Bila dicermati, konten iklan yang ditayangkan ditelevisi tersebut, saya menyaksikan, Â masih bersifat umum dan belum ada konten iklan yang khas yang akan menjadi pendorong konsumen (pemilih) untuk ingat selalu dengan konten iklan yang ditayangkan oleh partai dalam menjual partai dan menjual produk (calon) Â tersebut.
Untuk itu , konten iklan yang kita tawarkan harus ada ke-khas-an tersendiri. Jika belum, mari kita merevisi konten iklan kita dengan menambahkan/mencantumkan konten yang ada ke-khas-an nya tersendiri, mumpung masih ada waktu.
Contoh pada saat PDI Perjuangan menang pada pemilu beberapa dekade yang lalu, ada konten iklan yang khas yakni "COBLOS MONCONG PUTIH", dengan demikian  konten iklan tersebut menjadi populer dikalangan semua kalangan termasuk anak-anak yang belum masuk kategori konsumen (pemilih) pun hafal dengan konten iklan tersebut.
Untuk menciptakan konten iklan yang khas tersebut, silakan pengurus atau komponen partai berkreasi, dalam beberapa waktu ke depan ini, segera dilakukan, karena kita diburu waktu, yang tinggal hitungan hari saja.
Bagaimana Sebaiknya?
Sebetulnya, mengingat hari "H" pesta demokrasi tinggal menghitung hari, sepertinya termabat, bila kita melakukan perubahan konten iklan yang kita tayangkan di televisi tersebut. Namun, menurut saya, tidak ada kata terlambat.
Mari kita menamabah atau mengurangi atau merubah atau merivisi  konten iklan kita tersebut,  agar benar-benar dapat menggoda dan mendorong konsumen (pemilih) untuk benar-benar membeli atau memilih partai dan produk (calon) yang kita jual atau kita awarkan tersebut.
Ini penting, terutama untuk konsutmen (pemilih) yang belum ada pilihan atau yang belum mengantongi pilihannya, atau untuk pemilih yang masih labil, sehingga konusmen (pemilih) yang masih labil ini, bisa kita giring untuk menjadi konsumen (pemilih) kita.
Buat konten iklan yang singkat dan padat agar melekat dibenak/dimemori konsumen (pemilih), sehingga padaa saatnya nanti, dibilik suara terngiang-ngiang konten iklan yang kita dengung-dengungkan di televisi tersebut, yang akan menggiring tangan mereka untuk mencoblos partai dan produk (calon) yang kita tawarkan tersebut. Semoga, Semoga, Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H