Film Tebusan Dosa yang diproduksi oleh Palari Film, merupakan film Indonesia bergenre horor dengan sentuhan plot misteri dan drama. Disutradarai oleh Yosep Anggi Noen yang berkolaborasi dengan Legacy Picture dan Showbox, Studio asal Kore Selatan, yang sukses menproduseri film Exhuma, film horor yang berhasil box office, serta telah terbukti mendapat sambutan sangat positif di Indonesia.Â
Sinopsis Film Tebusan Dosa
Sinopsis singkat dari cerita ini bercerita mengenai seorang ibu bernama Wening (Happy Salma) yang berduka cita karena kehilangan putri yang dicintainya, yaitu Nirmala (Keiko Ananta) karena kecelakaan motor disebuah jembatan yang mengakibatkan Tirta jatuh dan hanyut di sungai. Tragedi ini sangat menimbulkan trauma bagi Wening, karena juga merenggut nyawa Uti Yah (Laksmi Notokusumo), sang Ibunda hingga membuat ibundanya meninggal. Namun demikian Wening percaya, putrinya yaitu Nirmala, yang jasadnya belum ditemukan hingga akhir tenggat waktu anggota penyelamat SAR menyusuri sungai, masih hidup. Segala hal rela akan dilakukan oleh Wening, untuk menemukan Nirmala, yang diyakininya sangat, masih hidup. Termasuk meminta tolong kepada Tirta (Putri Milano), seorang kreator podcast misteri sampai seorang peneliti pria dari Jepang bernama Tetsuya (Shogun) sampai kepada meminta pertolongaan kepada dukun misterius yang bernama Mbah Gowa. Dari sinilah misteri dan banyak kejadian horor mulai terjadi disekeliling Wening. Sanggupkah Wening menemukan Nirmala? Dimana Nirmala sebenarnya?Â
Cerita dibalik layar dari film Tebusan Dosa:
Pada press release tanggal 17 September 2024 di Epicentrum Jakarta, dirilis  official poster film serta official trailer film ini.Â
juga yang tidak kalah seru adalah pemaparan implisit cerita dibalik layar dari film ini, dimana dihadiri langsung oleh para film maker dan beberapa aktris dan aktor tokoh utama film.Â
Berikut beberapa cerita nyata dibalik layar:
1). Debut perdana dari sebagian besar sineas film
Diceritakan langsung pada press release oleh sineas yang terlibat dalam film ini, bahwa ternyata cukup banyak sineas film ini yang berani mencoba keluar dari zona nyamannya dan mengeksplorasi suatu hal yang baru.
Sang Sutradara yang berasal dari Yogyakarta, Yosep Anggi Noen, yang sebelumnya dikenal lewat film " IStirahatlah Kata-Kata" dan " 24 jam Bersama Gaspar", yang pernah meraih nominasi sebagai sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia, melalui film Tebusan Dosa ini, mencoba mengeksplorasi lebih jauh dengan menggarap film misteri-horror pertamanya. Kemudian, aktris Puti Marino yang berperan sebagai Tirta, pun demikian. Artis muda bertalenta yang biasanya membintangi film drama ini, pun membuat pengalaman pertamanya dalam membintangi film bergenre misteri horor. Fakta menarik lainnya, Laksmi Notokusumo yang berperan sebagai Uti Yah, juga menceritakan bahwa dirinya sangat antusias, karena perdana memerankan tokoh manusia yang telah mati atau hantu sekaligus juga memerankan tokoh manusia hidup.Â
Serta rumah produksi Palari Film, juga mengkonfirmasi bahwa film Tebusan Dosa ini merupakan proyek film misteri horor perdananya.Â
2).Keberadaan unsur film Exhuma cukup terasa didalam film ini
Melalui kerjasama dengan studio Showbox, terdapat unsur dan ciri khas Exhuma, yang dengan sengaja ditampilkan pada film tebusan dosa ini, khususnya  visual dan colour tone pada poster film yang nyaris serupa (Lihat pada Gambar 1). Visual film ini cenderung menampilkan close up pemain utama dengan ekspresi wajah yang kuat, cukup serupa dengan exhuma. Juga demikian dengan colour tone yang bernuansa hijau sage agak kebiruan pucat dan sentuhan warna hitam pada sekeliling visual poster. Diperkuat juga dengan sentuhan background musik berupa pukulan alat musik sejenis tambur yang sudah tidak asing lagi terdengar pada film Exhuma, turut hadir difilm ini.
3). Unsur Misteri dengan Kearifan Lokal
Film Tebusan Dosa yang memiliki genre utama horor ini, berbeda dengan film horor pada umumnya, maka film ini mencoba mengangkat kejadian sederhana yang relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya dengan sentuhan drama keluarga, kemudian pengembangan cerita selanjutnya dibawa dalam model investigasi bernuansa misteri. Pada potongan trailer film dan sinopsis film, contohnya, latar tempat adegan film mengambil suasana sungai. Ini tidak terlepas dari banyaknya aliran sungai yang ada di Indonesia, dimana tidak jarang, banyak cerita mengenai sungai yang selain menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar, juga kerap kali menjadi tempat dari berbagai aktivitas, khususnya didaerah pinggir kota atau pedesaan dari: Mandi Cuci Kakus (MCK), anak-anak berkumpul dan bermain, sampai dengan sarana penghubung antar satu tempat dengan tempat lainnya. Tidak jarang beberapa aliran sungai terkenal berada di tempat yang agak terpencil dan bernuansa agak angker karena minimnya penerangan lampu dimalam hari. Jugamasih cukup sering terjadi, aliran sungai yang deras dapat mengakibatkan seseorang hanyut ketika sedang bermain di sungai. Yosep Anggi Noen, sutradara film ini pun sharing pada saat press conference, bahwa ia pernah memiliki pengalaman duka dimasa kecil ketika harus kehilangan temannya akibat tenggelam di suatu sungai. Peristiwa ini cukup meninggalkan bekas kesedihan dihatinya. Dimana peristiwa ini secara tidak langsung memiliki unsur yang mirip terhadap film Tebusan Dosa yang digarapnya. Unsur lokal lainnya: subjek kepercayaan terhadap seseorang yang diyakini memiliki kekuatan supranatural yang lekat dengan kehidupan masyarakat melalui kehadiran tokoh dukun Mbah Gowa, juga tidak kalah menarik dengan kehadiran tokoh Tirta (Putri Marino) sebagai kreator podcast misteri, yang merepresentasikan dari kehidupan masyarakat modern yang sangat gadget minded namun seringkali Fear of Missing Out (FOMO) Â terhadap setiap kejadian aneh bin misterius, termasuk obsesi untuk menjadi viral.
4). Happy Salma mengakui tidak mudah dalam memerankan tokoh utama Wening
Happy Salma sebagai aktris serba bisa sekaligus pemain teater yang telah terbiasa dalam memerankan berbagai peran dan kaya akan gestur dan ekspresi pun, merasakan tantangan yang cukup berat dalam mendalami peran Wening pada film ini. "Wening adalah karakter perempuan yang sulit dimainkan. Wening tidak memiliki sinar mata berbinar-binar", oleh karena itu sepanjang film, aktris cantik ini kerap kali melakukan meditasi.
5). Keseriusan dalam menggarap film Tebusan Dosa
Palari film yang telah memiliki rekam jejak produksi film tanah air yang menjanjikan seperti film " Kabut Berduri" yang menjadi film Netflix Original Indonesia dan menduduki peringkat 2 dalam Daftar Global Netflix Top 10 English, "Ali & Ratu-ratu Queens" (2021), Aruna dan Lidahnya (2018), rumah produksi ini juga tidak segan bekerja sama dengan Showbox dan juga langsung mendatangkan tokoh Shogun, aktor dari Jepang yang memerankan tokoh Tetsuya, seorang peneliti dari Jepang dan melibatkan cukup banyak pemain film tanah air dari berbagai generasi yang kiprahnya aktif pada film ini, termasuk Happy Salma, Putri Marino, serta Laksmi Notokusumo. Penyajian cerita film berupa misteri horor yang kuat dengan drama yang mengharukan, merupakan konsep inti dari film ini, termasuk detail estetika sinematik yang coba ditampilkan melalui film ini.
Jadi, sudah siapkah teman-teman untuk membantu Wening, memecahkan misteri guna mencari keberadaan Nirmala? Saksikan segera film Tebusan Dosa, di bioskop nasional mulai 17 Oktober 2024.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI