nya sangat banyak (dominan) bahkan menjadi pimpinan pasar (market leader).

Dari sajian penawaran pihak yang melakoni "pasar lima tahunan"  tersebut,  ternyata  penawaran pada indikasi  kedua yang dapat memenangkan persaingan alias memperoleh konsumen terbanyak. Sedangkan  penawaran pada idnikasi pertama  dan  ketiga, terutama penawaran pada indikasi  pertama yang sebelumnya diyakini akan memperoleh suara terbanyak, dengan dasar  mayoritas  konsumen memang selayaknya membeli produk turunan  yang dijual tersebut.

Eh,   "ternyata" untuk sementara, sepertinya pelaku "pasar lima tahunan" yang mengusung indiaksi pertama kalah bersaing, namun dibalik itu semua, pihak yang melakoni "pasar lima tahunan" tersebut, sepertinya  memperoleh keuntungan dari sisi naiknya  volume perolehan konsumen. Mengapa?, karena kebanyakan konsumen yang membeli produk turunan yang ditawarkan tersebut, membeli juga produk turunan lain yang ikut ditawarkan oleh pelaku "pasar lima tahunan" yang menawarkan produk turunan yang diyakini akan menang bersaing tersebut.

Bagaimana Sebaiknya?

Jika menilik dari produk yang ditawarkan di pasar pada umum-nya, sebaiknya produk yang kita tawarkan tersebut adalah sesuai dengan tingkatan produk yang lazim dilakoni pelaku bisnis pada umumnya.

Begitu juga dengan produk yang kita tawarkan pada "pasar lima tahunan", sebaiknya produk tersebut sesuai dengan tingkatan produk yang lazim-nya, bahkan diharapkan produk-produk turunan yang kita tawarkan dalam "pasar lima tahunan" tersebut kalau bisa  sebagian besar dibeli oleh konsumen, walaupun kita tidak bisa menjadi market leader.

Sehingga produk inti, perolehan konsumen-nya semakin meningkat, karena produk turunan yang memang kita "jagokan" tersebut memang diterima oleh "pasar"dalam perhelatan "pasar lima tahunan" tersebut.

Dengan demikian, unit bisnis (lembaga publik) yang kita lakoni tersebut  akan memenuhi semua harapan pengurus  unit bisnis (lembaga publik)  yang ada, karena produk turuan utama dibeli oleh kebanyakan  konsumen dan menang dalam persaingan, begitu juga dengan produk turunan lainnya sebagai pelengkap produk turunan utama  yang akan mewakili konsumen di arena pasar yang bergengsi tersebut  (parlemen),   baik ditingkat pusat maupun daerah (kabupaten/kota). Dengan demikian baik  produk inti maupun produk turunan yang kita tawarkan akan memberi kepuasan sesuai harapan kita semua. Sambil menunggu ketentuan  pememang dalam persaingan "pasar liam tahunan" tersebut, kita harus bersabar, agar kondisi tetap konsuif.  Semoga, Semoga, Semoga!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun