Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berapa Hal Harus Menjadi Perhatian Kompasianer agar Kompasiana Langgeng Sepanjang Masa!

6 Januari 2024   15:22 Diperbarui: 6 Januari 2024   17:04 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh Amidi

 

Menyimak rekan sesama kompasianer menulis tentang KILAS BALIK  2023,  #KilasBalikKompasiana,  di Kompasiana yang tercinta ini, saya  tergelitik untuk ikutan menulis juga.

Kompasiana merupakan platforrm  blog yang cukup berengsi ini, sejak kehadirannya tahun 2008 lalu terus diramaikan  oleh penulis sebagai kompasianer yang jumlahnya tidak sedikit,  pada tahun 2023 yang merupakan ulang tahun-nya yang ke 15 ini, sudah  ada  4.718.154 kompasianer,  957.691 nya merupakan kompasianer baru (lihat statistik kompasiana tahun 2023). Saya merupakan salah satu kompasianer baru tersebut.

Dalam usianya yang menginjak remaja tersebut, kondisi ini menunjukkan suatu keberhasilan dan kesuksesan yang luar biasa, untuk itu tidak berlebihan kalau kita memberi apresiasi dengan mengucapkan terima kasih kepada para pengelola platform blog yang satu ini.

Saya pun pada kesempatan ini, juga menyampaikan selamat kepada rekan-rekan kompasianer yang berdasarkan publikasi statistik kompasiana tahun 2023,  ada yang bertengger pada peringkat #3, #4, #5 dan seterusnya. Suatu prestasi yang patut dibanggakan baik bagi kompasianer, terutama  bagi   kompasianer yang menduduki peringkat-peringkat tersebut maupun bagi awak media dan atau pengelola kompasiana sendiri. Sekali lagi, selamat dan sukses buat rekan-rekan kompasianer.

Ragam Tulisan dan Penulis.

Bila dicermati ragam tulisan dan penulis yang menghiasi platform  blog yang bergengsi ini, cukup lengkap sekali, ada tulisan katagori huburan, ada tulisan katagori  ilmu pengetahuan, ada tulisan katagori lyfe dan lainnya. Berdasrkan  statistik kompasiana tahun 2023, ada tiga katagori paling laris ditulis yakni ruang kelas (27 persen), humaniora ( 20 persen)  dan Lyfe (13 persen)  dan ada tiga katagori  tulisan paling laris dibaca yakni humaniora (26 persen), ruang kelas (18 persen) dan  lyfe (17 persen).

Dari sisi jenjang pendidikan penulis atau kompasianer, juga beragam ada yang masih menuntut ilmu (pelajar dan mahasiswa), ada yang tamatan Perguruan Tinggi (sarjana dan pasca sarjana). Singkat kata, penulis atau kompasianer  terdiri dari berbagai  jenjang  dan atau tediri dri berbagai  latar belakang, semua  ada di kompasiana.

Agar Kompasiana  Langgeng.

Saya yakin kita semua selaku kompasianer berharap agar media yang satu ini terus bertahan (langgeng), maju dan berkembang. Penulis semakin banyak, pembaca semakin banyak, pencinta semakin banyak, mitra kerja semakin banyak, dan seterusnya.

Saya yang menulis masalah ekonomi dan bisnis di platform blog yang bergengsi ini merasa senang, karena tulisan saya dibaca oleh sesama rekan kompasianer dibaca publik dan dibaca juga oleh petinggi yang ada di negeri ini. Kemudian selain dibaca,  diberi rating dan diberi komentar oleh sesama penulis atau sesama kompasianer.

Tidak hanya itu,  oleh pihak admin, tulisan saya pun setelah melalui sistem pasca penerbitan/publikan di platform blog kompasiana tersebut, ditelaah kembali untuk dinilai apakah masuk  katagori tulisan pilihan atau katagori tulisan artikel utama. Ini suatu apresiasi yang mendorong kita semua selaku kompasianer menjadi lebih kreatif dan lebih bersemangat lagi menelorkan tulisan demi tulisan atau artikel demi artikel.

Untuk itu, sudah merupakan kewajiban kita semua selaku kompasiner dan awak media atau pengelola kompasiana agar senantiasa berusaha mempertahankan keberlangsungan kompasiana, agar kompasiana tetap langgeng. Agar kompasiana tetap langgang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Pertama. Pihak pengelola atau admin kompasiana, harus tetap selektif atas tulisan atau artikel yang masuk atau yang akan dipublikasikan di blog kampasiana tersebut.

Selama ini pihak admin  sudah selektif dalam menilai apakah tulisan atau artikel yang masuk atau yang ditulis oleh kompasianer, apakah layak di publikasi atau tidak. Jika layak, tidak lama dari kompasianer mempublis-nya, maka tidak lama kemudian (hanya hitungan detik) tulisan atau artikel tersbut sudah dipublikasi. Namun, jika dirasakan ada masalah atau ada hal yang mengganjal (terindikasi menjiblak/plagiat, atau melanggar ketentuan, maka tulisan atau artikel tersebut akan dipending beberapa saat, setelah memang dinyatakan tidak bermasalah lagi, maka baru di publikasi.

Kedua. Pihak kompasianer, dalam membuat tulisan mutlak harus memperhatikan syarat dan ketentuan yang digariskan oleh pihak redaksi atau pihak kompasiana.

Ketiga. Kedepankan unsur "kejujuran" dalam menulis, bila kita mengutif, cantumkan kutifan tersebut. Hindari pemilihan judul yang sama atau mirif dengan yang lain. Dalam hal ini, sebaiknya judul tulisan yang akan kita buat tersebut, kita cros check ke google, apakah sudah ada yang menulis atau belum, jika belum, barulah judul tersebut kita angkat/tulis.

Pengalaman saya selaku kompasianer, salah satu tulisan yang  sudah dipublikasi, tidak lama kemudian dihapus dari blog kompasiana, karena sistem menilai bahwa tulisan tersebut terindikasi tulisan orang lain. Padahal itu adalah tulisan saya sendiri.

Ceritanya begini, memang tulisan tersebut sudah publikasi sebelumnya di google tentang tulisan saya yang juga membahas permasalahan yang sama namun beda ulasan, merupakan ringkasan makalah saya dengan rekan saya sesama dosen, dipublis di google. Nah, mungkin karena ada nama rekan saya tersebut, sehingga dikatagorikan pemikiran orang lain. Jujur saja, semuanya pemikiran saya. Hal tersebut sudah saya jelaskan kepada admin.

Ini menunjukkan bahwa jangankan kita mentah-mentah "mencaplok" tulisan orang alin, tulisan kita sendiri saja yang ada menyertakan nama rekan kita (ada nama berdua) saja, oleh sistem tertolak, apalagi jika memang kita melakukan plagiat. Ini sekaligus mengindikasikan bahwa sistem di kompasiana memang sudah baik.

 

Keempat. Menulis harus santun. Maaf, rekan kompasianer sekedar mengingatkan saja bahwa tulisan yang akan kita publiksikan di paltform blog yang bergengsi ini, haruslah memperhatikan unsur kesantunan. Usahakan menyebut nama dengan santun, usahakan menyebut institusi jangan pulgar, usahakan mengangkat permasalahan jangan menyudutkan objeknya dan usahakan mengkritik mengedepankan etika.

Kelima. Mengkritik tidak melukai. Maaf bukan menggurui, bila  kita mengkritik jangan sampai melukai, paling tidak tulisan kita tersebut memberi kritikan yang membangun, misalnya hanya dengan memberi "cubitan" kecil yang tidak menimbulkan rasa sakit sekali.

Saya pernah membaca beberapa tulisan rekan-rekan kompasianer, setelah tulisan tersebut di publikasikan di paltform blog kompasiana ini, tidak lama kemudian ada yang mendapat telpon dari pihak tertentu, ada yang dikomplain oleh pihak tertentu.

Setelah saya menyimak secara seksama bahwa tulisan tersebut, ternyata memang  langsung menyebut lokasi yang dikritik, langsung menyebut institusi yang dikritik. Sehingga, tak ayal lagi, pihak-pihak tersebut merasa diadili, merasa divonis bersalah, merasa dikebiri.

 

Sekali lagi, marilah kita berdoa dan berharap dengan meminjam syair puisi Chairil Anwar, "Aku Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi" yang harus kita implementasikan dalam doa kita kepada kompasiana yakni "Kompasiana Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi". Ini dapat terwujud dengan dukungan dari kompasianer dan dari pengeloala kompasiana serta semua pihak yang peduli dan cinta akan perubahan dan perbaikan terhadap kondisi yang ada.

Terakhir, mari rekan-rekan, bapak/ibu/saudara,   kompasianer, mari kita terus berkarya, mari kita terus menularkan sesuatu dalam bentuk  pemikiran/gagsan/ide/inovasi/dan lain-lain melalui tulisan kita kompasiana kepada semua pihak melalui platform blog yang satu ini,  agar kita senantiasa dapat berkontribusi dalam rangka ikut memberikan pembenahan disana sini, peningkatan disana sini dan mepercepat keberhasilan apa yang menjadi cita-cita NKRI yang tercakup dalam Pembukaan UUD 1945, yakni antara lain mewujudkan kesejahteaan umum dan mencerdaskan kehidupan  bangsa. Untuk itu, anak negeri ini berharap betul agar pihak yang berkompeten di negeri ini dapat mewujudkan kesejahteraan umum tersebut, karena diyakini  dengan sumberdaya alam yang melimpah,  kesejahteraan umum tersebut dapat terwujud.  Semoga!!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun