Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ayo Kita Dorong Peran Pers dalam Meningkatkan Pendapatan Negeri Ini

10 Februari 2023   06:02 Diperbarui: 10 Februari 2023   06:26 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disini pers dituntut untuk ikut berpartisipasi dalam mendorong agar bantuan-bantuan tersebut berjalan sesuai dengan ketentuan dan pemberlakuan yang ada serta dipastikan sampai dengan baik ke tangan masyarakat, pers dituntut agar dapat berperan dalam mengawasi bantuan-bantuan tersebut agar tidak "menguap" alias "menyimpang" dan seterusnya, melalui berbagai pemberitaan dan menyajikan hasil investigasi yang mendalam.

Kemduian agar negara dapat lebih besar kontribusinya dalam memberikan bantuan-bantuan tersebut, maka negara harus didorong untuk dapat mengoptimalkan pendapatannya dari pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang ada di negeri ini. Disini pers juga ditunut perannya agar dapat mengangkat dan atau mempromosikan potensi sumberdaya alam yang dimiliki negeri termasuk peluang investasi yang ada.

Saya mencermati, sudah banyak media yang memberi ruang atau kolom khusus untuk mengangkat potensi sumberdaya alam tersebut. Misalnya koran Sriwijaya Post di Palembang, sering mengangkat potensi Provinsi Sumatera Selatan lengkap dengan Kabupaten/Kota yang ada  untuk terbitan pada hari-hari tertentu,  baik mengenai potensi dan sarana prasarana pariwisata yang ada, investasi, maupun potensi sektor pertanian, sektor  pertambangan dan potensi yang dimiliki sektor lainnya.

Namun saya melihat, kedepan masih ada PR besar kawan-kawan pers, kawan-kawan awak media, baik media massa, maupun media sosial dan media lainnya, untuk mengangkat dan mendorong  pemerintah berupaya keras agar lebih gereget  dan lebih kencang lagi untuk mengoptimalkan sumberdaya yang kita miliki. Negeri ini kaya akan potensi sumberdaya alam, sumberdaya energi, sumberdaya lainnya. Mungkin tidak berlebihan kalau dalam hal ini saya meminjam lirik lagu Koes Plus,  "orang bilang  tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman", lirik lagu ini mencerminkan saking subur-nya negeri yang kita miliki ini. Toh, alangkah mirisnya kalau tidak kita sendiri yang menikmatinya,bukan?

Negeri inii  sampai saat ini masih mengharapkan dari pihak luar atas bagi hasil dari sumberdaya alam yang kita miliki, apakah itu di sektor pertambangan dan atau  dibidang energi, dan beberapa sektor atau bidang lain, termasuk dalam pembangunan pun kita masih mengharapkan bagi hasil, karena kita masih  membangun dengan menggunakan sistim BOT.

Idealnya, dengan semakin cerdasnya anak negeri ini, dengan semakin banyak anak negri ini yang bisa menguasai teknologi (IT), dan mengingat modal yang kita miliki, idealnya sumberdaya alam yang kita miliki tersebut sudah dapat kita kelola sendiri agar hasil yang diperoleh  bisa maksimal dan  atau optimal.

Sebagai senjata mereka , biasanya dari pernyataan pihak yang menguasai sumberdaya alam kita tersebut, sering berujar kalau kita ingin ikut nimbrung ke dalam pengelolaan sumberdaya alam startegis negeri ini yang dikelola mereka, mereka berujar kita belum sanggup ikut terlibat dalam pengelolaan secara langsung,  karena kita belum mempunyai tenaga IT yang handal, Modal terbatas, dan SDM kita yang belum mampuni.

Sekali lagi, menurut saya  3 (tiga) faktor tersebut, kini  sudah dimiliki negeri ini. Tidak jauh-jauh di Palembang saja, konon sudah ada anak Palembang yang bisa "ngelas dalam air" dan ada yang sudah bisa membuat berbagai program IT. Hanya mungkin yang masih perlu ditingkatkan skill-nya dan menggalakkan budaya kreatif dan kerja keras

Sekali lagi peran media terus diharapkan dalam mendorong mencarikan jalan keluar  persoalan yang satu ini, saya yakin kita sama-sam cinta dengan negeri yang kaya raya akan sumberdaya alam ini, apa saja kita punya, saya yakin kita semua masih "sense of belonging"  terhadap negeri ini. Mari kita dorong, mari kita dorong, mari kita dorong. Saya yakin kita bisa, saya yakin kita bisa, saya yakin kita bisa.Semoga!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun