Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sebetulnya Tidak Sulit Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Kejujuran dalam Berbisnis!

6 Desember 2023   15:24 Diperbarui: 6 Desember 2023   15:34 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Oleh Amidi

Dalam semua agama yang diakui di negeri ini, pada dasarnya semua pemeluknya menjunjung tinggi dan mengedepankan faktor kejujuran. Namun, dalam kenyataannya, fakor kejujuran ini sepertinya sulit untuk direalisasikan, terutama dalam melakoni aktivitas bisnis.

Mengapa faktor kejujuran sepertinya sulit untuk diterapkan oleh pelaku bisnis dalam melakoni aktivtas bisnis-nya?. Tulisan sederhana ini mencoba untuk menyoroti persoalan yang satu ini.

Dalam agama Islam, dalil kejujuran  tertuang dalam Surat Al-Ahzab  ayat 70, Allah berfriamn yang artinya;  Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar (jujur). Dari sini diketahui bahwa hikmah jujur adalah orang  yang beriman  kepada Allah SWT yang barang tentu  berkeperibadian  jujur.

Ditambah lagi tauladan umat kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi Muhammad  mempunyai sifat  sidik, artinya orang yang jujur. Anak negeri ini yang mayoritas selaku umat Nabi Muhammad tersebut selayaknyalah mengikuti sifat yang terpatri pada Nabi Muhammad tersebut.

Dalam agama kristen, kejujuran dalam alkitab adalah melakukan sesuatu dengan sebuah  motivasi yang benar dan tulus serta melakukan suatu perkara yang benar  dan harus dilakukan (ojs.sttjaffray.ac.id)

Dalam agama budha kita kenal dengan cinta kasih landasan utama moral Dharma Budha Gautama. Inti ajaran Budha  menjelaskan bahwa hidup adalah untuk menderita. Jika nang dunia ini tidak  ada penderitaan, maka Buddha pun tidak akan menjelma nang dunia. Semua hal sing terjadi pada manusia merupakan wujud dari penderitaan itu sendiri. (wikipedia.org)

Dari landasan kejujuran tersebut, jelas bahwa  dalam  agama yang ada, semua  mendasari aktivitas hidup dan kehidupannya dengan aspek kejujuran.  Dalam agama Islam ketaqwaan harus mencerminkan kejujuran,  dalam agama kristen kejujuran diterjemahkan dalam motivasi yang benar dan tulus  dalam suatu perkara. Dalam agama budha bahwa hidup untuk menderita, tidak boleh menyusahkan dan menipu orang lain untuk bersenang-senang.

Begitu indahnya, jika aspek kejujuran ini  ditegakkan dan dijunjung tinggi, terutama oleh pelaku bisnis dalam menjalankan  aktivtas bisnis-nya. Dari landasan di atas pula, secera sederhana dapat dikatakan bahwa aspek kejujuran dalam menjalankan bisnis sebenarnya tidak sulit.

Etika bisnis Tidak Boleh Berbohong.

Terlepas dari ajaran agama pun, dalam etika bisnis sudah jelas bahwa pelaku bisnis tidak boleh berbohong, tidak boleh menipu, tidak boleh curang, tidak boleh menyusahkan konsumen, begitu juga konsumen pun harus jujur pula  dan setersunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun