Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Bagaimana Membangkitkan Unit Bisnis yang Tereliminasi oleh Binis Digital?

21 Agustus 2023   15:01 Diperbarui: 22 Agustus 2023   09:06 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisnis digital yang sukses (Shutterstock)

Saya yakin kita semua sepakat, kalau semua bisnis yang ada di negeri ini harus "bangkit" dan tetap bertahan, terutama bisnis konvensional yang masih beroperasi saat ini. Untuk itu harus ada langkah dan strategi jitu yang dapat dilakukan pelaku bisnis yang masih berorientasi pada bisnis konvensional dalam mengimbangi bisnis online, dengan kata lain agar bisnis konvensional tidak terelimir oleh bisnis online.

Pertama. Langkah  yang harus dilakukan pelaku bisnis konvensional adalah mengimbangi bisnis online. Artinya bila kita belum menyediakan sistem online, maka segera lah menambah/melengkapi bisnis kita dengan bisnis online atau sistem online  tersebut. 

Seperti yang dilakukan oleh beberapa unit bisnis perdagangan/kuliner/jasa yang ada, mereka selain melakukan pelayanan secara tatap muka atau pelayanan dengan cara langsung datang ke gerai/toko/tenant mereka, mereka juga menyediakan pelayanan secara online, barang bisa dipesan melalui aplikasi online yang telah mereka sediakan.

Kedua. Jika kita masih ingin tetap bertahan dengan bisnis konvensional, karena pertimbangan  tertentu, namun perlu dilengkapi bisnis online-nya juga. Hal ini penting, terutama dalam rangka mengantisipasi bisnis online yang tersebar dimana-mana, agar konsumen kita tidak "lari" atau tetap setia menjadi pelanggan kita. 

Misalnya bisnis media, selain media cetak yang kita pertahankan, perlu juga membuka media online-nya. Jadi semua berita/informasi/dan lainnya yang kita sajikan dengan cara "cetak" tersebut, bisa juga dibaca/didapatkan konsumen melalui aplikasi online yang kita sediakan.

Dengan demikian, sumber pendapatan media berupa iklan dan keperluan  promosi yang biasa dilakukan oleh unit bisnis/masyarakat tersebut, tetap bisa kita dapatkan dengan penerimaan iklan atau promosi yang dilakukan oleh unit usaha/masyarakat melalui aplikasi online.

Ketiga. Kita tahu bahwa bisnis online ini salah satunya dapat menekan biaya, sehingga harga produk online yang kita tawarkan  bisa lebih rendah dari harga produk  konvensional. 

Untuk itu, dalam hal harga ini kita pun harus berhati-hati, agar jangan sampai ada spare harga yang terlalu jauh. Dalam hal ini, artinya faktor efisiensi dalam bisnis konvensional yang masih kita pertahankan tersebut menjadi penting.

Keempat. Jika kita belum mampu melakukan atau menyediakan bisnis online (masih bertahan pada bisnis konvensional), mungkin yang perlu kita lakukan adalah membuat "diversifikasi produk", jika tadinya kita berorientasi menjual "jasa" saja, maka sebaiknya kita lengkapi juga dengan menjual produk (barang), seperti yang dilakukan oleh jasa pengiriman/penitipan pemerintah yang sudah terkenal selama ini (baca:kantor pos) yakni ia pun menyediakan gerai ritel untuk mengimbangi bisnisnya selama ini, untuk mempertahankan karyawannya dan untuk mendongkrak pendapatannya.

Terkahir yang tidak kalah pentingnya adalah, di pihak pelaku usaha kini dan ke depan, bagaimana menyediakan dan mempersipakan SDM kita agar tidak gagap teknologi, dan menyediakan sarana dan pra sarana teknologi yang memadai untuk mendukung bisnis onlie yang juga akan kita lakoni tersebut. 

Di pihak pemerintah (eksekutif dan legeslatif) harus kreatif mencermati/memikirkan regulasi dan segala sesuatunya yang dibutuhkan atas maraknya bisnis online tersebut. Selamat berjuang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun