di kampung-kampung yang pernah mengukir jejak kita
urat sejarah berwarna biru lebam
mungkin hingga kini
saat tabung-tabung hijau meledak
dan orang-orang tak lagi mengenal teplok.
pernah suatu waktu
orang-orang datang dengan bendera hijau
menyunggi kitab suci
dan makam orang-orang kuno
yang disiangi mantra dan menyan purba
pun lenyap
ada saat datang barisan bendera merah
dan konon orang-orang lantas saling menyembelih
sampai batang sungai, satu-satunya sumber air minum
merah kesumba menggenang dendam,
hingga kini
pada kesempatan lain,
mereka mengarak bendera kuning
bertahun-tahun
hingga keindahan pelangi tak lagi dikenal
hingga tabung-tabung hijau meledak
mengabarkan biru lebam urat sejarah
di kampung-kampung yang pernah kita lalui
dimana jejak kita masih terukir, makin samar
:
maju tak gentar, membela yang benar
lantaran itukah, kita masih merencakan pulang?
26 Agustus 2010
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI