Haii readers!!!!!
Selamat pagi dan selamat menjalankan aktivitas kalian dimasa pandemi ini.
Masih setiakan baca artikel-artikel aku? Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca ini.
Pada topik ini,aku akan membahas dan bercerita tentang waladaani atau dalam bahasa Indonesia yaitu Orang Tua.Kalian tentunya sayang kepada orang tua kalian bukan?Karena ibu yang telah melahirkan kalian, dan ayah yang mencari nafkah untuk membesarkan dan merawat kalian hingga saat ini.Semua orang tua pasti ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik.Menjadi seseorang yang sukses dan bermanfaat bagi orang lain.
Dan bagi orang tua,anak adalah anugerah yang sangat berharga.Karena anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga dan dirawat.Apalagi kalau anaknya selalu meuruti orang tua dan mendoakannya.Apapun kekurangan anaknya,orang tua selalu bangga begitu pula sebaliknya.
Saya disini akan menceritakan sedikit Bagaimana Hebatnya dan Bangganya saya kepada Ayah dan Ibu saya.
Ayah dan Ibu saya adalah anak perantauan dari Daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.Ayah saya adalah seorang guru dan dosen disalah satu sekolah swasta di Jakarta.Sedangkan Ibu saya adalah Guru disalah satu smp di daerah Bintaro,Jakarta.Mempunyai dua orang anak,laki-laki yaitu kakak saya yang sekarang berkuliah di kampus yang sama dengan saya,dan saya berkuliah semester 2 di Malang.
Dulu kami tinggal disebuah kontrakan di daerah Jakarta Timur,saat itu saya dan kakak saya masih duduk di taman kanak-kanak.Ayah saya yang menjadi guru di ekat daerah situ tentunya tidak jauh untuk pulang pergi.Sedangka Ibu saya yang mengajar di Bintaro yang tempatnya sangat jauh dari rumah terasa sangat sulit untuk menjangkaunya.Butuh waktu 1 1/2 jam ke sekolah tersebut.
Setiap hari senin sampai sabtu sekitar jam setengah 5 subuh,ayah ku sudah bersiap siap mengantar ibu ke stasiun untuk bekerja.Tak lama,ayah menunggu ibu dan pulang kerumah mengganti bajunya dan sarapan bersiap-siap untuk bekerja.Aku dan kakakku dititipkan kepada pengasuh yang rumahnya tidak jauh dari rumah kami.Saat jam istirahat tiba,terkadang ayah mengantarkan jajan atau makanan ke sekolah kami.
Pulang dari mengajar di sekolah sekitar jam 4-5 sore,ayah langsung bergegas ingin berangkat ke salah satu universitas swasta sebagai dosen mata kuliah malam dan pulang pada larut malam ketika kami sudah tertidur nyenyak.Tak lama ayah berangkat,ibupun datang dengan wajah yang sangat lelah karena perjalanan yang sangat jauh di setiap harinya.Tetapi ibuku selalu menyembunyikan wajah itu dari anak-anaknya dengan memasakkan makanan yang enak sekali.Tanpa mengeluh ibu melakukan itu setiap hari.Sampai suatu ketika.....
Pada hari libur,kami selalu menyempatkan diri untuk berjalan-jalan atau sekedar berbelanja kebutuhan.Aku senang,walaupun dulu kami hanya mempunyai motor dan berjalan-jalan menggunakan kendaraan umum ibukota seperti angkot,bajaj,metromini dll.Hal ini membuat kami merasa bersyukur dan bahagia karena bisa selalu bersama.Apapun mainan yang kami inginkan,ibu selalu membelikannya.