Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Personal Branding Si Calon Penting tetapi Jangan Menimbulkan Citra Negatif di Mata Pemilih

30 Juli 2023   15:12 Diperbarui: 31 Juli 2023   09:23 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan konten kampanye calon legislatif di media sosial, Selasa (29/1/2019). (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Branding diri dengan memajang/memarkan foto diri tersebut sekali lagi sah-sah saja, namun langkah tersebut belum cukup. Sebaiknya harus ada langkah lain untuk melengkapi "daya jual" diri kita di mata publik/pemilih.

Pertama: Pelaksanaan pemilu masih beberapa bulan lagi, artinya masih ada waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk memperbaiki atau menyempurnakan atau menambah atribut promosi yang kita lakukan. 

Setidaknya si calon harus menambahkan promosi dengan membuat suatu konten iklan yang mempertunjukkan prestasi yang pernah kita lakukan selama ini.

Bagi si calon yang sudah pernah jadi alias mencalonkan diri kembali, maka tidak ada salahnya kalau kita mempertunjukkan karya-karya kita di parlemen, seperti karya kita untuk membantu rakyat, mencari solusi persoalan rakyat, dan memperjuangkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Ini penting agar pemilih mengetahuinya dan pada saat di bilik pemilih akan memilih kita.

Kedua: Apabila si calon baru pertama kali mencalonkan diri, maka tidak ada salahnya bertanya pada diri sendiri, tentang apa yang selama ini kita sudah lakukan untuk membantu kepentingan/kebutuhan rakyat, sebaiknya kita publish, agar pemilih mengetahuinya dan pada akhirnya akan memilih kita. 

Jika belum banyak yang kita lakukan untuk membantu rakyat, masih ada waktu untuk melakukan sesuatu dalam rangka membantu rakyat.

Ketiga: Dalam mempromosikan diri apakah membranding diri memajang foto diri kita di ruang-ruang publik atau dengan turun ke lapangan langsung menemui pemilih atau dengan cara lain yang tidak melanggar peraturan kampanye, maka bidikan kita harus sesuai dengan sasaran yang kita inginkan.

Misalnya kampanye kita ingin membidik calon pemilih dari kalangan akademik, mungkin yang bisa kita lakukan adalah dengan "bedah visi-misi-program di kampus" ditambah dengan membantu sarana prasarana kampus tanpa unsur money politic. 

Misalnya kampanye kita ingin membidik calon pemilih dari kalangan UMKM, maka promosi yang kita lakukan bisa dalam bentuk membantu mereka mendapatkan dana murah dan membantu mereka dalam hal manajemen dan melengkapi legalitas usaha.

Keempat: Dalam mempromosikan diri, tidak ada salahnya kita meniru strategi promosi yang dilakukan pelaku usaha dalam "menjual" produknya. 

Produk yang kita promosikan harus mempunyai merek yang unik dan berbeda dengan yang lain, produk yang kita promosikan memberi "harapan" baru kepada konsumen, produk yang kita promosikan memberi kepuasan tersendiri kepada konsumen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun