Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidyaa Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tetap Cerdas di Tengah Ketidakpastian Pandemi Korona

28 Juni 2020   14:52 Diperbarui: 28 Juni 2020   14:51 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mula-mula saya periksa kas. Saya harus tahu berapa uang tunai milik saya di rumah dan berapa tabungan di bank. Setelah itu, saya susun daftar kebutuhan berdasarkan jumlah uang yang ada.

Banyak perubahan drastis yang saya lakukan. Subsidi pulsa dan kuota untuk pasangan segera saya cabut. Tak apalah disebut "sadis" daripada kedodoran. Saya juga lekas-lekas menghentikan kebiasaan belanja macam-macam. Tak apalah "kejam" pada diri sendiri daripada keteteran.

Selanjutnya, saya dahulukan kebutuhan yang penting. Saya catat semua kebutuhan bulanan. Makanan. Listrik. Cicilan kendaraan. Kuota dan pulsa. Tidak satu pun yang terlewatkan. Dan, saya pastikan anggaran cukup untuk memenuhi pos bulanan itu.

Anggaran rutin tahunan setiap Ramadan atau Lebaran terpaksa saya abaikan. Tidak ada parsel untuk keluarga, teman, dan pasangan. Baju Lebaran saja tidak saya masukkan ke dalam jajaran kebutuhan penting.

Kemudian, saya tenangkan hati. Butuh energi berlebih agar bisa menahan diri untuk tidak memenuhi hasrat berbelanja. Hanya saja, saya tidak menyisakan sedikit pun ruang bagi "si panik".

Kalaupun harus berbelanja, saya pastikan atas dasar kebutuhan. Jadi bukan karena disodok-sodok oleh nafsu konsumtif. Kuota saja saya irit. Kebiasaan menonton drama Korea saja terpaksa saya kurangi demi jatah rapat rutin lewat Zoom.

Berikutnya, saya cari pendapatan tambahan. Di balik kesulitan pasti selalu ada kemudahan. Karena saya bisa menulis maka saya gunakan keahlian menulis itu untuk mendulang rupiah.

Semasa pandemi, banyak orang yang senang mengulik berita dan keranjingan membaca. Bagi saya, itu adalah peluang. Tidak apa honor tulisan sedikit, yang penting dapat pemasukan tambahan.

Terakhir, saya sisihkan dana darurat. Akhirnya saya melewati tiga bulan masa PSBB dengan selamat. Luar biasa. Ternyata saya bisa berhemat. Hasil berhemat itulah yang saya sisihkan sebagai "dana darurat".

Bahkan saya masih sempat membantu orangtua saat menjelang Lebaran. Itu prestasi yang mengharukan. Memang jumlahnya tidak seperti tahun sebelumnya, tetapi saya bersyukur karena tetap bisa membantu.

Itulah pengalaman saya. Walau berat, saya dapat melewati masa-masa awal pandemi virus korona, saat-saat "bekerja di rumah", serta waktu-waktu terberat dan tersulit yang pernah saya temui. Memang ngos-ngosan. Tidak apa-apa, yang penting selamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun