Mohon tunggu...
amialia sholeha
amialia sholeha Mohon Tunggu... Lainnya - uin malang

tw: amialias11

Selanjutnya

Tutup

Love

Waladaani

18 Maret 2021   22:14 Diperbarui: 18 Maret 2021   22:20 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Suatu hari,ibuku merasa tidak enak badan dan matanya terasa sakit.Ayah langsung membawa ibu kedokter untuk diperiksa.Kata dokter,ibuku hanya kecapekan saja karena aktivitasnya yang banyak dan padat.Keesokan harinya,ibuku kembali lagi ke dokter untuk periksa.Sesudah pulang dari dokter,aku kaget mata sebelah kanan ibuku di perban, namun aku tidak tahu mengapa.Sehinggga ibu mengambil cuti beberapa hari demi kesembuhannya.Ibuku bilang tidak apa-apa hanya sakit biasa.

Setiap harinya aku diurusi oleh pengasuh karena orang tuaku tidak bisa selalu menjaga aku dan kakakku demi bekerja banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan anak-anak mereka.Namun aku tidak pernah merasa kesepian atau kurang kasih sayang dari orang tuaku,mereka selalu menyisakan dan menyempatkan waktu luang yang mereka punya untuk anak-anaknya.Orang tuaku juga menabung untuk membangun rumah di dekat daerah itu.

Setelah aku dan kakakku masuk sekolah dasar yang sama.Karena sebenarnya kami hanya berbeda satu tahun.Lalu kami pindah kerumah baru yang orang tuaku bangun dengan kerja keras dan jerih payah mereka.Aku senang karena aku memiliki kamar sendiri dan kakaku juga.

Tak lama dari kami pindah rumah,ibuku sakit yang terpaksa harus dirawat di rumah sakit terdekat.Aku dan Kakakku tidak tahu menahu soal sakit yang diderita ibuku.Hingga beberapa minggu ibuku dirawat.Saat kami ingin menjenguknya,dokter melarang aku dan kakaku untuk masuk ke ruang inap.Kali ini aku juga tidak tahu mengapa.Dan aku mendengar kalau ibuku sakit maag akut hingga tidak bisa makan kecuali makan kentang rebus.Aku khawatir sekali dengan keadaan ibu seperti itu.Aku ingin merawat ibu,namun dokter saja tidak memperbolehkan kami masuk.Untungnya beberapa om dan tanteku bergantian untuk menjaga dan menunggu ibu dirumah sakit.Ayah ku juga sesekali menginap untuk bergantian menjaga ibuku.

Beberapa hari kemudian,ibuku diperbolehkan pulang.Aku sangat senang bisa melihat ibuku lagi.Ternyata ibuku belum pulih total masih harus perawatan dirumah.Ibuku tidak bisa berjalan sendiri,yang artinya harus dibantu oleh orang lain.Makan saja harus diusapi dulu baru mau makan.Ibuku juga senang karena bisa kembali dan menempati rumah baru.

Beberapa om dan tanteku juga masih setia menunggu dan merawat ibu.Selang beberapa hari,om dan tanteku dari jawa timur datang dan bilang bahwa akan membawa ibu pulang kampung.Aku bingung dan kaget,kondisi ibu belum pulih total kenapa harus pulang kampung.Tapi aku berdua,semoga saja ibu lebih mendapatkan kesegaran untuk menyembuhkan sakitnya itu.Disitu ada nenekku juga yang kemudian berpamitan dengan kami dan meminta doa semoga ibu cepat sembuh sehingga dapat kembali bersama kami.Padahal,ibu baru beberapa hari menempati rumah baru,tapi harus pergi untuk berobat lagi.

Semenjak itu,ayah ku banting tulang sendirian mengajar di beberapa tempat setiap harinya hingga terkadang waktu libutnya dipakai untuk bekerja.Tiap malam,ayah selalu menelpon ibu dan menanyakan kabarnya dan tak lupa menyampaikan kalau kami kangen dengan ibu.

Setelah beberapa hari ibu tidak nelpon,akhirnya menelpon kembali dan bilang kalau beliau sudah sehat dan bisa beraktivitas.Mendengar hal itu kami kegirangan yang berarti ibu sudah bisa pulang ke jakarta dan bermain bersama kami lagi.Ibu meminta agar kami menyusulnya kesana sekalian menjemputnya.Kami juga kangen ingin pulang kampung dan bermain bersama sanak saudara yang lain.Ayah langsung mencarika tiket bus sore itu juga dan mencari perjalanan malam.Namun tiketnya sudah habis,ayah ku tetap mencari dan tidak kunjung dapat.

Keesoka harinya,ayah mendapat tiket bus untuk perjalanan malam.Kami senang sekali akan segera bertemu dengan ibu.Ayah tidak bilang kami baru berangkat,ayah ingin memberikan kejutan untuk ibu.Malam kami berangkat dan tiba pada pagi hari.Diterminal kami menunggu jemputan.Ayahku duduk di depan dan aku berasama kakaku duduk dibelakang sambil meminum jus buah.Jarak terminal ke rumah nenekku 45 menit,cukup jauh memang.

Sampai di rumah nenek,ayahku menyuruh aku dan kakakku untuk masuk lewat pintu belakang.Aku melihat rumah nenekku ramai sekali orang.Aku diberikan minum susu hangat oleh tanteku.Entah mengapa ayahku yang berada di sebelahku meneteskan air mata.Aku bingung apa yang sedang terjadi sehingga ayahku menangis.Orang-orang yang ada di sekitarku senyum kearahku.Setelah aku meminum susu,tanteku menyuruh ku dan kakaku untuk masuk ke kamar dimana ibuku sedang tidur.Disekliling kasurnya banyak sekali orang berkerumun dan menutupi kasur tersebut.Aku masuk dan terkejut,bahwa bukan ibuku yang ada di kasur,melainkan nenekku yang memang mirip dengan ibuku.Lalu aku menangis,kemana ibu kenapa tidak ada.Nenekku memelukku dengan erat sambil menangis.Seketika semua orang disekelilingku berubah menangis.Dan nenekku menjelaskan kalau ibuku ada di depan sedang didoakan.Aku bertanya di depan mana?Dari tadi aku tidak melihatnya.Dan nenek menjawab kalau ibu yang berada di dalam keranda tersebut.

Aku dan kakakku menangis dengan sangat,bagaimana bisa ibu yang kemarin masih menelpon ku untuk menengok dan menjemputnya kini telas berbaring disana.Ini sebabnya ayahku menangis.Aku tidak menduga bahwa ternyata ibu sering periksa kedokter karena penyakitnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun