Juga, Ing putri mereka yang mulai kesulitan tidur dimalam hari di apartemen, kicauan burung gagak dan angin besar yang tiba-tiba masuk kedalam ruang tidur apartemen mereka sampai pada darah pekat yang ada dibawah ranjang Ning.
Sementara itu, Ning mendapat laporan dari tetangga lama dari rumah mereka yang kini telah ditempati Ny.Ratree. Dilaporkan dimalam-malam tertentu, bahwa penyewa baru rumah mereka itu dicurigai sangat aneh karena hampir tidak pernah keluar kamar dan bersosialisasi dengan tetangga, diwaktu malam hari tertentu terlihat dari jendela, banyak sekali burung gagak yang berkumpul di langit sekitar rumah saat Ny.Ratree dan putrinya seperti menggelar ritual aneh, ditemukan bulu gagak yang digantung diatas mobil garasi, sampai anjing kesayangan tetangganya tewas mengenaskan tak lama dengan perut yang terkoyak saat menyaksikan ritual tersebut dan berusaha menyampaikannya dengan menggonggong hampir tanpa henti.Â
Kecurigaan Ning bertambah saat Ning berinisiatif menengok rumah yang disewakannya saat ia harus mengambil foto keluarga untuk bahan tugas prakarya Ing. Respon dari putri Ny. Ratree mulai berbeda yang sebelumnya ramah menjadi ala kadarnya dan memberi kesan kurang welcome. Ning tidak dipersilakan masuk seperti halnya tamu masuk ke rumah teman.Â
Semua jendela ventilasi kamar tertutup. Ia dipersilahkan menunggu diteras dan langsung diberikan kunci gudang untuk mengambil barang lama -foto keluarga tersebut. Rasa curiga dan sedikit kesal pun bertambah ketika Ning diberikan surat-surat dari pos  dari putri Ny.Â
Ratree untuknya namun telah dibuka dengan alasan tidak sengaja salah membuka karena mengira surat tersebut adalah untuk Ny. Ratree. Saat menyerahkan surat, Ning melihat tato segitiga misterius yang sama ditangan putri Ny. Ratree dengan tato milik suaminya.
Penyelidikan Ning semakin dalam. Ning mengintip dari kamar bahwa ternyata selama ini suaminya yaitu Kwin, hampir setiap malam bangun tidur  dari sofa pada pukul 3.45 am dini hari ketiak alarm hp berdering lalu diam2 pergi diam-diam pergi dengan selalu membawa buku merah.Â
Ning coba mengikuti, dan apa yang terjadi?? Kwin, sang suami tercinta naik ke roof top apartemen dan melakukan semacam doa dengan mantra khusus dengan memegang buku merah tersebut dan tak lama angin kencang bertiup dan burung gagak menghampiri. Ning sangat kaget dan berusaha untuk mencoba memfoto aktivitas tersebut yang dia rasakan sangat mirip dengan ritual upacara dari Ny.Ratree yang diinformasikan oleh tetangganya, namun hasilnya zonk! smartphone Ning seperti tertutup sosok hitam pekat yang besar yang menghalangi pandangan kamera ponselnya. ia pun merasakan tubuhnya diserang oleh makhluk tak terlihat dan angin besar sampai antena parabola hampir mencelakai jatuh ke tubuhnya. Lalu, buru-buru Ning menyelamatkan diri dan kembali turun ke unit apartemennya dan kembali tidur diranjangnya.
Hari-hari kemudian, semakin banyak kejadian aneh yang mengganggu kehidupan Ning. Mulai dari suami tercinta Kwin, yang cenderung berbohong dan menutupi sesuatu seperti saat Ning, memergoki Kwin sedang memegang buku merah misterius itu dan meminta membuangnya, namun ternyata Kwin malah menyimpannya dalam kantong kerja tas kerja yang dikunci dengan kunci sandi; Ning yang sulit tidur; tetangga yang tidak bisa dihubungi dan menghilang, dan masih banyak lagi.
Menurut penulis, kekuatan film ini terletak pada ide cerita yang berpusat pada cinta keluarga. Latar belakang obsesi Kwin terhadap almarhum putri kecilnya sebelum iya menikah dengan Ning, menjadi benang merah dari prilaku Kwin yang berubah aneh dan sumber plot twist serta konflik cerita.Â