Mohon tunggu...
SLAMET FIRDAUS
SLAMET FIRDAUS Mohon Tunggu... Guru - Motivasi separuh hidup di dunia

Guru Sekolah Dasar Indonesia. Kompetensi; Guru Kelas SD/Guru Matematika. Pendidikan; S2 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Semarang/Tadris Matematika Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Pembelajaran Berdiferensiasi

25 Februari 2022   21:12 Diperbarui: 25 Februari 2022   21:18 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah mengikuti materi modul 2.1 pendidikan calon guru penggerak paket modul praktek pembelajaran yang berpihak kepada murid. Saya memahami bahwa memenuhi kebutuhan belajar murid dapat dilakukan melalui pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Kebutuhan murid dalam belajar dapat berupa kesiapan, minat, dan profil belajar. Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sedangkan minat murid adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Sementara profil belajar murid adalah merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin dll. Sehingga sebagai guru perlu melakukan diagnosa awal sebelum bembelajaran agar dapat melakukan pemetaan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut.

Setelah melakukan pemetaan kebutuhan murid, guru dapat memilih strategi pembelajaran berdiferensiasi. Strategi tersebut dintara adalah diferensiasi konten, proses, dan produk. Diferensiasi konten adalah diferensiasi berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Sedangkan diferensiasi proses adalah diferensiasi yang mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai informasi atau materi yang dipelajari. Sementara diferensiasi produk lebih ke bentuk tagihan yang harus dilakukan murid setelah melalui proses pembelajaran sesuai dengan yang guru harapkan dalam perencanaan pembelajaran.

Agar pembelajaran berfirensiasi dapat berjalan secara maksimal mencapai tujuan pembelajaran, maka guru harus melakukan berapa tindakan usaha dalam menerapkannnya. Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar. Untuk menarik minat belajar guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas dengan bahasa yang mudah dipahami murid. Hal lain yang perlu dipehatikan lagi yaitu saat melakukan penilaian, dalam hal ini guru dapat melakukan penilaian secara berkelanjutan sejak proses pembelajaran dimulai (melakukan penilaian proses) hingga penilaian akhir setelah pembelajaran.  Usaha lain yang dapat dilakukan guru adalah dengan cara menyesuaiakan rencana pembelajaran dengan kebutuhan murid sesuai hasil pemetaan disertai dengan membuat manajemen kelas yang baik. 

Berdasarkan uraian tersebut, maka saya berkesimpulan bahwa pembelajaran berdiferensiasi akan berhasil apabila dilakukan secara proaktif, mengutamakan kualitatif dibandingkan kuantitatif, berakar pada penilaian, menggunakan pendekatan konten, proses, dan produk. Selain itu pembelajaran benar-benar harus memperharikan kebutuhan yang berpihak kepada murid dengan memadukan seluruh kelas, kelompok, dan individu sehingga tercipta pembelajaran yang hidup dan dinamis. Selanjutnya saya berharap, pembelajaran berdiferensiasi dapat mengubah suasana kelas, sekolah, serta lingkungan belajar yang memiliki budaya positif bagi murid dan guru serta orang tua murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun