Mohon tunggu...
ami ami
ami ami Mohon Tunggu... Lainnya - tidak ada

hobi menggambar,menyanyi, membaca,menganalisis masalah sosial dimasyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Berpakaian dan Kekerasan Seksual

25 Januari 2023   18:18 Diperbarui: 25 Januari 2023   18:26 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pakaian bagi kita sekalian pastinya selalu memakainya kemana pun dan kapan pun dan cara setiap orang dalam berpakaian pun berbeda-beda tergantung dari kesukaannya, iklim, pengaruh dari suatu tempat entah yang bersifat otoriter maupun tidak contohnya yaitu: secara otoriter dari suatu lembaga entah itu tempat bekerja yang mewajibkan karyawan untuk memakai pakaian sesuai dengan peraturan dari tempatnya bekerja dan yang tidak otoriter itu misalnya berasal dari pengaruh budaya luar atau suatu tempat misalnya di Korea karena pengaruh yang diberikan lewat K-POP dan Drama Korea menyebabkan setiap orang kini banyak yang berpakaian dengan menirukan style ala-ala Korea.

Dalam hal berpakaian setiap orang pasti akan lebih nyaman jika memilih sendiri caranya dalam berpakaian tanpa dipaksa orang lain, lingkungan tempat tinggal atau sebuah lembaga namun karena kita hidup berdampingan dengan orang lain maka kita seharunya bisa menyesuaikan cara berpakaian kita dengan lingkungan tempat tinggal atau yang secara otoriter pada sebuah lembaga disuatu masyarakat contoh salah satunya juga adalah sekolah.

Berpakaian bagi setiap orang tidak menjadi suatu hal yang dipermasalahkan namun sebagian orang tidak menyetujui hal terebut dimana dalam hal berpakaian kita harus tetap memperhatikan norma sopan santun terutama bagi kita masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi hal yang berupa sopan santun dan Indonesia sendiri terkenal akan sikap sifatnya yang ramah dan juga sopan santun. Selain sikap dalam hal berpakaian itu sudah menjadi hal umum di masyarakat Indonesia untuk sopan dalam berpakaian.

Bagi mereka yang tidak menyetujui bahwa berpakaian adalah suatu hal yang bersifat bebas itu adalah salah dimana mereka sendiri secara tidak sadar telah memakai budaya Barat yang mana cara berpakaian mereka dilakukan secara bebas atau diekspresikan sesuka mereka tanpa mengganggu orang lain, entah cara berpakaiannya hanya berupa bikini dan berjalan di area umum itu bukanlah suatu masalah, namun di Indonesia itu merupakan suatu masalah. Mengapa dipermasalahkan? maka kita harus kemabli lagi kepada norma yang tidak tertulis yaitu sopan dan tentunya ini sudah diturunkan secara turun temurun dari leluhur hingga kepada kita anak cucunya.

Sebagai orang Indonesia kita harus tetap menjunjung tinggi norma kesopanan tersebut, sebagai manusia atau masyarakat moderen kita boleh dan sah-sah saja menganut atau mengikuti budaya Barat namun ada batasnya dimana kamu harus bisa menyesuaikan cara berpakaian ketika kamu berada di suatu tempat hal ini dikarenakan disetiap tempat memiliki peraturannya masing-masing. Jadi hargailah setiap norma yang ada disetiap tempat yang anda kunjungi bukannya malah protes hanya karena untuk mengikuti suatu tren. 

Dalam hal berpakaian ini sendiri masih diperdebatkan sebagai salah satu pemicu para wanita sebagai korban kekerasan seksual. Ada yang menyetujui dan itu sebagian besar adalah para pria dan sebagian wanita yang mengikuti budaya patriarki atau malah budaya tersbut sudah mendarah daging sehingga cara berpakaian wanita itu selalu dipermaslahkan dan diharuskan untuk berpakaian secara sopan dengan alasan agar tidak mengundang nafsu atau menjadi korban pelecehan atau kekerasan seksual. 

Dari pernyataan ini ada benarnya dan juga tidak. Ada benarnya yaitu bahwa pakaian wanita itu diciptakan sebenarnya bukan hanya untuk wanita itu sendiri namun juga memiliki maksud dari sang desainer pakaian yaitu untuk menarik perhatian para pria. Biasanya pakaian yang dikenakan wanita akan diperlihatkan di sebuah film atau iklan.Nah pada awalnya bagi mereka yang tidak mengetahui makna dibalik apa yang dikenakan para wanita maka orang yang melihatnya akan terkesan biasa saja namun bila mereka mengetahui makna dan maksud dibalik pakaian yang dikenakan maka rekasinya akan berbeda contoh timbulnya rasa suka atau nafsu.

Dalam cara berpakaian atau fashion ini sendiri telah meneliti apa yang disukai atau menarik perhatian entah itu para lelaki atau wanita agar fashion menjadi lebih menarik dan digemari oleh banyak orang selain dari standar kecantikan atau pria tampan kini mengangkat mereka yang dirasa aneh oleh masyarakat misalnya memiliki penyakit kulit bawaan sehingga tidak cocok menggunakan pakaian dan diahruskan ditutupi (pandangan umum) maka dari fashion mengubah cara pandang itu dengan menggunakan mereka sebagai model dalam berpakaian atau fashion.

Dalam sebuah pakaian dimasukkan unsur ketertarikan masnyarakat pada umumnya juga dalam mimpi atau angan-angan (princess,wanita sexy, pria cool, pria maco) sehingga masyarakat tertarik.

Pakaian itu sendiri bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan seksual karena unsur ketertarikan dari pakaian itu sendiri namun jika orang yang melihat pakaian yang dikenakan memiliki pengetahuan akan hal-hal yang dimaksudkan atau diekpresikan melalui pakaian yang dikenakan. Si pemakai bisa saja juga tidak tahu makna dari pakaian tersebut namun hanya mengikuti tren atau karena tidak enakan degan teman se-gengnya  atau malah ada yang mengetahui maksud dari apa yang dikenakannya dengan sengaja memakainya entah itu untuk sebuah pekerjaan misalnya model atau artis yang kemudian ditambah dengan gerakan-gerakan sensual, kata-kata, ekspresi dll.

Jadi gaya dalam hal berpakaian bisa mempengaruhi orang untuk melakukan kekerasan seksual tergantung dari cara kita mengendalikan diri dan mengetahui batasan kita dalam berpakaian atau jika melihat orang berpakaian dengan sensual maka kita harus mencoba untuk mengalihkan pandangan dan beralih kepada hal lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun