Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Emosi di Jalan Menimbulkan Kemacetan dan Biaya (Opportunity Cost)

11 Agustus 2023   19:22 Diperbarui: 11 Agustus 2023   19:28 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekali lagi, kata kuncinya, kita selaku pengendara harus dapat menahan emosi dan bersabar, saling memberikan kesempatan kepada sesama pemakai jalan raya tersebut, agar lalu lintas bisa lancar seperti sedia kalah.

Perlu pengaturan dan Penyediaan traffic light.

Bila disuatu tempat atau dijalan tertentu, "langganan" macet, alias sering macet, maka ditempat atau dijalan tersebut, sebaiknya harus ada petugas yang bertugas yang standby disana  untuk mengurai kemacaten tersebut.

Memang sebaiknya, diturunkan petugas khusus untuk mengatur tempat-tempat yang sering terjadi kemacetan tersebut, bila perlu petugas yang ditempatkan disana bergantian, sepanjang hari (termasuk malam hari).

Hal ini penting, apalagi bila dilokasi tersebut belum ada traffic light khusus traffic light untuk arah "belokan" tersebut. Sering kita temui, di jalan -- jalan raya, pada perempatan jalan atau pada jalan yang ada tempat "belokan" tau "memutar" tersebut, tidak dipasang traffic light-nya, sehingga sering terjadi kemacetan dilokasi belokan atau dilokasi memutar tersebut.

Terakhir, selain kita harus menahan emosi di jalan raya, kita pun diminta memperbaiki sikap mental,  dan  melengkapi fasilitas yang dibutuhkan publik, seperti traffic light yang memang diperlukan pada tempat tertentu tersebut, agar  keinginan saling mendahuli tersebut bisa dihindari, yang ada pemakai jalan raya berjalan lancar sebagaimana mestinya. Dengan demikian, kita akan terhindar dari opportunity cost dan "dongkol sosial" yang berkepanjangan. Semoga!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun