Mohon tunggu...
Amelya AvrilianiGunawan
Amelya AvrilianiGunawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Ordinary girl

Hai, welcome!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dimulai dari Ekoenzim Menjadi Dunia yang Bebas Sampah

27 Februari 2022   16:32 Diperbarui: 27 Februari 2022   16:36 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekoenzim, apa kalian tahu apa itu ekoenzim, mungkin ada yang pernah mengenal atau bahkan tidak tahu sama sekali, kalau saya tim yang tidak tahu sama sekali, guru Ppkn disekolah saya menyuruh kami murid-muridnya untuk membuat ekoenzim, awalnya saya tidak tahu apa itu ekoenzim, apakah itu suatu percobaan yang sering dilakukan anak anak IPA atau bukan, saya sebagai murid jurusan IPS awalnya berkeluh "Apaan sih ekoenzim, ribet deh kayaknya" setelah saya searching di beberapa media internet Ekoenzim atau Eco enzym itu adalah  cairan yang diproduksi dari fermentasi sampah organik. Dari proses fermentasi ini, dihasilkan kandungan desinfektan karena adanya kandungan alkohol atau senyawa kimia asam. Eco enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pembersih, pengharum, pembersih kloset (ampasnya), karena ini tugas juga ya sudah saya pun mencoba membuatnya.


Awalnya saya membuat tetapi gagal, dan meledak , alasannya karena seharusnya di minggu pertama botol itu harus dibuka sehari 1-2 kali untuk mengeluarkan gas nya, tetapi saya tidak,  saya tidak membukanya selama kurang lebih 3 hari karena waktu itu saya ada urusan kerumah nenek, dan tentu saja tidak ada yang membuka botol itu. Akhirnya saya pun memutuskan untuk membuat kembali dengan bahan yang masih tersisa, saya pun mulai membukanya sehari sekali, lalu minggu kedua 2 hari sekali, lalu menunggu sampai 2 bulan dengan sesekali memeriksa nya,mungkin banyak yang penasaran cara membuat ekoenzim itu seperti apa, saya akan memberi tahukan cara membuatnya, cara membuatnya ini pun saya diberitahu oleh guru Ppkn.


Ada rumus takaran wajib yang harus kalian ketahui, yaitu 1:3:10
1= gula merah
3= kulit buah
10= air


*Dengan begitu takkaran wajib nya:
100 gram gula merah
300 gram kulit buah
1000 ml gram air


*Tapi bisa juga,
50 gram gula merah
150 gram kulit buah
500 ml air


Takkaran nya di sesuaikan sama toplesnya pokonya. Cara itung nya bisa di kali 2 atau di bagi 2 si takaran wajib nya atau di bagi/kali yang sesuai dengan perbandingan di atas.


#Bahan:
1. Air
2. Gula merah
3. Kulit buah bebas (jangan durian atau nanas)
4. Toples bening tutup yang di putar atau ulir atau bisa juga menggunakan botol bekas aqua

#cara membuat:
1. Ambil gula merah nya, lalu di iris/disisir tipis-tipis
2. Lalu masukkan gula yang sudah di iris/disisir tipis-tipis ke air, dan di aduk hingga si gula nya larut (jangan gunakan air panas atau melarutkan gula di air diatas kompor. Harus air yang biasa)
3. Setelah gula nya tercampur dengan air hingga gulanya larut, masukkan kulit buah-buahan nya ke dalam toples atau botol bekas dan tumpahkan air gula nya ke atas nya.
4. Tutup botol atau ulir tutup toples nya, dan jangan lupa di beri label nama dan kelas serta tanggal pembuatan nya.

Jika dilihat, cara pembuatannya ini cukup mudah, hanya memerlukan waktu saja, tapi manfaatnya juga sangat besar, yaitu


1.mengurangi sampah organik
Karena banyak sekali sampah-sampah kulit buah yang menumpuk, dan masih banyak orang yang belum bisa mengelola dengan baik, kita bisa menjadikan ekoenzim ini sebagai alternatif untuk mengurangi sampah organik
2.Mengurangi penggunaan pestisida
Ekoenzim juga bisa dipakai menjadi pupuk organik, dan sudah terbukti Bagus, daripada kita membeli pupuk jadi yang harganya juga lumayan, kita bisa menggunakan ekoenzim sebagai pupuk


Proses pembuatan ekoenzim juga bisa menjadi kegiatan rasa Cinta kita terhadap tanah air, karena dengan menipisnya sampah, otomatis negara kita juga akan semakin bersih, Indah, dan meminimalisir penumpukan sampah berlebihan, saya juga mendengar dari guru Ppkn saya bahwa sampah Indonesia itu negara yang banyak sampahnya terbanyak Ke-2 didunia setelah India, karena Indonesia ini belum ada yang namanya pemilihan sampah rumah tangga, karena jika kita memilah sampah per rumah tangga, mungkin saja kita bisa meminimalisir penumpukan, karena sampah organik bisa kita jadikan Ekonenzim, sampah anorganik bisa kita daur ulang kembali


Jadi, saya berharap kita sebagai bangsa Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi dalam mengolah sampah, ya dengan salah satu caranya yaitu dengan membuat ekoenzim ini, mungkin saja dengan membuat ekoenzim kita bisa menyembuhkan dunia dari penumpukan sampah ,dimulai dari kita saja dulu, lalu bisa kita kenalkan pada yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun