Mohon tunggu...
Amellia Zahro
Amellia Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Realita tak semengerikan kekhawatiranmu

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pertama Kalinya Jumpa Dengannya

22 April 2022   11:32 Diperbarui: 23 April 2022   13:27 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo para penggemar dan pengagum membaca.....

Selamat menikmati cerita pertama kalinya saya jumpa dengan kapten

Semogga bisa terhibur ya...

Ada sosok laki-laki yang pertama kali saya berjumpa dan jatuh cinta kepadanya, beliau rela berkorban, sering bertengkar akan menghadapi panas maupun hujan dari cuaca tersebut yang sering dipaksa mampu untuk melewatinya, air yang selalu mengalir di tubuhnya justru memperkuat akan kegagahanya yang begitu kuat, merupakan laki-laki idaman yang belum pernah saya temui kedua kalinya, cerdas dan bijak ketika mengambil keputusan cukup dengan hati bersih yang begitu saya spontan mengatakan. Iya, benar  itulah kaptenku beliau merupakan putra ke tiga dari lima bersaudara beliau lahir di Gisting

Pria Tangguh yang selalu menjadi motivasi di dalam kehidupanku. Ayah saya adalah seorang kapten tanpa pangkat yang rela mengorbankan dirinya untuk memperjuangkan keluarganya. Beliau yang menjadi pelindung, pendidik, tempat curhat dan juga sebagai Inspiratif terhebat yang pernah saya kenal selama ini. Beliau selalu berjuang untuk menghidupi keluargannya dengan cara yang baik dan benar. Sosok lelaki yang memberikan sebuah kenyamanan dan selalu bewarna di dalam keluargannya.

Usaha dalam berjuangnnya......

Pernah suatu ketika ketika beliau masih seumuran remaja ingin sekali mondok dengan aslinya realita dalam kehidupan keluargannya itu dari keluarga yang yang hidup dengan cukup tidak lebih dari itu, tetapi karena perjuangan beliau kegigihan semangat untuk mondoknnya beliau kenal dengan si Mbah KH. 'Asiq beliau yang terkenal dengan ilmu hikmahnnya dan menjadi pemangku Masjid Gisting Atas Kabupaten Tanggamus Provisi Lampung yang merupakan putra ke tiga dari si Mbah KH. Nur Muhammad Abdurrahim Busthamil Karim atau yang biasa di panggil dengan sebutan mbah Busthom. Nah pada waktu itu, ayah di ajak mondok/nyantri oleh mbah KH. 'Asiq ke Pondok Pesantren Roudlotussholihin Purwosari Padang Ratu Lampung Tengah Lampung. Untuk mondok di pesantren ayahnya Pondok Pesantren sang Ayah Mbah KH. Busthom. 

Akan tetapi pada waktu itu mbah Busthom sudah meninggal jadi di lanjutkan oleh putra ke sepuluh mbah Busthom yang merupakan penerus Pondok Pesantrennya tersebut beliau bernama KH. Jamaluddin HB, beliau termasuk juga pengurus Nahdlatul Ulama Lampung dan juga merupakan Mursyid utama, pengurus idarotul wustho thoriqoh qodiriyyah naqsabandiyyah Yayasan Roudlotussholihin. Karena ada restu dari orang tua ayah saya ikut tindak mbah 'Asiq menuju Pondok dengan tidak membawa uang tunai sedikit pun hanya membawa beberapa helai baju untuk ganti baju nantinya. yang masuk daftar tanpa  uang tunai pun beliau selalu di arahkan dari awal oleh sang Guru kesayangan beliau mbah 'Asiq tersebut Setelah sampai sana ayah saya di ajak untuk sowan ke ndalem setelah itu, Karena beliau termasuk keluarga yang kurang cukup selanjutnya untuk biayaanya beliau di bebaskan tanggungan di bantu oleh mbah 'Asiq, ayah di ajak untuk berkenalan dengan teman-teman yang lainnya di pondok itu di ajak ke sawah.

Ehhhhh....lucunya karena ayah berpakai rapih pas awal disana di kira itu juragan datang ingin survei sawah padahal karena di ajak berkenalan setelah itu di perkenalkan akhirnya saling mengenali...di samping itu ketika teman-temannya sekolah beliau bekerja sebagai bonusnya nanti bisa di gunakan untuk pembayaran-pembayaran mendadak nantinnya.

Dengan jangka yang begitu singkat berapa waktu kemudian ayah di suruh pulang oleh sang ibu yang juga merupakan nenek saya, akhirnya ayah sowan kepada mbah KH. Jamaluddin HB yang biasa di sebut dengan panggilan abah Jamal ini, beliau izin untuk pulang agar tetap selalu mendapat barokah dari abah Jamal. 

Ternyata karena sosok beliau merupakan sosok yang bertanggung jawab atas kehidupan perekonomian di keluargannya dari satu dan dua kali beliau di izini pulang untuk yang terakhir kalinya ini niat ayah untuk sowan pamit pulang yang biasanya santri sebut itu boyongan sebelum ayah pamit pulang yang ke tiga kalinnya beliau sempat bermimpi bertemu dengan seseorang yang memberi tiga buah kelapa ternyata dari mimpinnya tersebut bisa di artikan bahwa beliau hanya bertahan dalam jangka tiga bulan di pondok pesantren.

Hingga pada akhirnya beliau berhenti mondok dan melanjutkan mulai untuk bekerja dengan terlatih kemandiriannya beliau merupakan salah satu putra yang sangat aktif dalam melakukan apapun padahal Pendidikan beliau hanya sampai SMP akan tetapi tidak menjadi tidak semangatnya beliau untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya sampai merantau-merantau. Suatu ketika karena kegigihan beliau semangat itu ada sebuah pekerjaan menetap yang terletak di dekat rumahnnya itu membuka 10 orang yang minat untuk bekerja di situ kusus penduduk yang tinggal di dekat pekerjaan menetap tersebut . 

Masuk dengan tanpa tes dan tidak melihat akan status Pendidikan akhir beliau dan itu di mulai dari perintisan hingga berlaku sampai sekarang beliau menikah dan mempunyai keturunan. Setelah lewat berjalannya waktu,hari bahkan bertahun-tahun beliau merubah suasan keluargannya baik dari asal keluargannya dengan Bapak Tupon dan Ibu Asiyah sekaligus mereka adalah kakek dan nenek saya  dan ke 4 saudarannya itu maupun Bersama keluarga kecil barunya dengan selalu didampingi istrinya yang bernama Siti Asiyah juga termasuk Ibu saya sendiri dan diberikan warna dalam kehidupannya yang cerah beliau yang di karuniai 2 putri dan 1 putra  itu mulai berkembang dan memperbaiki perekonomiannya dalam kehidupannya sehingga menjadi sebuah keluarga sederhana dengan segala kecukupan yang dapat terpenuhi.

 Karna ayah pernah berprinsip dulu beliau itu kan ketika ingin mondok dan sekolah tidak bisa terpenuhi karena kebutuhan keluarga yang lebih penting oleh karena itu, beliau ingin nanti keturunannya / putra putrinya kelak bisa mondok dan melanjutkan pendidikannya hingga selesai sampai suatu saat karena ayah lulusan SMP, beliau melanjutkan untuk ikut program paket C yang bisa menjadikan ayah lulus SMA jadi untuk mempermudah beliau selanjutnya maupun mempermudah akan putra putrinya kelak. Sosok beliau yang bijaksana juga super cuek akan tetapi, dibalik kecuekannya itu beliau itu looo perhatian banget akan lankah-langkah putra putrinya.

Beliau yang mengajari kita untuk melangkah, selalu mengajari bersyukur dengan selalu mengenalkan akan luasnya indahnya agama Islam sehingga saya beserta saudara perempuan saya hingga saudara laki-laki saya ini bisa melanjutkan hingga tahap akhir nantinya. Di mulai dari saya sendiri dengan Ridho Sang maha Esa diserai dengan senjata paling ampuh beliau dan usahannya hingga putri yang pertamanya bisa berpendidikan mulai dari tingkat TK RAMA Landbaw, Gisting, MI.MA Landbaw, Gisting ,MTs RH Lampung Tengah ,MA RH Lampung Tengah dengan vibes masuk dalam kehidupan pesantren hingga saat ini menjalani S1 di UIN Maulana Malik Ibrahim malang ini yang terkadang masih membuat beliau masih terngiang ternyata beliau bisa mewujudkan keinginannya itu berkat Sang Maha Esa mengabulkan keinginannya . 

Di lanjut putri yang kedua ini sama dalam pendidikannya bervibes pesantren mulai dari tingakt TK-MA itu sama sedangkan putra ketiganya ini itu masih tahap tingkat MI. beliau selalu mendidik putra putrinnya untuk hidup sederhana, mandiri supaya keturunnya tidak kaget dan terbiasa dengan kehidupan di mana pun tempat entah ketika fase kesulitan atau pun fase hidup tercukupi kelak harapan beliau tetap yang paling terbaik untuk putra putrinnya kelak, yang juga menjadi motivasi teladan bagi kita para putra putrinnya.

Untuk itu beliau selalu berpesan kepada keturunannya yang intinya bahwa "Nak, harta itu bukanlah menjadi patokan kamu kelak dalam sebuah kesuksesan karena kesuksesan itu dapat di raih dengan usaha yang gigih dan semangat karena kecerdasaan seseorang itu menjadi bonusnya ketika Alloh meridhoi dan tak lupa dengan selalu berdo'a dengan di sertai Usaha yaaa....".  

Dan juga " Jika kamu mempunyai masalah maka berusahalah berani jangan takut ya.... Hadapilah masalah mu dengan berusaha sendiri jika kamu tidak mampu maka curhatlah kepada Sang Maha Esa agar masalahmu di peringan dan tetap bisa menjalaninnya". Itulah cerita akan kaptenku begitulah cara seksi sederhannnya mendidik putra putrinnya akan sebuah semangat, berusaha, berjuang dengan tetap mandiri tidak dengan keadaan fase-fase memanjakan karena cara seksinya yang begitu istimewa yang membuat selalu saya ingat denga hidup berjalan mandiri pada umumnya untuk mencapai sebuah kesuksesan.

Semoga bermanfaat...

Sekian Terima Kasih........   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun