Mohon tunggu...
Ameliyaros
Ameliyaros Mohon Tunggu... Dosen - Adventure Seeker I Literation Enthusiast

Knowledge is the Power I You are What You Think I Ig: @ameliyaros

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Borderlands, Dari Game Populer, Ketika Planet Retro 80'an Dikombinasikan dengan Dunia Super Modern

9 Agustus 2024   09:12 Diperbarui: 9 Agustus 2024   09:43 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Backdrop Film Borderland. (Sumber Foto: GAC Movie)

        Film layar lebar berjudul Borderlands ini rilis Agustus 2024, diadaptasi dari game populer yang berjudul sama. Film ini bercerita seorang wanita pemburu hadiah Lilith (Cate Blanchett) yang menerima tawaran dari seorang pengusaha kaya raya Atlas (Edgar Ramiez) untuk menemukan putri kecilnya, Tiny Tina (Ariana Greenbatt), yang dipercaya sebagai pembuka kunci gudang raksasa Eriden di planet Fiksi, Pandora. Lilith tidak sengaja bertemu dengan Roland (Kevin Hart), pasukan elit terlatih yang "menculik" Tina. 

Lilith, Wanita Cantik Pemburu Hadiah (Sumber Foto: Screenhub)
Lilith, Wanita Cantik Pemburu Hadiah (Sumber Foto: Screenhub)

Tiny Tina (Ariana Greenbatt). Sumber foto:Borderland wiki
Tiny Tina (Ariana Greenbatt). Sumber foto:Borderland wiki

Atlas yang rela menghabiskan uang berapun guna menemukan Tiny Tina, ternyata memiliki maksud terselubung. Roland yang satu kubu dengan Tina dan beberapa orang lain, berbalik didukung oleh Lilith. Dari sini mereka secara tidak sengaja membentuk kelompok solid dan berperang bersama dalam melawan seluruh monster, bandit berbahaya dan pasukan Atlas yang berjumlah besar, untuk menyelamatkan harta planet Pandora sebenarnya.

Lilith dan Grup Barunya dalam Film Borderland. (Sumber Foto: space.com)
Lilith dan Grup Barunya dalam Film Borderland. (Sumber Foto: space.com)

        Film ini merupakan film action sci-fi dengan unsur komedi asal Amerika Serikat, disutradarai oleh Eli Roth, dengan produser dari film populer lainnya seperti Uncharted, Spiderman, dan Venom. Tagline "Chaos Loves Company", sangat mewakili esensi dari film ini. Bagi para penggemar game adventure-action berjudul Borderland pertama (2007) ataupun sekuel  Borderland kedua (2012) atau sejenisnya, wajib untuk menonton Film ini. Karena hampir seluruh plot film yang berdurasi 102 menit ini, merupakan refleksi dari game besutan 2K tersebut.

Film vs Game dalam Borderlands (Sumber Foto: Whatculturegaming)
Film vs Game dalam Borderlands (Sumber Foto: Whatculturegaming)

 Adegan aksi heroik dari Lilith dan kelompoknya terasa begitu heroik dan seru. Bagaikan manusia super mereka melawan berbagai penjahat dan monster di planet Pandora, hal ini didukung oleh sinematik , audio dan penggunaan teknologi kamera digital yang mumpuni, sehingga penonton film merasa seperti ada dalam pertarungan aksi tersebut hampir dari awal hingga akhir film. Latar tempat dan suasana film pun unik karena menggambarkan situasi yang kontras, yakni planet Pandora yang bergaya kuno, rustic dan berkontur wilayah padang gurun yang gersang, lengkap dengan kehidupan warganya yang cenderung klasik seperti: bus truk era 80 an, televisi analog, kehadiran robot Clap Tap (suara diisi Jack Black) yang ceriwis dan humoris, mencairkan suasana film yang tegang.

ClapTrap (Sumber Foto: Sport Illustrated) 
ClapTrap (Sumber Foto: Sport Illustrated) 

 Planet Pandora yang merupakan tempat asal Lilith ini dikisahkan sebagai Planet  di galaksi yang memiliki peradaban yang sangat tertinggal, sangat tandus, berbahaya karena banyak monster ganas dan bandit, sekaligus tempat pembuangan sampah dunia di alam semesta. 

Para Bandit dalam Game Borderland. (Sumber foto: Gearbox Software)
Para Bandit dalam Game Borderland. (Sumber foto: Gearbox Software)

Pasukan Atlas pada Film Borderlands (Sumber Foto: Collider)
Pasukan Atlas pada Film Borderlands (Sumber Foto: Collider)

Hal ini berbanding terbalik dengan tempat perusahaan Atlas berada, yang digambarkan sebagai tempat yang sangat modern berteknologi super canggih, dimana memiliki senjata api dengan sinar laser, teknologi uang digital, sampai pesawat tempur mutakhir dan tameng anti peluru digital tembus pandang. 

       Film ini memiliki rating Parental Guide (PG-13) sehingga aman untuk disaksikan anak remaja, dengan pengawasan orang tua. Adegan perkelahian dibuat secara detail, namun tidak memberikan efek darah yang terlalu vulgar, juga tidak ada adegan percintaan orang dewasa.

     Hal menarik lainnya adalah, film ini memberikan porsi yang cukup besar terhadap isu feminisme. Hampir semua tokoh pemain utama dan pembantu, dipimpin oleh perempuan. Sebut saja, sang jagoan Lilith, putri Atlas Tiny Tina, ilmuan eksentrik Tannis (Jamie Lee Curtis), sampai dengan tokoh antagonis yakni komandan Knoxx (Janina Gavankar), pemimpin dari Crimson Lance Soldier kaki tangan Atlas. Hal ini cukup kontras dengan film action pada umumnya, yang biasanya menitikberatkan pada aksi heroik dengan tokoh utama laki-laki. Sementara disisi lainnya beberapa faktor yang masih bisa dikembangkan adalah alur cerita yang tergolong simpel dan mudah ditebak, aksi heroik Lilith dan kelompoknya yang terasa sangat mudah menang melawan begitu banyaknya musuh, tanpa satu anggota kelompoknya yang mendapatkan luka serius, identik dengan nyawa jagoan yang tidak terbatas persis pada konsol game; dan sedikit aksen bahasa Amerika dari Lilith yang terasa agak kurang pas.

But, overall, film ini sangat layak ditonton dan menghibur bersama teman, keluarga ataupun kerabat!

Lantas bagaimana apakah Lilith dan kelompok gad0-gadonya berhasil menyelamatkan Tiny Tina? Siapakah Putri Atlas sebenarnya? Apakah harta karun di gudang raksasa berhasil diselamatkan? 

Daripada penasaran, mari tonton langsung filmnya di bioskop kesayangan Anda.  

 Film ini sudah bisa disaksikan dibioskop Indonesia mulai 9 Agustus 2024.

 

Backdrop Film Borderland. (Sumber Foto: GAC Movie)
Backdrop Film Borderland. (Sumber Foto: GAC Movie)

Rating Pribadi 8/10.       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun