Review Film "Harold and The Purple Crayon: Kekuatan Super Lewat Imajinasi Tanpa Batas

        Film keluarga bergenre petualangan Sci-Fi dengan unsur komedi ini merupakan adaptasi dari "Top 100 Book For Children" versi National Education Association (USA), dengan judul yang sama, yang ditulis oleh Crockett Johnson pada tahun 1955. 

Buku Original Harold and Purple Crayon tahun 1955 (Sumber Gambar: Wikipedia)

Menariknya, pada film  The Harold and The Purple Crayon yang rilis global di  2024 ini, sutradara Carlos Saldanha menampilkan tokoh utama, Harold (Zachary Levi) telah beranjak dewasa. Disini ia berpetualang dengan sahabat karibnya yakni seekor rusa jantan (Li Rel Howery) dan landak betina kecil (Tanya Renold) dalam mencari sosok "ayah" yang disebut sebagai old man, dengan pergi ke kehidupan nyata sesungguhnya. Harold memiliki kekuatan super yang diberikan oleh sosok " ayah" nya yakni dapat menciptakan hal apapun yang ia inginkan dengan krayon ungu ditangannya. 

Harold Menggambar Pesawat Terbang (Sumber Gambar: Sony Picture)

Si landak dan si rusa, yang baik hati dan menggemaskan ini pun selalu setia mengikuti Harold pergi, termasuk ikut membantu berpetualang ke dunia nyata orang dewasa. Landak dan rusa, pada film yang berdurasi 1 jam 30 menit ini, jika pada buku originalnya diceritakan sebagai sosok binatang, maka pada film ini ditampilkan sebagai sosok manusia dewasa yang setia menemani Harold berpetualang seru.

Petualangan manjadi menarik ketika Harold memutuskan untuk menggambar pintu masuk ke dunia nyata dengan satu batang krayon ungunya. 

Harold dan Gambar Pintu Dunia Nyata (Sumber gambar: CTMB)

Harold pribadi belum pernah menginjak dunia nyata, demikian halnya dengan si Landak dan si Rusa. Penonton akan disuguhkan bagaimana rasanya hidup didunia nyata orang dewasa dalam sudut pandang anak kecil yang beranjak dewasa dan juga sudut pandang seekor landak dan rusa yang tiba-tiba bertransformasi secara ajaib menjadi manusia dewasa! 

Papan Selancar Yang Digambar dengan Krayon Ungu Harold (Sumber Gambar: Sony Pictures)

Banyak scene manis dan penuh kejutan dalam film ini, penulis sendiri merasakan bagaimana film ini berhasil menyuguhkan faktor emosi, harapan, imajinasi dan kreativitas sebagai bahan utama dalam setiap konflik yang terjadi dan terus penasaran bagaimana resolusi penyelesaian yang akan diambil oleh Harold dan para sahabatnya. Termasuk misalnya ketika si Rusa kecil yang selalu penasaran dan aktif, dikejar polisi FBI karena memasuki rumah orang tanpa izin karena kelalaiannya tersesat ingin menemukan teman-temannya  ataupun si rusa yang otomatis akan berubah kembali menjadi sosok binatang Rusa ketika terjepit keadaan yang menakutkan. Penulis pribadi ketika menonton Premiere Screening film ini dengan komunitas GAC Movie, terus tergelitik dalam berpikir kreatif kira-kira apa yang berikutnya akan digambar Harold untuk menyelamatkan dirinya dalam suatu permasalahan riil. Ternyata, banyak hal yang tidak terpikirkan sebelumnya, yang ternyata bisa menjadi solusi praktis untuk menyelesaikan tantangan petualangan Harold.

      Film ini menceritakan pentingnya nilai universal: harapan dan cinta kasih antara makhluk hidup yang penting untuk dimiliki oleh semua orang. Melalui kekuatan imajinasi murni dari kacamata seorang Harold yang beranjak dewasa, penonton dibawa merasakan bagaimana dunia nyata orang dewasa begitu menantang sekaligus berbahaya dalam kacamata seorang anak. Kreativitas dan problem solving seorang anak diuji ketika Harold harus menghadapi setiap tantangan dunia nyata termasuk dalam menghadapi teman pustakawan yang ternyata adalah musuh jahatnya, Gary (Jemaine Clement) yang ingin menyalahgunakan kekuatan krayon ungu miliknya untuk kepentingan pribadinya. Seperti apa yang akan Harold gambar untuk meloloskan diri dari jebakan borgol Gary? Apakah Harrold bisa membantu teman barunya, Mel (Benjamin Bottani) agar dapat datang ke sekolah tepat waktu? Akankah Harold dan para sahabatnya berhasil menemukan sosok "ayah"? 

Mel dan Gambar Teman Imajinasinya. (Sumber Gambar: The Killen Daily Herald)