Mohon tunggu...
Abdi Marang Gusti Alhaq
Abdi Marang Gusti Alhaq Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pria bernama lengkap Abdi Marang Gusti Alhaq ini memiliki hobi menari. Menari dengan jari tangan dan menari dengan kaki. Menari dengan jari tangan ia lakukan dalam hal menulis. Sedangkan dengan kaki ia lakukan dalam hal bermain bola. Aktif menulis di http://amgah.blogspot.com, tetapi tidak aktif bermain di timnas Indonesia. Amgah sedang mengejar cita-citanya di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Pengejarannya dimulai pada tahun 2012 bulan Agustus mendatang. \r\n\r\nemail: amgah01@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Melihat yang Tak Terlihat

3 Desember 2012   14:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:14 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini bukan tentang hantu atau pun penampakan. Artikel ini bercerita tentang kebenaran yang tersembunyi. Dalam hidupku, aku pernah melihat hal-hal yang tersembunyi. Hal yang membuatku mengucap syukur, membuatku malu jika aku mengeluh.

Salah satu kasus:

Ada temanku yang terkena penyakit glaukoma. Kata dokter, ia takkan pernah bisa lepas dari glaucoma, dengan kata lain penyakitnya tidak bisa sembuh. Setiap dua minggu ia harus membeli obat yang harganya 200rb. Setiap hari ia harus meneteskan obat mata, agar penyakitnya tak bertambah parah.

Ia bilang padaku tentang penyakitnya, ketika aku bercerita tentang penyakitku. Saat itu, aku telah melihat apa yang tak terlihat.

Ketika hanya melihat apa yang terlihat: Ia selalu berhemat padahal punya gadget-gadget modern yang harganya mahal. Ia rajin belajar, kadang menjauh dari perkumpulan untuk belajar sendiri.

Setelah melihat apa yang tak terlihat: Ia harus menyisihkan uang untuk membeli obat mata. Ia harus rajin belajar agar uang yang telah ia habiskan tak menjadi sia-sia. Dan kelak, ia bisa membeli obat sendiri tanpa harus merepotkan orang tua.

Karena keterbatasan waktu maka aku hanya melampirkan satu kasus.Dari kasus yang telah aku paparkan, aku berpikir bahwa ada hal-hal di dunia ini yang seharusnya terlihat, tapi menjadi tak terlihat karena terlalu cepat menutup “mata.” Karena merasa apa yang dilihatnya sudah cukup, padahal ada hal yang tak terlihat, yang seharusnya dilihat. Agar tidak salah menghakimi dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

***

Di sisi yang lain tentang melihat apa yang tak terlihat

"Dunia ini indah jika kita melihat hal-hal yang indah. Kadang hal indah itu tersembunyi, menjadi tak terlihat karena tertutup oleh hal-hal yang tidak indah. Ketika dunia tak lagi terpandang indah, cobalah untuk menutup mata sejenak, mengambil nafas yang dalam, kemudian membuka mata untuk melihat hal yang tak terlihat. Sembari mengucap syukur, mengingat kebaikan Tuhan yang kadang terlupakan." - Amgah

Klu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun