Â
Di era teknologi 4.0 kini, pilihan menonton film semakin beragam dan menarik, salah satunya adalah kreasi animasi.Â
Jika pada perkembangan sebelumnya kita mengenal kartun, mÄ…kÄ… animasi ini adalah kelanjutan kreasi kemudian yang semakin digandrungi tidak hanya oleh anak kecil saja tapi juga sampan orang dewasa dan segala usia.
Industri film dalam negeri pun tidak ketinggalan, saat ini mulai semakin banyak Production House (PH) yang memfokuskan diri pada sektor animasi khususnya film dengan menggunakan teknologi komputer yang mumpuni untuk merekam segala gerakan, suara, dan visualisasi dari subjek makhluk hidup mulai dări manusia, flora dan fauna ataupun objek benda mati dan mengubahnya menjadi tokoh karakter yang menarik atau kemudian menjadi " Intelectual Property (IP) yang menjadi tokoh atau karakter dalam suatu film dengan alur atau jalan cerita yang sayang untuk dilewatkan yang kemudian dituliskan dalam storyboard. Proses pembuatan film animasi pun dari awal sampli akhir cukup kompleks, mulai dări menciptakan ide - menulis script dan menerjemahkan dalam story board- pemprosesan gratis, voice over sampan dengan digitalisasi animasi dengan kreasi animator yang dibantu oleh perangkat lunka komputer (Gambar 1)
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin berbagi mengenai fenomena ini yang diangkat melalui penyelenggaraan Workshop Singkat yang diadakan ole MUSEUM PENERANGAN (Muspen) yang disajikan dalam program MuspenTalk pada tanggal 30 Maret 2023 secara daring dan luring, dengan tajuk "Berkreasi Melalui Animasi". Workshop ini merupakan salah satu rangkaian acara publik dalam memperingati Tiga Dekada MUSEUM PENERANGAN. Museum yang dikelola oleh Kementrian Komunikasi dań Informatika Republik Indonesia (Kominfo) ini memiliki berbagai koleksi berharga dan unik seputar dunia media dan kosmunikasi termasuk sejarah film, radio dan pertelevisian khususnya di Tanah Air.
MuspenTalk ini menghadirkan narasumber kompeten dibidangnya yaitu dari industri animasi film, Bella Yolanda, selaku Production Talent Manager dari  Infinite Studio Framework, dari kreator animasi, Dyah Merta yang juga merupakan penulis scenario Animasi " BIYANI" dan moderator apia yakni Achmad Humaidi dari Komunitas KOMIK Kompasiana Movie Blogger. Workshop yang ditargetkan menjadi forum diskusi dan edukasi seputar perkembangan dunia kreasi animasi film dalam negeri ini berlangsung sangat menarik dengen mendapat antusias positif terbukti dengan cukup banyak dihadiri oleh pelajar SMA dan SMK se-Jabodetabek dan masyarakat publik khususnya dari praktisi,  pemerhati  sampai komunitas pencinta film animasi seria Komunitas terkait  Â
Berikut intisari penting seputar workshop dunia film kreasi animasi dalam negeri yang penulis rangkum:
1. Untuk menciptakan animasi film yang kuat dan menarik, perlu riset yang komprihensif dengan memperhatikan hal detail termasuk: kebudayaan, alam, demografi, dan lingkungan sosial sampan pengan kearifan lokal dari scene dan lokasi spesifik yang menjadi background film.
2. Tokoh utama karakter film animasi tidak terbatas pada jumlah spesifik tertentu, namun idealnya adalah tidak terlalu banyak (umumnya dua) dan didukung dengan karakter pendukung yang memiliki variasi karakter yang berbeda satu sama lain khususnya memperhatikan aspek contrasting character. Contoh: antagonist dan protagonist karakter; Ada tokoh utama yang series dan memiliki jiwa petualang kuat didampingi oleh hewan peliharaan yang lucu dan sedikit ceroboh.Â
3. Ide orisinil dan Kreatifitas adalah kunci penting dalam membangun karakter animasi dan alur cerita yang mumpuni dalam menghasilkan film animasi yang berkualitas.