Mohon tunggu...
amialia sholeha
amialia sholeha Mohon Tunggu... Lainnya - uin malang

tw: amialias11

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adat Istiadat dalam Pernikahan Betawi

13 Maret 2021   23:26 Diperbarui: 13 Maret 2021   23:27 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

haloooo teman-temanku semua.....

Apakah kalian tahu dan hafal,suku-suku yang ada di Indonesia kita tercinta ini? Tentunya ada banyak sekali bukan.

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku bangsa dan etnik ras yang sangat beragam.Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2010,ada sekitar 1.340 suku bangsa yang tersebar di indonesia.Dilansir dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara,Suku terbanyak berada di daerah jawa.jumlah mencapai 41% dari populasi yang ada di Indonesia.Pembagian suku di Indonesia tidak mutlak dan jelas karena faktor perpindahan penduduk,percampuran budaya dan beberapa faktor pendorong dari luar.

Suku atau Etnik adalah suatu kelompok atau golongan manusia yang setiap anggotanya memiliki ciri-ciri yang mengentifikasikan kelompok atau golongan tersebut.Didasarkan pada garis keturunan,bahasa,budaya dan ideologi yang sama.Di setiap daerah di Indonesia,mempunyai suku atau etnik yang berbeda dan memiliki adat istiadat dan norma-norma yang berbeda pula.Adat istiadat dan norma-norma tersebut dibuat oleh leluhur suku mereka yang masing-masing memiliki nilai-nilai kebudayaan yang berbeda.

Pada artikel ini,saya akan membahas adat istiadat suku yang berada di Ibukota Indonesia,yaitu DKI Jakarta dengan suku betawi yang khas.Pernikahan pada adat istiadat betawi sangatlah khas.Prosesi ini dilakukan secara berurutan hingga acara terakhir terlaksana.Dimulai dari percomblangan antar kedua belah pihak,dilanjutkan dengan lamaran yang diutusnya beberapa perwakilan dari pihak pria dan perempuan serta membwa beberapa hantaran wajib seperti sirih embun berupa rempah-rempah dan bunga tujuh rupa,pisang dua sisir,roti tawar dan uang sembah lamaran dilanjutkan dengan perbincangan masalah mas kawin adalah pembicaraan pokok dan uang pelangkah(bagi pihak yang mempunyai pelangkah),kemudian acara pingitan,tande putus,masa dipiare,siraman,malem pacar,proses potong cantik,menghias kuku kaki dan tangan mempelai wanita sebelum pernikahan.

Pakaian yang dipakai pun berbeda dan memiliki arti.Untuk mempelai wanita,meggunakan baju kurung dan selendang dari songket serta dihiasi dengan sanggul sawi yang mengunakan kembang goyang.Tak hanya itu,kepala mempelai wanita juga dihiasi dengan hiasan kepala semacam burung hong dan diberikan tanda bulan sabit berwarna merah yang menggambarkan bahwa mempelai wanita tersebut sebelum menikah adalah seorang gadis.

Sedangkan untuk mempelai pria menggunakan jas,sarung plaket,hem,jas,dan kopiah.Dan ketika resepsi,mempelai pria menggunakan baju jubah arab yang mengartikan agar rumah tangga selalu rukan dan damai.Dan ada prosesi rebutan dandang menggambarkan suami yang bersiap bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya dengan pemenuhan kecukupan hidup mereka.

Sebelum akad dimulai,akan ada acara palang pintu.Dimana ini adalah proses penyambutan kedatangan mempelai pria ke pihak wanita dengan bertemunya jagoan dari pihak pria dengan pihak wanita yang saling berada pantun  dan beradu silat.Pihak pria juga membawa hantaran.Beberapa hantaran atau barang yang disukai mempelai wanita,mahar dan mas kawin,kebutuhan untuk wanita seperti kosmetik dan kain,roti buaya yang menggambarkan pasangan yang abadi dan tidak berpoligami juga mencari nafkah bersama,petisie berisi sayur dan buah-buahan,sirih,gambir, dan pala yang menggambarkan pahit manisnya rumah tangga dijalani bersama,maket atau seserahan atau hantaran masjid yang berisi al-quran,mukena,dan tasbih untuk istri yang melambangkan keagamaan.

Acara palang pintu disambut dengan suara ledakan petasan di depan rumah mempelai wanita.Setelah jagoan dari mempelai pria bisa menglahkan jagoan dari pihak wanita,kemudian masuk ke rumah dan dilanjutkan dengan acara akad nikah sebagaimana keyakinan masing-masing keluarga.Lalu dilanjutkan dengan acara puade yaitu sang perias membuka kain tipis yang menutupi wajah mempelai wanita.Dan sang pria memberi sirih dare yang diselipkan uang menggambarkan kasih sayang dan cinta.Lalu sang pria membuka cadar pengantin wanita.Dan terakhir acara penyuapan nasi kuning kedua belah pihak yang telah menikah.Setelah semua acar selesai,ada lagi dua acara yaitu negor dan puleng tige ari atau pulang tiga hari.Acara negor yaitu suami diperbolehkan menginap di tempat istri namun tidak boleh melakukan aktivitas suami istri sehabis menikah.Sedangkan puleng tige ari adalah setelah tiga hari,kedua pihak bolehpulang dan tinggal atau hidup di tempatb pilihannya.

Dari Adat Istiadat diatas kita dapat mempelajari dan mengetahui bahwa setiap tahapan dann proses acaranya memiliki makna tersendiri untuk menyatukan kedua belah pihak keluarga.Tidak hanya acaranya saja,hantaran dan barang-barang yang dibawa juga mempunyai arti.Adat istiadat ini masih dilestarikan oleh masyarakat.

Denga kemeriahan dssn kemewahan pernikahan adat betawi ini,mempunyai keunikan dan kemeriahan tersendiri bagi masyarakatnya adalah suatu yang meriah.Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya melesatikan adat istiadat serta budaya dari daerah kita masing-masing dan menerunkannya ke anak cucu kita kelak agar mereka juga dapat merasakan betapa indahnya keragaman budaya serta norma yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun