Mohon tunggu...
Amelita KristinaHutapea
Amelita KristinaHutapea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis biasa

Status sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Pastoral Dian Mandala Gunungsitoli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Partuturan di Suku Batak

11 April 2022   22:01 Diperbarui: 12 April 2022   09:23 3149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partuturan adalah sistem kekerabatan orang Batak. Interaksi sosial ini, kerap sekali di lakukan dalam bertutur sapa yang ada pada suku Batak salah satunya Batak Toba. Praktik tutur sapa tersebut didasari oleh garis besar falsafah : tiga prinsip dasar Batak yaitu "Dalihan Na Tolu" -- Toba dan Mandailing, "Rakut Sitellu" -- Karo, "Tolu Sahundulan" -- Simalungun, "Daliken Sitelu" -- Pakpak.

Makna dari partururan di dalam suku Batak menandai kesopanan dalam berbicara satu sama lain. Baik dari yang muda ke yang tua, baik yang sederajat umur, maupun dari yang tua ke orang muda, harus menggunakan pertuturan. Tradisi ini sudah di jalankan dari zaman leluhur dan masih di teruskan sampai saat ini oleh generasi ke generasi selanjutnya 

Daftar nama-nama yang kerap sekali di pakai saat bertutur yaitu:

1. Amang, Among, Bapak yang artinya adalah ayah

2. Inang, inong, Omak artinya Mama

3. Amang Tua, Bapak Tua yang artinya saudara laki-laki dari ayah yang paling tua 

4. Inang Tua, Nangtua, Mak Tua artinya istri dari saudara laki-laki ayah yang paling tua

5. Amang Uda, Bapa Uda artinya adik dari ayah

6. Inang Uda, Nanguda artinya istri dari adik ayah 

7. Haha, Angkang, ito artinya abang kandung kita maupun abang sepupu (anak dari amang tua) dan orang lain yang semarga dan setingkatan dengan abang-abang.

8. Anggi artinya adik

9. Tulang artinya paman (panggilan untuk saudara laki-laki dari ibu kita

10. Nantulang yaitu panggilan kita terhadap istri dari tulang / paman kita.

11. Bere artinya Keponakan merupakan panggilan kita (laki-laki) kepada keponakan kita dari saudari / kepada anak dari ito kita

12. Maen, Parumaen (Menantu Perempuan) merupakan panggilan kita (laki-laki) kepada anak perempuan dari tunggane kita

13. Hela (Menantu Pria) merupakan panggilan kita kepada menantu laki-laki kita (suami dari boru kita)

14. Boru merupakan Panggilan ayah kepada putrinya, terkhusus kepada yang belum menikah. Panggilan kepada setiap istri bere.

15. Simatua (Mertua) merupakan panggilan kita kepada mertua kita

16. Tunggane (Hanya untuk panggilan sesama laki-laki) merupakan panggilan kita (laki-laki) kepada saudara laki-laki dari istri kita

17. Eda (Hanya untuk panggilan sesama perempuan)

18. ASemangatku merupakan panggilan kita terhadap suami dari saudari ayah kita

19. Namboru yaitu bibi

20. Amang Na Poso / Bapa Na Poso merupakan panggilan kita (perempuan) kepada keponakan laki-laki dari saudara kita yang laki-laki / anak dari ito kita

21. Pariban merupakan panggilan kita sebagai laki-laki terhadap anak perempuan dari tulang kita

Dan masih banyak lagi yang lain. Amini semua harus kita jaga dan kembangkan Karena dengan kekayaan Indonesia kita akan menjadi negara yang semakin berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun