Bahkan, tidak diberikan atribut-atribut tersebut pun, terkadang mereka sendiri yang meminta kepada pelaku bisnis atau pihak yang menjual produk kita tersebut, apakah berupa, "payung", "topi", "jaket", "stiker" dan lainnya. Bahkan terkadang, ada yang mau membeli kalau dijual, atribut produk kita tersebut, saking senangnya.
Namun, sebaliknya, bila konsumen kurang bahkan tidak mencintai atau tidak menyenangi terhadap produk kita tersebut, jangankan mereka mau meminta, kita berikan saja atribut dari produk yang kita jual tersebut, mereka tidak mau menerimanya, karena mereka kurang mencintai atau kurang menyenanginya.
Mendorong Konsumen Senang
Dari pernyataan di atas, jelas bahwa bila konsumen sudah jatuh cinta dan atu menyenangi produk kita, maka bukan saja mereka akan menggunakan atau memakai produk tersebut saja, tetapi atribut yang menyertai produk kita tersebut pun, mereka juga senang menerimanya, baik dengan cara diberikan maupun mereka meminta sendiri atau dengan cara membeli.
Dengan demikian, maka tugas pelaku bisnis adalah bagaimana berupaya untuk membuat konsumen menyenangi atau menyangi produk yang mereka tawarkan/jual tersebut.
Banyak jalan atau upaya yang bisa dilakukan agar produk kita disenangi atau disayangi oleh konsumen, menurut saya yang lebih penting adalah pelaku bisnis harus menggiring agar konsumen sudah menjadi tak asing lagi terhadap merek produk kita, kemudian merek produk kita tersebut sekaligus harus menjadi brand, yang menonjolkan berbagai kelebihan dan keandalannya.
Begitu konsumen mendengar nama produk kita, mereka otomatis langsung mengingat dan mengetahui berbagai kelebihan dan  atau keunggulan suatu produk kita tersebut, suatu produk yang kita tawarkan atau kita jual tersebut.
Jika sudah demikian, maka produk kita dapat dipastikan akan terkenal dan akan menguasai pasar dan lebih jauh lagi akan memimpin pasar (market leader).
Ini penting, walaupun lokasi bisnis kita atau gerai kita jauh dari keramaian atau jauh dari lokasi pasar pada umumnya atau tersembunyi sekalipun, konsumen akan mengejar dan mau menuju ke lokasi kita tersebut.Â
Contoh di Palembang, ada suatu toko yang menjual perlengkapan rumah tanggah, dengan merek tokok "istana plastik", yang lokasi tokonya masuk gang kecil, mobil masuk pun sulit, kalau pun bisa masuk, hanya terbatas, namun toko tersebut ramai dan terus diburu konsumen.
Konsumen/Karyawan Mempromosikan Selayaknya Dibayar