Jikalau kita mengunduh dan menginstal aplikasi M2U, kemudian membuka rekening baru, kita takkan kelimpungan lagi. Asisten pribadi bernama M2U siap melayani kebutuhan finansial kita. Transaksi apa pun bisa kita lakukan. Belanja bulanan dengan QR bisa, bayar uang sekolah anak pun bisa.
Bahkan jenis dan jumlah tagihan rutin, semisal listrik dan air, terprogram dengan baik. Masa bayar tiba, uang sudah siaga. Kita tidak perlu kebingungan mencari talangan. Singkat cerita, M2U siap-siaga ada di sisi kita sebagai asisten pribadi yang mengingatkan kita dalam menata keuangan pribadi.
Tidak heran jika Michel Hamilton selaku Chief Strategy, Transformation, and Digital Officer Maybank Indonesia menyatakan, “Aplikasi M2U hadir untuk mengisi dan memenuhi kebutuhan finansial seluruh konsumen.”
“Inovasi berkelanjutan dari M2U merupakan janji jenama (brand promise) Maybank, yakni Humanising Financial Service,” papar Michel dalam Webinar Kopiwriting Maybank pada Rabu (21/10/2020). “M2U itu solusi untuk menjawab kebutuhan finansial konsumen dalam seluruh fase kehidupannya.”
Dengan begitu, M2U tidak pandang latar umur. Baik kalangan muda, keluarga muda, profesional atau pengusaha muda--pria dan wanita, bahkan konsumen pada usia matang (golden age) ataupun paruh baya dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh M2U.
Saya sudah membuktikannya sendiri. Setelah membaca kabar menarik tentang aplikasi M2U ID lewat situs Maybank, saya lahap pula tayangan tentang aplikasi keren ini di Youtube.
.
Kalau Bukan Hari Ini, Kapan Lagi?
Saya ceritakan kepada Anda apa yang saya alami setelah mengunduh dan menginstal aplikasi M2U ID. Kendatipun sempat agak tersendat saat mulai membuka rekening, kendala bisa teratasi dengan baik. Dalam aplikasi tersebut, Maybank memberikan arahan yang cukup mudah dipahami.
Hanya saja, sinyal dan koneksi dengan jaringan internet harus terjalin dengan kuat. Jika tidak, bisa-bisa ada fase yang gagal. Seperti selfie yang tertunda, OTP yang telat datang, atau video call dengan agen Maybank yang macet-macet akibat jaringan ambyar.
Gagal sekali, saya coba lagi. Swafoto pertama sukses, video call tertunda. Begitu video call lancar, transfer untuk tabungan perdana terhambat. Untung ATM tidak jauh dari rumah. Saya bergegas ke sana dan segera mentransfer tabungan perdana. Alhamdulillah, senyum puas terpancar.
