Mohon tunggu...
Ameliyaros
Ameliyaros Mohon Tunggu... Dosen - Adventure Seeker I Literation Enthusiast

Knowledge is the Power I You are What You Think I Ig: @ameliyaros

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ketika Seni, Musik, Literasi dan Panganan ala Cafe Populer Hadir Menyapa dalam Suasana Tempoe Doeloe

13 Desember 2023   23:58 Diperbarui: 28 Desember 2023   19:54 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut di Kampoeng Gallery (Foto by @ameliyaros)

Ketika Seni, Musik, Literasi dan Panganan ala Cafe Populer Hadir Menyapa dalam Suasana Tempoe Doeloe

"Di Dunia ini Tidak Ada Sampah, Yang Ada Hanya Salah Tempat" - Ivan Moningka

"Lebih Baik Berkumpul Dengan Sahabat didalam Hutan, Daripada Menyimpan Emosi di Dalam Rumah" - Kampoeng Gallery 

"Think Different" - Anonim

"Life a Life You Will Remember" - Anonim

      Beberapa kata-kata diatas merupakan rangkaian kata filosofi atau quote yang dapat Anda temukan ketika menginjakkan kaki ditempat yang berlokasi tidak jauh dari Stasiun Kereta Api " Kebayoran" tepatnya di  Jl. Mesjid Al Huda no.1, RT 05/Rw )1, Kebayoran Lama Utama, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240. Nama tempat unik ini adalah Kampoeng Gallery.

       Sesuai dengan namanya, ketika Anda menjejakkan kaki ditempat ini memang kita akan merasakan seperti berada di ruang galeri seni yang luas dengan berbagai koleksi benda-benda seni yang variatif dan telah jarang ditemukan di masa modern ini, contohnya adalah: telepon rumah, radio, kaset dan piringan hitam sampai dengan papan congklak yang dapat dimainkan bersama dan salah satu hal yang penulis paling sukai adalah adanya berbagai rangkaian kata filosofis yang diciptakan oleh Bapak Ivan Moningka ataupun dikumpulkan beliau sebagai koleksi literasi tertulis yang sayang untuk dilewatkan. Bpk Ivan Moningka adalah pemilik dan inisiator tempat yang berdiri sejak 2010 ini. Bersama istri, anak dan keluarganya beliau mengelola tempat apik ini sampai dengan saat ini.

Salah satu Kata Filosofi di Dinding di Kampoeng Gallery (Foto by @ameliyaros)
Salah satu Kata Filosofi di Dinding di Kampoeng Gallery (Foto by @ameliyaros)

Mesin Tik Antik, Telepon Rumah dan Buku Bacaan  (Dok. Pribadi)
Mesin Tik Antik, Telepon Rumah dan Buku Bacaan  (Dok. Pribadi)

      Kehadiran Kampoeng Gallery ini awalnya timbul dari kegemaran Ivan Moningka dimasa kecil dalam mengumpulkan kaset musik dan buku bacaan dari berbagai tempat traveling yang beliau kunjungi khususnya dari pasar loak atau thrift market yang harganya terjangkau dan memiliki pilihan yang sangat variatif. Saat itu Ivan kecil yang berasal dari Manado merantau ke Jakarta dan tidak memiliki banyak uang, sehingga belanja melalui pasar loak dirasakan sebagai pilihan yang realistis. Hal ini kemudian tidak sengaja menjadi memori yang membekas  dan mengantarkan beliau menggeluti bisnis tempat ini sampai dengan sekarang. Sembilan puluh persen barang yang dijual di tempat ini adalah barang bekas, dimana untuk pemasok dari buku bacaan, barang-barang seni seperti lukisan, pot bunga, furniture antik sampai dengan barang lawas lainnya diperoleh dari berbagai sumber dari berbagai daerah, termasuk dari pengunjung tempat ini. Pengunjung tempat ini tidak jarang yang menghibahkan barang lawas yang sudah tidak digunakan namun masih layak pakai ataupun dapat menjualnya kepada pemilik tempat ini dengan harga yang disepakati. Selain mengelola Kampoeng Gallery, Ivan Moningka juga membantu komunitas anak kurang mampu di wilayah Bekasi. Sehingga sebagian buku bacaan yang dikumpulkan biasanya diteruskan untuk sumber literasi bagi komunitas tersebut.

Ivan Moningka dan Koleksi Barang Antik (Dok. Pribadi)  
Ivan Moningka dan Koleksi Barang Antik (Dok. Pribadi)  

     Di suatu hari Minggu pagi menjelang siang (10 Des 2023), penulis bersama teman-teman dari Komunitas Traveler Kompasiana (KoTeKa) berkesempatan mengunjungi tempat hangout yang cukup populer di kalangan anak muda di Jakarta. Tempat ini terkenal dengan kekhasan suasana tempoe doeloe atau vintage, dimana di tempat ini selain dapat untuk berkumpul bersama teman-teman atau kerabat dengan santai dan cukup nyaman karena area yang cukup luas dapat menampung sekitar lebih dari tiga puluh orang dengan tempat duduk yang lumayan privat dengan masing-masing area diberikan jarak yang cukup dengan suasana yang terasa seperti rumahan ala tempoe doeloe dengan fasilitas membaca buku gratis, ruang koleksi benda-benda seni dari lukisan, radio jadul, mainan atau souvenir thrift market sampai dengan kaset dan piringan hitam langka. Tidak kalah menarik disini juga tersedia  live musik setiap hari Senin, cafe berserta kios kopi mungil lengkap dengan baristanya dan yang paling diminati oleh anak-anak putih abu-abu adalah fasilitas sebat atau merokok dengan harga terjangkau. 

Komunitas KoTeka di Kampoeng Gallery (Dok.Pribadi)
Komunitas KoTeka di Kampoeng Gallery (Dok.Pribadi)

     Cukup mengejutkan meski tempat ini bernuansa oldies, ternyata pasar konsumen terbesar adalah anak-anak  muda termasuk sekolah SMA dan  anak-anak kuliah sekitar Jabodetabek. Hal ini terbukti ketika penulis berkunjung kesana, meja kursi tempat ini sebagian besar terisi oleh kehadiran anak muda. Sementara market lainnya adalah untuk pengunjung yang ingin merasakan nostalgia masa lalu dan tidak jarang ada turis asing seperti dari Australia dan negara tetangga yang mampir untuk merasakan suasana tempoe doeloe yang simpel dengan sederhana dan kekeluargaan lokal Indonesia, yaitu ruangan semi outdoor dengan kipas angin dan jalan ke ruangan kecil yang penuh dengan aneka barang lawas unik yang disusun layaknya seperti di rumah kuno. 

Kesan rumah tempoe doeloe yg apik (Dok.pribadi)
Kesan rumah tempoe doeloe yg apik (Dok.pribadi)
 

      Anda dapat berkunjung ke tempat ini mulai dari jam 11 pagi sampai dengan jam 11 malam setiap harinya. Anda bisa mengobrol dengan santai dan bertukar pikiran dengan pengunjung lain ataupun dengan Ivan dan atau keluarga yang biasanya hadir ditempat ini sampai dengan bermain congklak bersama. Pengunjung yang hadir ditempat ini umumnya datang untuk bersantai dan mencari suasana yang berbeda dari rutinitas, sehingga perasaan seperti dikejar waktu dan terburu-buru hampir tidak dirasakan.

     Jika Anda lapar tidak perlu khawatir karena ditempat ini pun menyediakan cafe yang menyediakan cemilan populer masa kini seperti Kebab Mozarella, Kwetiau Goreng Kampoeng, Nasi Goreng Kampoeng, Indomie Telur dan masih banyak lagi dengan harga terjangkau mulai dari Rp 17.000,- juga minuman dari Es/Wedang Jeruk, Minuman Soda, Wedang Jahe, Es Coklat sampai dengan aneka kopi dan smooties dari tenant Kopi " Nuatan Orang Rumah" yang juga hadir ditempat ini.

Kebab Mozarella (Dok.Pribadi)
Kebab Mozarella (Dok.Pribadi)

Sosis Telur (Dok.Pribadi)
Sosis Telur (Dok.Pribadi)

Strawberry Regal (Dok.Pribadi)
Strawberry Regal (Dok.Pribadi)

Barista sedang membuat Kopi (Dok.pribadi)
Barista sedang membuat Kopi (Dok.pribadi)

     Penulis sarankan untuk Anda yang ingin berkunjung ke tempat ini untuk naik kendaraan umum (terdekat stasiun kereta commuter Kebayoran atau halte busway Kebayoran Lama). Karena lokasi tempat ini agak masuk gang kecil (yang hanya dapat dilewati kendaraan roda dua). Kendaraan motor dapat parkir di dekat tempat ini, seperti di area Mesjid Al Huda yang terletak disebelah tempat ini . Sementara untuk kendaraan roda empat atau mobil, dapat parkir di area sekitar sebelum masuk gang. 

Terima kasih.

Semoga bermanfaat!

__

 

      

       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun