Mohon tunggu...
Ameliyaros
Ameliyaros Mohon Tunggu... Dosen - Adventure Seeker I Literation Enthusiast

Knowledge is the Power I You are What You Think I Ig: @ameliyaros

Selanjutnya

Tutup

Film

Sisi Lain Plot Film Heartbreak Motel: Ketika Reza Rahardian Menjadi Figur Antagonis yang Problematik

8 Agustus 2024   00:58 Diperbarui: 8 Agustus 2024   21:13 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maya dan Raga (Sumber Gambar: IDN News)

        Dari film bioskop asal Indonesia yang Anda pernah tonton selama lima tahun terakhir ini, mungkin kita cukup sering ya melihat aktor peraih piala Citra, Reza Rahardian, membintangi banyak judul film terkenal, dari berbagai genre apakah drama sampai komedi. Sebut saja seperti My Stupid Boss, Habibie dan Ainun, dan masih banyak lagi. Memang tak dapat dipungkiri aktor muda ini memiliki teknik akting yang sangat baik, berkarakter kuat dan juga wajah yang rupawan. 

        Jika pada umumnya kita melihat Reza Rahardian, berperan sebagai peran tokoh yang baik (antagonis), nah di film drama romantis yang berjudul: Heartbreak Motel garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini, yang merupakan adaptasi dari novel popluer yang ditulis oleh Ika Natassa ini, dihadirkan sosok Reza Rahardian sebagai tokoh pria utama yang bersifat antagonis atau berkarakter jahat dan problematik. Tidak hanya menggunakan satu pemain film " besar" namun film ini memberikan lebih dengan memasang semua pemain utama dari pemain film terbaik Indonesia yang pernah mendapatkan prestasi Piala Oscar versi Indonesia yaitu Piala Citra. 

Hmmm.... memang tidak main-main ya perencanaan film ini khususnya pemilihan pemainnya. Beberapa waktu lalu, penulis menonton film bersama dengan teman-teman komunitas pencinta film yaitu KOMIK. Berikut poin ulasan film versi penulis :)

Tokoh dan Jalan Cerita Film

Tiga pemain utama dari Film yang berdurasi 1 jam55 menit dari Visinema Picture ini adalah Laura Basuki yang memerankan Ava Alessandra, Reza Rahardian sebagai Reza Malik dan Chico Jericho sebagai Raga Assad. Cerita ini menitikberatkan pada hubungan cinta lokasi antara tokoh film besar yang sedang naik daun yaitu: Aya dan Reza yang terlihat begitu sempurna, namun sejatinya penuh dengan masalah. Ava, yang merupakan tokoh sentral dari film ini digambarkan sebagai sosok wanita cantik yang sangat pandai berakting, namun belum selesai dengan trauma masa kecilnya. Ia seringsekali terbayang-bayang akan sosok ayahnya yang melakukan KDRT kepada ibunya, didepannya. Hal ini meninggalkan traumatik mendalam hingga kini sehingga membuatnya takut untuk berhubungan serius dengan pria dan tidak jarang menimbulkan kepanikan saat ia bekerja sebagai artis. Reza,lawan mainnya sering menenangkan Ava dan lama kelamaan membuatnya nyaman dan jatuh hati. Namun ternyata cinta Reza tidak setulus cinta Aya. Konflik batin Ava ini dieksplorasi secara mendalam dalam film ini, dengan cukup sering menampilkan alur film yang bersifat maju-mundur. Aya mengetahui bahwa ternyata Reza yang ternyata playboy, hanya memanfaatkannya demi popularitas bintang dan menaikkan gimmick marketing film terbaru yang mereka bintangi.

Klimaksnya terjadi ketika Ava terus disakiti Reza tidak hanya melalui perkataan verbal yang kurang pantas sampai terus merongrong Ava dalam karir dan kehidupan sehari-harinya. Ava yang tidak tahan lalu tidak sengaja memukul kening Reza dengan benda tumpul hingga kening Reza terluka cukup lumayan, dan projek film yang mereka bintangi bersama dengan cameo sutradara yang diperankan oleh Luna Maya, harus terbengkalai.

Ava menjadi depresi dan memutuskan untuk menjauh dari Reza, sambil meminta bantuan manajernya untuk menghilang dari dunia gemerlap akting dan merubah identitasnya menjadi Maya, yang bekerja sebagai staff house keeping di hotel berbintang, dimana di tempat inilah Maya bertemu dengan Raga (Chico Jericho), yang kemudian jatuh cinta dengan Maya karena kesederhanaan dan karakter otentiknya. Maya akhirnya pun mulai luluh dan secara perlahan mencoba untuk menyembuhkan trauma masa kecilnya. Lantas siapa pria yang akhirnya dipilih oleh Ava atau Maya ini? Bagaimana Ava pada akhirnya apakah bisa berdamai dengan rasa traumatiknya?

Penulis sebelumnya menonton film ini bersama rekan-rekan dari komunitas Komik Kompasiana, Mari kita spill beberapa fakta unik yang sedikit banyak membangun cerita film secara keseluruhan sampai pada akhirnya bermuara pada kesimpulan akhir cerita film :)

Fakta Unik Film Heartbreak Motel:

Angga Dwimas Sasongko berperan sebagai sutradara, juga sekaligus menulis naskah film ini dengan bantuan Alim Sudio ini berhasil memberikan warna berbeda pada a). film drama yang berbudget besar dengan menyuguhkan pemain film papan atas dan cameo cukup banyak diambah dengan sinematik film yang layak dipuji karena cukup detail dan indah dari penggunaan tipe kamera yang variatif dan cukup banyak . b). Film ini dishoot menggunakan total 3 kamera, terdiri dari: 1 buah kamera digital (menghasilkan tampilan gambar yang jernih dan tajam) serta 2 buah kamera seluloid, yakni 1 kamera seluloid 16 mm( menghasilkan tampilan visual efek hangat atau grainy, efek retro) dan 1 kamera seluloid 35 mm (menghasilkan visual moderate atau ada ditengah-tengah antara tipe kamera dua lainnya tersebut.

c). Faktor teknikal dari kemampuan berakting dari tokoh di film ini tidak perlu diragukan dari sejumlah tokoh pemain film peraih Citra yang ditampilkan, chemistry yang dibangun antara Ava dan Reza pun terjalin cukup baik, terutama saat adegan perkelahian dan konflik diantara keduanya. Sementara dilain sisi, bila dilihat secara keseluruhan, emosi antar pemain baik pemain utama dengan pemain pemeran pembantu, khususnya antara Ava dengan ayahnya atau Aya dengan sahabat wanitanya, masih bisa dioptimalkan dan digali lebih jauh. Dalam beberapa adegan, latar musik dan visual yang menonjol sangat membuat penonton terhibur, namun emosi dalam film yang utamanya berjenis genre drama, juga tidak kalah penting. Penulis pribadi secara jujur merasa emosi dalam film ini masih bersifat standar. 

d). Film ini berani memberikan alternatif yang berbeda dengan memasang bintang Reza Rahardian sebagai tokoh antagonis yang sangat protektif terhadap pacarnya yakni Ava, kemudian berujung menjadi toxic dan manipulatif setelah menghadapi realita bahwa Ava, berhasil mendapatkan penghargaan film bergengsi padahal hanya pemain pendatang baru dibandingkan dengan Reza yang telah cukup lama malang melintang diindustri film, lebih jauh lagi ketika Ava tidak menyebutkan porsi  ucapan terima kasih pada pidato kemenangannya. Reza menjadi kecewa dan bertambah insecure, ego prianya muncul. Hal ini yang kemudian menjadi pemicu keretakan hubungan cinta Ava dan Reza. 

e). Film drama ini menggunakan teknik alur maju mundur yang non linier yang cukup intens. Dari realita satuan waktu saat Ava telah menjadi bintang terkenal dan berpacaran dengan Reza, kemudian mundur ke trauma masa kecil Aya dengan bayang-bayang ayahnya menusuk ibunya dengan sebilah pisau (visual ini cukup sering diputar, tidak kurang dari tiga kali) untuk menegaskan  bahwa psikologis Ava masih belum pulih dari inner child trauma. Kemudian alur maju, konteks ketika Ava menyamar menjadi Maya dan bekerja sebagai staf housekeeping disebuah hotel berbintang, dari kesehariannya bekerja sampai adegan hubungan pendekatan cinta yang dibangun antara  Raga kepada Maya dalam beberapa babak. Sejenak, agak terasa alur maju mundur ini agak monoton dan mudah ditebak arah selanjutnya karena relatif berada digaris waktu yang tidak jauh berbeda dengan realita masa kini ketika Laura Basuki menjadi Ava ataupun Maya. 

f). Film drama ini ingin menampilkan atmosfer yang modern dengan tone yang kekinian mengikuti tren drama romantis Asia seperti Hotelier atau drama tentang pria kaya yang jatuh cinta dengan gadis miskin yang lugu. Hal ini terlihat dari wardrobe Ava yang menampilkan gaun dan baju kerja yang simpel begitupun dengan busana Reza dan Raga;  potongan rambut dan gaya para pemain yang elegan dan simpel termasuk dengan desain tempat tinggal Ava dan Reza. 

Beberapa Poin Film yang Sedikit Ganjil

Film ini secara umum sangat menarik dan patut ditonton, namun tentu ada beberapa poin yang terasa sedikit ganjil ataupun kurang logis menurut kacamata penulis.

Pertama, bahwa potongan rambut Raga yang ditampilkan pada adegan film berbeda dengan potongan rambut yang tampil pada poster film. Sosok Raga cukup dengan blazer dan baju kasual dan tubuh atletis berhasil dibangun. Namun potongan rambut Raga dengan potongan belah dua berantakan dan khas Chiko Jerikho tampak sangat kontras dengan visual poster film yang ditampilkan, yaitu rambut rapi.   

Poster Film Heartbreak Motel dari ki-ka: Raga, Ava dan Reza (Sumber Gambar:fb/cinema xxi)
Poster Film Heartbreak Motel dari ki-ka: Raga, Ava dan Reza (Sumber Gambar:fb/cinema xxi)

Novel Heartbreak Hotel By Ika Natassa (Sumber gambar: Gramedia)
Novel Heartbreak Hotel By Ika Natassa (Sumber gambar: Gramedia)

Kedua, Film ini memang adaptasi dari novel yang berjudul sama: Heartbreak Motel, namun baik visual latar belakang poster berupa ruangan hotel yang sangat megah, menjadi kurang logis. Hal ini pun terlihat kasat mata dari dari setiap konsep tempat adegan Maya yang bekerja sebagai staf house keeping di Hotel bintang tertama dan Ava ketika menyewa kamar tipe suite secara incognito. 

Ketiga, diceritakan bahwa untuk menyembuhkan luka masa kecilnya dan membebaskan diri dari keriuhan dan masalah hidup Ava saat berkonflik dengan Reza, Ava lantas memilih jalan merubah identitasnya menjadi wanita biasa yang kemudian menyibukkan diri dengan bekerja menjadi staf house keeping di hotel mewah dan merubah total penampilan wajahnya menjadi sekilas seperti Betty La Fea, namun tanpa behel gigi. Poni panjang didahi, dan kacamata berbingkai hitam tebal menutupi hampir sepertiga wajahnya. Jelas sekali ini untuk menyamarkan agar orang lain tidak mengenalinya sebagai bintang film terkenal Aya. Namun bagaimana dengan prilakunya? Prilaku Ava yang cenderung hidup bebas dan mewah, yang juga terkadang merokok sama sekali berbeda dengan karakter Maya. Sepanjang adegan diluar adegan saat Maya bekerja sebagai staff housekeeping, hampir tidak terlihat prilaku yang mirip antara Ava dan Maya, juga bagaimana misalnya Aya dapat memproses sampai pada meng-coup depresi dari trauma masa kecilnya dan masalah percintaannya dengan Reza yang belum tuntas. Maya menjadi sosok baru yang asing karena tidak ada irisan prilaku yang mirip dengan sosok aslinya, yaitu Ava. Apakah Ava memiliki kepribadian ganda? atau Ava benar-benar berusaha menutup rapat semua masalah yang tengah dihadapi oleh Ava?

Maya dan Raga (Sumber Gambar: IDN News)
Maya dan Raga (Sumber Gambar: IDN News)

Ya, beberapa poin diatas menimbulkan pertanyaan dalam benak penulis dan beberapa penonton, namun bisa juga memang film ini didesain untuk memiliki plot semi terbuka dimana pemikiran penonton apapun dibebebaskan untuk berinterpretasi.

Film ini sedang tayang di bioskop Indonesia. Silahkan yang penasaran bagaimana kisah realita kehidupan dari Ava? Siapa yang akhirnya dipilih Ava sebagai pelabuhan cinta akhirnya ,apakah Reza atau Raga? Bisa Anda saksikan langsung di bioskop kesayangan Anda. 

 Review Pribadi: 7/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun