Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidyaa Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Marzukiana di Kepala Ananda Sukarlan

26 Desember 2018   23:22 Diperbarui: 27 Desember 2018   13:42 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ananda Sukarlan | Sumber: @anandasukarlan

Dua tahun kemudian, semesta kembali mempertemukan saya dengan Mas Ananda. Kali ini di kota kelahiran "lelaki yang saya temani itu", Makassar, ketika gerimis sedang menyapu debu di Jalan Onta Lama. Tentu saja hati saya sangat senang. Bukan semata-mata karena akan menyaksikan dari dekat aksi Mas Ananda, tetapi sekaligus dapat mengetahui proses kreatif beliau.

Lebih menyenangkan lagi, kami--bertiga di sebuah ruangan di Grazioso Music School Makassar--bercakap-cakap hingga acara Singing Your Poetry dimulai. Diskusi itu termasuk rangkaian kegiatan pada MIWF 2017. Mas Ananda menjadi pembicara bersama Pak Sapardi Djoko Damono, sementara "lelaki yang saya temani" bertindak selaku pemandu diskusi.

Lagi-lagi saya terpana menyaksikan tarian jemari Mas Ananda di atas tuts piano. Komposer yang pernah mengalihwahanakan puisi karya pujangga dunia, seperti dalam film Dead Poet Society itu berbagi ilmu tentang bagaimana ia memindahkan kata ke bunyi. Reputasinya selaku komposer memang tidak perlu diragukan. Bukan semata-mata di kancah musik klasik tanah air, melainkan sekaligus di kancah internasional.

Kiprahnya pun tidak tanggung-tanggung. Musisi yang merantau ke Eropa ketika usianya baru 17 tahun itu aktif menularkan gairah bermusik kepada angkatan milenial melalui Ananda Sukarlan Award. Aktivitas itu sudah berlangsung sejak 2008 hingga sekarang.

"Saya ingin generasi milenial lebih gigih mencintai dan menekuni musik klasik," kata Mas Ananda ketika saya wawancarai lewat WA. "Saya juga ingin musik-musik klasik Indonesia kian mendunia. Itu sebabnya saya gubah Rapsodia Nusantara. Pada Konser Tahun Baru  nanti, 13 Januari 2019, akan saya sajikan karya-karya Ismail Marzuki ke hadapan pencinta musik di Indonesia."

Tuhan memang mahir menyuguhkan kejutan. Kali pertama bertemu Mas Ananda di Taman Ismail Marzuki, lalu sekarang mendengar beliau akan mempersembahkan "ramuan ulang" karya-karya Ismail Marzuki--salah seorang musisi Indonesia yang digelari Pahlawan Nasional oleh Pemerintah RI pada 2014.

Apakah Mas Ananda akan tampil tunggal di panggung Jakarta New Year's Concert 2019 nanti? Tidak. Kali ini beliau akan menampilkan sebuah orkestra. Ananda Sukarlan Orchestra. Bukan itu saja. Lagi-lagi Mas Ananda menggandeng musisi-musisi muda yang namanya sudah mendunia. Tidak heran jika konser yang dihelat bareng Lumina Kaya Indonesia atau Kaya.Id itu mengambil tajuk Millenial Marzukiana.

Sumber: bloganandasukarlan.com
Sumber: bloganandasukarlan.com
"Musik karya Ismail Marzuki merupakan kekayaan intelektual budaya Indonesia yang harus kita tunjukkan ke dunia internasional," tutur Nita Kartikasari, CEO Lumina Kaya Indonesia, pada konferensi pers di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa (18/12/2018), seperti saya kutip dari siaran persnya.

Sebenarnya, bukan kali ini saja Mas Ananda menggelar Konser Tahun Baru . Acara serupa sudah berlangsung sejak 2006. Hanya saja, dalam Jakarta New Year's Concert 2019, Mas Ananda akan menyajikan orkestra spesial bersama angkatan milenial.

Beliau akan tampil bersama lima musisi terbaik Indonesia kelahiran 1990-an. Jessica Sudarta memetik harpa, Finna Kurniawati menggesek biola, Anthony Hartono mendentingkan piano, serta Sang Solois Mariska Setiawan dan Sang Tenor  Aryo Widhawan.

Itulah alasan mengapa Konser Tahun Baru itu dinamai "Millenial Marzukiana". Hajat mengangkat karya klasik Ismail Marzuki, ditampilkan oleh angkatan milenial, disuguhkan lewat sajian orkestra, dan dipersembahkan kepada masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun