Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Produk/Program yang Dijual Pada Debat Mempengaruhi Pembeli/Pemilih?

24 Desember 2023   15:02 Diperbarui: 26 Desember 2023   02:44 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh Amidi

Dalam beberapa tahun takhir ini, dalam proses pemilihan umum (pemilu) calon Presiden dan Wakil Presiden didahului/dilakukan "debat" calon Presiden dan Wakil Presiden, termasuk pemilu kali ini.

Debat sudah berlangsung dua kali,  debat pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2023 dan debat kedua dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2023. Berdasarkan informasi bahwa dari hasil pertemuan antara perwakilan tim pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden disimpulkan ada 5 (lima) kali debat calon Presiden dan Wakil Presiden sebelum digelarnya pemilu tahun 2024.

Apakah debat tersebut akan mendorong konsumen/pemilih untuk memilih calon, karena ketertarikan konusmen/pemilih pada produk/program yang ditawarkan  calon ?. Apakah ajang debat  dianggap angin lalau saja oleh konsumen/pemilih?

Mencermati Produk/Program  Calon.

Bila dicermati produk/program yang ditawarkan  calon dalam debat, ditanggapi beragam oleh konsumen/pemilih, ada yag menlai biasa-biasa saja, ada yang menilai lumayan tapi kurang "greget", ada yang menilai hanya  yang memiliki keilmuan  dan  kaya  yang "pebuli" dengan produk/program  calon, dan masih banyak lagi versi penilaian yang timbul dipihak publik/konsumen/pemilih.

Terlepas dari itu semua yang jelas produk/program yang ditawarkan calon adalah  produk/program yang  sudah jauh-jauh hari mereka persipakan dengan melibatkan  tim sukses-nya. Saya yakin,  calon dan tim sukses-nya semua pada cerdas dan piawai dalam meramu produk/program yang akan dijual atau dipaparkannya tersebut.

Kemudian, terlepas ada "kisruh" dalam pelaksanaan debat pada sesi memberi tanggapan atau bertanya antar  calon, terepas dari adanya "persepsi negatif", yang jelas ajang debat kedua telah berlalu dan publik/konsumen/pemilih akan disugukan lagi ajang debat ketiga, keempat dan kelima.

Idealnya sebagaimana produk yang akan dijual oleh pelaku bisnis, maka sebelumnya,  produk tersebut sudah diuji, dikaji terlebih dahulu,  agar pada saat produk tersebut masuk pasar atau ditawarkan kepada konsumen, tidak mengecewakan konsumen, melainkan  akan memberi kepuasan kepada konsumen.

Begitu juga dengan produk/program yang akan ditawarkan atau dipaparkan  calon pada ajang debat tersebut. Produk/program  calon yang sudah ramu sedemikian rupa, sudah disiapkan  calon dan tim sukses-nya, hanya tinggal  kesiapan  calon dalam menjual atau memaparkan produk/program tersebut. Tinggal  calon harus paham dan mengerti betul dengan produk/program yang akan ditawarkan tersebut, dengan kata lain  calon  harus menguasai materi dan menguasi medan/lapangan.

Bila disimak, ajang debat tersebut tak ubahnya seperti anak negeri ini mengikuti seminar.  Calon sebagai nara sumber-nya dan konsumen/pemilih sebagai peserta seminar (baik yang menyaksikan langsung maupun melalui media televisi),  dan yang unik lagi dalam ajang debat ada sesi tanya jawab antar  calon sendiri, hal ini barang kali dimaksudkan untuk saling memantapkan produk/program antar calon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun