Mohon tunggu...
amialia sholeha
amialia sholeha Mohon Tunggu... Lainnya - uin malang

tw: amialias11

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa yang Terjadi? Terorisme?

9 April 2021   08:40 Diperbarui: 9 April 2021   08:42 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hai guys !!!!!! Masih setiakan sama artikel-artikel aku ini? 

Pembahasan kali ini,bersangkutan dengan yang marak terjadi akhir-akhir ini. Siapa sih yang ngga tau terorisme? Apalagi hal itu, udah sering diberitakan melalui media cetak dan digital, untuk yang belum mengetahui apa itu terorisme? Terorisme adalah perlakuan atau tidakan yang menggunakan kekerasan baik senjata tajam maupun ancaman kekerasan yang dilakukan oleh pihak tertentu yang menimbulkan rasa takut dan juga menimbulkan banyak korban baik individu maupun secara massal.Terorisme ini juga merusak dan menghancurkan fasilitas publik dan pusat-pusat lingkungan.Badan Pemerintah yang menanggulangi Terorisme adalah BNPTI atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme,ini adalah badan nonkementrian dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik,Hukum dan Keamanan.Undang-undang tentang perubahan atas undang-uandang nomor 15 tahun 2003 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme menjadi undang-undang.1

Di Indonesia sendiri, aksi terorisme sangat mencemaskan masyarakat, pasalnya korban dari aksi ini bukanlah korban yang ditargetkan saja akan tetapi nyawa tak berdosa pun menjadi korbannya.  Menurut saya, terorisme itu sangat menyebalkan selain membuat kwatir hal yang paling saya tidak suka terorisme mengatas namakan Islam, hal ini tentunya membuat saya geram karena agama Islam adalah agama cinta damai.Nabi Muhammad SAW mengajarkan kitra unyuk saling menghargai dan menyayangi serta melindungi satu sama lain.Seperti ayat berikut ini :

Al-Hujurat Ayat 13

 Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. 

Dari ayat ini,kita bisa menyimpulkan dan memahami bahwa Allah SWT menciptakan kita berbeda-beda kemudian dilahirkan dan dibesarkan di suku dan bangsa yang berbeda pula agar kita saling mengenal dan melindungi.Dan kita termasuk orang-orang yang mulia disisi Allah SWT.

Namun,ayat Al-quran dan hadis nabi yang ditafsirkan disalah artikan oleh kelompok yang melakukan aksi radikal dan teroris,yaitu Al-Baqarah ayat 191 :

 "Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu."

"Sungguh Kami telah menurunkan Kitab Taurat yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerahkan diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, sebab mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah Kalian takut kepada manusia, tetapi takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kalian menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang yang kafir." (Surat Al-Maidah ayat 44).

Pada surat Al-Baqarah ayat 191,secara umum mengajarkan kita umat muslim untuk memerangi, mengusir, bahkan bila perlu membunuh kaum kafir di mana saja yang bisa dijumpai. Tapi konteks ayat tersebut adalah ketika dalam kondisi peperangan yang prinspinya, "Membunuh atau dibunuh". 

"Ayat dalam surat itu Allah SWT mengajarkan kepada kaum muslim agar dalam peperangan jangan gamang. Jangan hanya diam, berpangku tangan. Tapi kejarlah musuh," kata Nasir Abas dalam program Blak-blakan di detikcom, Rabu (31/3/2021).

Oknum yang menafsirkan begitu saja tanpa memahami isi dari ayat tersebut langsung terjerumus kedalam tindakan yang begitu merugikan banyak orang.Mereka berfikir kalau hal tersebut dilakukan adalah kegiatan mati syahid yaitu mati dijalan Allah SWT.Aksi teroris ini dilakukan berkelompok yang mengatas namakan islam.Jaringan teroris yang sulit terlacak dan memiliki akses yang luas membuat permasalahan terorisme sulit untuk diselesaikan. Anggota teroris dapat memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi global, seperti internet dan telepon seluler untuk mempermudah berkomunikasi dengan kelompoknya. Memanfaatkan generasi muda untuk melancarkan aksinya karena generasi muda sekarang mudah dipengaruhi melalui media sosial.

Di samping itu, para teroris juga mempunyai kemudahan untuk melakukan perjalanan dan transportasi lintas batas negara sehingga sangat sulit untuk memutuskan rantai jaringan terorisme global tersebut. Oleh karena itu, kualitas dan kapasitas institusi dan aparat intelijen perlu ditingkatkan agar dapat menghadapi tantangan teknologi aksi terorisme dan skala ancaman yang semakin meningkat. Selanjutnya kondisi kemiskinan dan kesenjangan sosial yang merupakan media subur tumbuh dan berkembangnya sel-sel dan jaringan teroris, perlu menjadi perhatian utama pemerintah. 

Kesulitan pemerintah yaitu memberi pemahaman kepada masyarakat yang berpikiran sempit sementara kalangan umat beragama yang menganggap bahwa semua teroris adalah islam. Kondisi masyarakat tradisional yang mengalami kesulitan ekonomi dan sebagainya sangat mudah dipengatuhi  dan direkrut menjadi anggota terorisme tersebut.Dan kendala lainnya yaitu belum adanya pembinaan yang menjamin untuk mengubah pemikiran para anggota kelompok radikal dan teroris.

Pemerintah bisa melakukan seminar atau pembinaan melalui media sosial kepada masyarakat agar lebih meluas.Dan kita sebagai generasi muda,seharusnya memahami dan membantu pemerintah untuk memberi pengertian kepada orang lain.Walaupun kita menyembah Tuhan yang berbeda,namun semua agama itu mengajarkan kebaikan kalaupun ada orang atau kelompok yang berfikir bahwa satu agama itu merusak atau ingin membunuh satu sama lain itu tidaklah benar,berarti orang tersebut tidaklah memahami dan mempelajari ajaran yang benar.

Kita harus berhati-hati saat memahami sesuatu jangan lah berfikir pada satu sisi.Dan berhati-hatilah dalan menggunakan sosial media.Sosial media dimanfaatkan untuk hal yang positif dan berbagi pengalaman juga pengetahuan.

Terimakasih Wassalamualaikum warahmatyllahi wabarakatuhu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun