Mohon tunggu...
Muhammad Selamet Rifai
Muhammad Selamet Rifai Mohon Tunggu... Freelancer - Mad Rifa'i

Seseorang yang sedang, masih, dan akan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pentingnya Bangun Kedekatan Guru dan Murid: Pembelajaran dari Film "Cars 3"

14 April 2020   22:29 Diperbarui: 15 April 2020   11:19 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sebuah pembelajaran memang bisa didapatkan dari mana saja. Dari pengalaman, bacaan, lingkungan, teman, bahkan tontonan pun bisa menjadi pembelajaran. Tontonan yang berkualitas dapat menjadi sebuah pembelajaran yang selalu membekas bagi seseorang. Kualitas di sini tidak hanya sebatas apa yang dinilai banyak orang sebagai berkualitas. Banyak tontonan yang dianggap remeh, justru memiliki kualitas tinggi dari segi isi dan sarat akan makna.

Tontonan seperti film animasi masih dianggap sebagai tontonan kekanak-kanakan dan kurang berkualitas. Padahal, film animasi dapat menjadi pembelajaran tidak hanya bagi anak kecil, tetapi bagi orang dewasa juga. Walaupun film animasi memang secara nampak adalah sebuah fantasi, tetapi hak itu dapat membangkitkan imajinasi dan menambah kepekaan dalam berpikir. 

Film animasi dengan tokoh mobil seperti Cars 3 misalnya, sangat fantasi dan terkesan bahwa itu tontonan untuk anak kecil yang mana tidak berfaedah jika ditonton. Padahal, banyak sekali pembelajaran yang dapat dipetik dari film Cars 3.

Film Cars 3 (2017) adalah lanjutan dari film Cars (2006) dan Cars 2 (2011). Film ini bercerita tentang Lightning McQueen yang dirasa sudah tua dan pantas untuk pensiun dari dunia balap. Dia kalah dari mobil yang lebih muda dan berteknologi tinggi bernama Storm pada suatu balapan. Dia merasa butuh latihan berteknologi mutakhir yang sama dengan Storm yang bernama simulator. 

Rusteze sebagai sponsor McQueen, yang sebelumnya sudah dibeli oleh milyuner bernama Sterling, berhasil mengabulkan permintaan McQueen. McQueen akhirnya mendapatkan pelatihan dan alat-alat modern dengan dilatih oleh seorang pelatih bernama Cruz Ramirez.

McQueen yang sudah berumur memang tidak cocok dengan pelatihan modern dan malah merusak simulator yang berharga sangat mahal. Sterling yang merasa kecewa karena McQueen yang tidak mengalami perkembangan mencoba menggantikan McQueen pada balapan berikutnya. Akan tetapi, McQueen berhasil meyakinkan Sterling untuk tetap memasangnya sebagai pembalap pada balapan berikutnya dengan membuat perjanjian yang bisa mengakhiri karir balapnya. McQueen akhirnya kembali menjalani latihan di pantai dengan metode lama dengan ditemani Ramirez.

Kemudian McQueen dan Ramirez ikut balapan kotor di Thunder Hollow, tetapi di sana malah Ramirez yang menjadi juara. McQueen pun marah dan merasa Ramirez tidak mampu melatihnya. Namun, mereka kembali berbaikan dan bersama-sama menuju tempat bernama Thomasville untuk bertemu dengan Smokey yang pernah menjadi mentor Hudson Hornet. Di sana, Smokey melatih mereka dengan cara yang berbeda. 

Namun, lagi-lagi McQueen belum berkembang sampai waktu balapan tiba. McQueen akhirnya tetap balapan dengan kondisi kecepatan yang sama saat sebelum latihan. Di tengah balapan, McQueen meminta Ramirez untuk menggantikannya dengan menggunakan nomor yang sama. McQueen kemudian menjadi mentor dari Ramirez. Tanpa diduga, Ramirez dan McQueen memenangkan balapan itu.

Yang berkesan dari film ini adalah hubungan antara McQueen dan Ramirez. Awalnya Ramirez yang menjadi pelatih McQueen, dan di akhir malah McQueen menjadi pelatih dan guru bagi Ramirez dan mengantarkannya memenangkan balapan. Film ini mengajarkan bahwa seorang guru harus dekat dengan muridnya. Guru tidak hanya mengajarkan ilmu pada umumnya, tetapi guru harus mampu menjadi fasilitator, motivator, dan juga partner bagi muridnya. Untuk itulah, guru perlu memahami karakter dari muridnya.

Dalam film, McQueen mampu menjadi fasilitator bagi Ramirez. Sebenarnya Ramirez yang awalnya menjadi fasilitator karena pelatih dari McQueen. Namun, peran di sini berbalik ketika Ramirez justru belajar banyak dari McQueen ketika bersama McQueen yang terus berusaha meningkatkan performa balapnya. Banyak sekali hal-hal yang dipelajari Ramirez ketika di Thomasville, mulai keluar dari kerumunan traktor sampai dengan menyusuri hutan saat gelap malam tanpa penerangan lampu.

McQueen juga mampu menjadi motivator bagi Ramirez. Hal itu nampak ketika balapan di mana Ramirez sering merasa minder karena itu adalah kali pertama ia balapan. McQueen mampu memotivasi Ramirez mengeluarkan kekuatannya dan menerapkan apa yang sudah dipelajarinya. McQueen juga mampu membangkitkan semangat Ramirez ketika diolok-olok Storm. 

Itu semua tidak akan terjadi apabila McQueen tidak memahami karakter Ramirez. McQueen paham kelebihan, kekurangan, dan hal-hal yang mampu membangkitkan semangat Ramirez. Sebagai seorang motivator, guru memang harus memahami karakter dari muridnya. Tidak hanya sebatas kelebihan dan kekurangan dari muridnya, tetapi sampai pada hobi, kesukaan, dan hal-hal yang dibenci. Ketika seorang murid sedang kondisi hati yang buruk, guru harus mampu memotivasi dan membangkitkan semangat dari muridnya.

Selain itu, guru juga harus menjadi partner dari muridnya. Dalam film, McQueen mampu menunjukkan bahwa ia dan Ramirez adalah seorang partner, baik di dalam maupun di luar lintasan balap. Walaupun memang hubungan mereka berdua tidak selalu baik. McQueen pernah marah kepada Ramirez dan Ramirez pun pernah merasa sakit hati karena McQueen. 

Di sinilah poin pentingnya ketika dalam suatu hubungan terjadi perselisihan harus ada damai. Mereka dengan cepat saling memaafkan. Memang yang namanya perbedaan dan perselihan itu penting dalam suatu hubungan apapun, baik hubungan keluarga, percintaan, maupun persahabatan. 

Guru dan murid pun sama. Guru harus menjadi partner, teman, sahabat, bagi muridnya. Bukan tidak mungkin terjadi perbedaan pendapat dan perselihan di antara mereka. Namun, hal itu bukanlah suatu pemisah hubungan, tetapi sebagai keberagaman yang bisa lebih menyatukan lagi suatu hubungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun