Mau nulis apa hari ini?
Waduh! Paling malas kalau sudah mikir begitu. Padahal niatnya pingin konsisten menulis tiap hari. Buat apa? Belajar konsisten. Kenapa pingin belajar konsisten? Karena aku orang yang paling sulit buat konsisten. Hehe.
Mungkin karena aku Gemini, aku mudah bosan. Rutinitas adalah hal yang sulit buat ku. Waktu masih aktif di Facebook aku pernah ikut grup #30harimenulis itu juga diajak teman.Â
Kegiatannya kita harus menulis selama 30 hari tanpa henti? Hmm, maksudnya selama 30 hari kita harus posting tulisan di grup itu. Temanya kadang bebas kadang ditentukan oleh admin.
Ada anggota yang merasa tertekan kalau harus mengikuti tema yang ditentukan admin tapi buatku malah enak, gak pusing cari tema lagi. Anggotanya boleh siapa saja yang berminat menulis. Grup itu tempat belajar juga, jadi menurutku bagus banget buatku. Terutama dalam hal konsistensi.
Aku sempat bergabung selama dua bulan atau tiga bulan yah, lupa. Yang kuingat bulan pertama aku lulus menulis selama 30 hari tanpa bolong. Dan beberapa kali jadi anggota yang posting pertama kali.Â
Oh iya, disitu ada tenggat waktu yang ditentukan, yaitu sebelum hari ini berakhir alias jam 23.59 lewat dari itu berarti kamu bolong untuk tulisan hari ini.Â
Ada sangsi atau apa gitu? Enggak ada. Kalau bolong ya bolong terus ikuti tema hari berikutnya. Mau posting tema sebelumnya juga boleh tapi sudah terhitung bolong.
Dari sekian banyak anggota akan menyusut banyaaak di hari terakhir dengan berbagai alasan. Ada yang sibuk hingga gak sempat posting tulisan, ada yang terkendala sinyal, ada yang memang akhirnya menyerah karena tidak sanggup tanpa alasan.Â
Ada reward? Nggak ada. Kadang ada juga sih, cuma reward buat menyemangati seperti pulsa atau buku. Kecil ya reward-nya. Kecil tapi berarti besar. Terus buat apa ngotot ikutan?Â
Ya buat melatih diri sendiri aja. Memang yang aku rasakan begitu. Kayaknya kata-kata itu sudah bertebaran tinggal comot dan susun jadi kalimat. Menulis rutin yang semula terasa jadi beban lama kelamaan jadi kebiasaan.
Kalau begitu kenapa berhenti dan keluar dari grup? Kumat tidak konsistennya. Sekali bolong, dua kali, selanjutnya jadi malas lagi menulis. Bahkan sampai malas bersocmed di Facebook. Gara-gara menulis?
Bukan. Gak ada hubungannya dengan menulis. Malas aja. Sampai akhirnya akun Facebook juga aku non-aktifkan permanen. Tapi kenangan menjadi anggota grup #30harimenulis tetap melekat. Sampai aku vakum menulis tetap saja teringat grup itu. Pernah ada teman yang mengajak menulis lagi di beberapa situs menulis. Aku tidak bergeming.Â
Sekarang kok mau menulis lagi di Kompasiana?
Tiba-tiba aja datang mood untuk menulis di Kompasiana ketika seorang teman dekat memposting akun Kompasiana-nya di status WhatsApp.
Teman dekat ini yang paling semangat mendorong agar aku menulis lagi. Dia bukan penulis tapi punya semangat yang besar sampai-sampai dia punya buku novel karangannya sendiri. Saat dia memposting akun Kompasiana-nya aku cuma diam. Beberapa hari kemudian melihat-lihat ke Kompasiana, baca-baca dan akhirnya iseng membuat akun sendiri.
Laman menulis Kompasiana masih terasa asing buatku. Aku bahkan gak tau kalau mau mulai nulis dimana. Kan aku cuma pakai hp yang mungkin tampilan laman agak berbeda dengan tampilan di layar komputer atau laptop. Dengan bantuan gugel aku cari-cari lah gimana caranya. Ternyata ada dipojok kiri, klik foto profil ku terus ada deh tulisan tulis artikel, setelah di-klik aku diantar ke laman menulis.
Artikel yang kutulis ecek-ecek aja sih. Aku mah nulis aja tanpa target apa-apa. Artinya aku siap aja walaupun tidak ada yang membaca tulisanku.Â
Tapi, eh ternyata ada yang merespon. Kasih rating, kasih komentar. Dan ketika kulihat profil mereka, waduuh penulis lama semua. Jadi malu. Aku telat banget ya memulai di Kompasiana.Â
Pas lihat artikel-artikel yang mereka tulis juga aku minder sendiri. Aku mah apa atuh. Halah. Tapi ya sudahlah, mari kita terus belajar dan jadikan apa yang membuatmu minder sebagai penyemangat. Gitu aku bilang pada diri sendiri.Â
Supaya tetap bersemangat menulis aku men-challenge diri sendiri untuk konsisten memposting tulisan setiap hari. Jadi saat aku mulai malas aku ingatkan lagi challenge itu.Â
Pengen dapat K-reward yaa?
Pengenlah.
Tapi karena baru memulai jangan ke situ dulu deh tujuannya. Karena keterbatasan waktu dan gadget juga rasa percaya diri yang kurang, bisa rutin menulis aja sudah bagus.Â
Mengutip kata-kata Pramoedya Ananta Toer, "Menulislah, apapun, jangan takut tulisanmu tidak dibaca orang, tulis, tulis, dan tulis, suatu saat akan berguna."
Aku berpegang pada kata-kata itu aja. Apalagi saat terbersit dalam pikiran ku nih tulisan ku bagus gak ya? Menarik gak ya? Bermanfaat gak ya? Haduuh, kalau sudah begitu aku bisa gak jadi menulis. Sudah, pokoknya tulis, posting, done!Â
Eh, soal posting ada lagi nih, tentang yang cuma pakai hp doang. Saat posting foto aku kesulitan mendapatkan ikon gambar yang bisa ku klik untuk posting. Kan aku juga pakai UC browser yang kalau di tap lama maka yang muncul itu pilihan clipboard dll. Makanya jadi malas posting foto. Padahal kan salah satu yang membuat artikel menarik ya foto itu. Tapi sudahlah, nanti pasti ada solusi.
Sudah dulu ya, bibik Gemini mau lanjut memangkas adenium supaya banyak tunasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H