Menyikapi fenomena di atas, sebenarnya sederhana saja, kita kembalikan dengan duduk persoalan yang ada, misalnya mengapa mereka diberikan konpenasi gede banget tersebut, ya karena yang memberikannya mempunyai kekuasaan, barang tentu tidak ada yang mau menghalanginya.  Untuk itu hidup ini pilihan, jika ingin yang demikian, berarti mari kita berlomba-lomba untuk mendekatkan diri dengan orang yang berkuasa, tinggal pilih  apakah dengan cara normal atau cara lain.
Kemudian,  mereka diberikan konpensasi gede banget karena mereka dapat memberikan kontribusi yang gede pula. Jika ini yang terjadi, mari kita berlomba-lomba menempa diri untuk dapat menjadi seorang yang dapat memberikan kontribusi gede tersebut. Selanjutnya, mereka yang diberikan konpenasi gede banget tersebut karena adanya balas jasa, nah tinggal kita memilih apakah kita akan menerima  balas jasa dengan konpensasi gede tanpa pertimbangan  eksisistensi lemabga/institusi tersebut "terusik" atau tanpa menghiraukan "ocehan" anak negeri ini, silakan Anda yang menentukannya.
Fenomena ini harus menjadi perhatian kita semua, kita tidak ingin negeri yang terkenal sebagai "macan asia" pada saat itu, kita tidak ingin lenyap sebutan tersebut karena suatu kebijakan kita yang kurang bijak, kita tidak ingin menciptakan "kekisruan" karena tindakan kita yang kurang tepat tersebut.
Negeri yang kaya raya akan sumberdaya alam ini  sudah selayaknya dapat mensejahterakan semua anak negeri-nya. Kita ketahui bersama bahwa  negeri yang bagaikan "gadis cantik" ini, semua mata (negara) meliriknya, untuk "memesrainya", untuk "meminangnya", dengan kata lain ia memiliki nilai jual yang tinggi.
Untuk itu sudah selayaknya, Â kondisi ini kita manfaatkan sebaik-baiknya. Tidak ada salahnya kalau kita me-reviu kembali kebijakan yang sudah diambil, untuk kemaslahatan negeri ini dan kemaslahatan anak negeri ini serta menghindari instabilitas yang akan terjadi. Â Suatu kebijakan yang dinilai tidak efektif, tidak ada salahnya kalau kita tinjau ulang demi kebaikan kita semua. Selamat berjuang!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H