Karena Jabir bin Hayyan menganalogikannya sebagai bentuk nyata dari  adanya sifat-sifat Allah. Dimana atom dilihat sebagai bagian dari mikrokosmos, yaitu unsur kecil yang mencerminkan adanya keteraturan dan kebijaksanaan Allah dalam penciptaannya.
Jabir bin Hayyan mampu mengintegrasikan ketiga pendekatan tersebut dalam penemuan atom yang ia lakukan. Dimana dalam pendekatan bayani memberikan pengajaran atas dasar dari sebuah ilmu pengetahuan yang dirujuk pada teks, yang mana dalam hal ini melalui Qur`an surat Al-Hadid ayat 25. Lalu dikembangkan melalui aspek burhani dengan melakukan eksperimen mendalam mengenai unsur-unsur kekuatan besi. Terakhir dengan pendekatan irfani sebagai jendela untuk memaknai sebuah penemuan ilmiah dalam konsep spiritual. Dalam pemaduan ketiga aspek itu dapat dikatakan bahwa sebuah ilmu dapat dipadupadankan dengan mengintegrasikan antara Islam dan sains. Dengan melakukan penggalian wahyu, akal dan sebuah intuisi dalam memahami sebuah alam semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H