Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Antara Kenaikan BBM dan Kesejahteraan Semu

9 April 2022   12:51 Diperbarui: 9 April 2022   12:53 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sekali lagi fenomena diatas, menunjukkan bahwa memang masyarakat  masih harus berjuang untuk dapat hidup sejahtera dengan standar yang telah ditetapkan. Idealnya apabila masyarakat   dapat memiliki/membeli mobil penumpang/pribadi secara tunai (cash), walaupun masih dikatagorikan kendaraan sejuta umat, maka secara sederhana mereka sudah dapat  tergolong "sejahtera".

Namun, bila dicermati,  yang ada hanya "kesejahteraan semu". Untuk itu pihak yang berkompeten harus dapat memahami keberadaan masyarakat yang demikian,  harus hadir ditengah mereka, karena mereka masih harus  memperjuangkan kesejahteraan mereka..

Tunda Kenaikan.

Kenaikan Pertamax,  sebaiknya ditinjau ulang dan rencana kenaikan harga BBM jenis lain, Solar dan Pertalite termasuk gas elpiji 3 kilogram sebaiknya ditunda terlebih dahulu. Masyarakat masih "susah", mereka masih membutuhkan uluran tangan pemerintah. Sebaiknya subsidi terhadap barang (BBM)  diarahkan pada subsidi kepada orang atau pemilik kendaraan, bukan kepada BBM nya.  Subsidi barang berangsur-angsur harus dikurangi sampai pada saatnya ditiadakan. Subsidi  hendaknya diberikan kepada orang miskin dan rentan dalam bentuk bantuan sosial. Pemerintah seharusnya justru memperbesar jumlah "besaran" bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat, bila perlu alokasikan anggaran yang tidak produktif untuk memberbesar jumlah bantuan soaial tersebut.

Bantuan itu jangan kita berikan pada saat kita membutuhkan mereka saja,  tetapi berikanlah bantuan itu justru pada saat mereka memang membutuhkannya. Sekali lagi mereka masih harus  berjuang sendiri untuk meraih kesejahteraan. Mereka harus dipandang dan ditempatkan sesuai dengan amanat Undang-undang, karena mereka merupakan bagian integral dalam membesarkan dan membangun negeri ini. Selamat berjuang!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun