Pertama. Merevisi program yang sudah dicanangkan. Misalnya, jika kita telah mempunyai program 1000 gerai, program membuka unit baru diberbagai sudut kota, dipelosok-pelosok sebagai pengembangan, Â mungkin sebelum melanjutkan program tersebut, Â perlu ditinjau ulang terlebih dahulu, perlu dilanjutkan atau tidak.
Kedua. Bagi unit bisnis yang sudah menambah gerai/toko nya dikawasan pemukiman, yang biasanya unit bisnis tersebut tempatnya di Mal, karena mau memburu atau mendekati konsumen, ia membuka di kawasan pemukinan, maka perlu meninjau ulang juga, jika gerai yang kita buka tersebut terlalu besar yang akan menelan biaya besar, maka tidak ada salahnya, gerai tersebut  kita sesuaikan dengan kondisi tingkat keramaian dikawasan tersebut, misalnya membuka gerai khusus untuk pengiriman (delivery)  saja atau hanya melayani konsumen yang membeli  tidak  makan ditempat atau dibawak pulang.
Ketiga. Jika kondisi bisnis di tahun 2024 nanti memang masih dirasakan pahit, tidak ada salahnya dilakukan merger. Misalnya beberapa gerai kita gabung menjadi satu gerai, hal ini selain untuk menekan biaya juga menyesuaikan dengan tingkat keramaian pengunjung/konsumen.
Keempat. Dalam menghadapi persaingan ketat tersebut, lakukan terus inovasi bisnis, inovasi dari berbagai aspek. Ini penting, agar konsumen yang sudah menjadi pelanggan kita tidak mengalami kejenuhan dan pindah ke lain hati.
Akhirnya suatu langkah yang tidak kalah pentingnya adalah sedapat mungkin menciptakan ke-khas-an dan atau ke-unik-an produk kita, agar  tampilan produk kita, cita rasa produk kita, dan aroma produk kita berbeda dengan yang lain. Kemudian untuk mendongkrak daya beli masyarakat/konsumen, agar dunia bisnis bergairah, kita perlu mendorong agar pelaku bisnis atau institusi swasta membayar pegawai  sesuai dengan ketentuan/ketetapan Upah Minimum Regional atau Provinsi (UMR/UMP) dan memberikan berbagai incentif kepada pelaku bisnis serta bantuan tunai kepada masyarakat/konsumen. Selamat Berjuang!!!!!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H